Advertisement

Promo November

Proyek Tol Jogja-Solo Bergejolak: Warga Bayen Purwomartani Tancapkan Spanduk Penolakan di 2 Makam

Catur Dwi Janati
Kamis, 08 Februari 2024 - 06:37 WIB
Sunartono
Proyek Tol Jogja-Solo Bergejolak: Warga Bayen Purwomartani Tancapkan Spanduk Penolakan di 2 Makam Warga Bayen, Purwomartani, Kalasan berdemo di depan makam terdampak Tol Jogja-Solo menuntut kejelasan relokasi makam warga pada Rabu (7/2 - 2024). / Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Warga terdampak proyek tol Jogja-Solo bergejolak akibat belum dipindahkannya dua makam yang terletak di Bayen, Purwomartani, Kalasan, Sleman. Ratusan warga menggelar aksi demo, Rabu (7/2/2024) siang. Mereka mempertanyakan kepastian relokasi dua makam warga yang terdampak Tol Jogja-Solo. W

"Pada intinya bertujuan [agar] ada perhatian khusus dari pihak panitia tolnya. Jadi biar ada kejelasan," tutur Dukuh Bayen, Mukti Sukamdani pada Rabu (7/2/2024).

Advertisement

Warga khawatir makamnya tidak dipindah atau malah diterabas jalan bebas hambatan penghubung Jogja-Solo tersebut. Oleh karena itu warga meminta kejelasan dengan menggelar aksi demonstrasi.

BACA JUGA : Terdampak Tol Jogja-Solo Makam Mbah Celeng Direlokasi, Warga Gelar Doa Bersama

Di Bayen terdapat dua makam yang bakal terdampak proyek pembangunan Tol Jogja-Solo. Satu makam terdampak penuh, sementara kompleks makam lainnya terdampak sebagian. Keduanya Berada di atas tanah Sultan Ground.

Hingga saat ini di dusun tersebut memang belum ada aktivitas pembangunan dari pihak tol Jogja-Solo. Aktivitas proyek disebut Mukti baru dimulai di kawasan Tamanmartani. Yang mana itu hanya berjarak satu desa dari Bayen yang terletak di Kalurahan Purwomartani. 

Meski demikian warga tetap merasa was-was tentang nasib dua makam terdampak tol di Bayen sehingga sebelum proyek makin mendekat, warga ingin meminta kepastian tentang skema pemindahan dua makam warga yang terdampak proyek nantinya. "Sebelum masuk di wilayah kami, dari warga itu minta kejelasan tentang pemindahan makam ini," katanya.  

BACA JUGA : Lahan Relokasi Makam Terdampak Tol Solo-Jogja Ruas Trihanggo-Junction Sleman Menunggu Palilah Kraton

Audiensi antara warga dan pelaksana proyek tol Jogja-Solo telah digelar Rabu (7/2/2024). Dalam pertemuan itu ia merasa belum ada kejelasan secara pasti tentang rencana relokasi dua makam warga terdampak. Mulai dari letak lokasi makam penggantinya, hingga skema pemindahannya.

"Kalau audiensi, tadi pagi sih ada audiensi dengan pihak panitia tol Jogja-Solo. Tapi ya memang baru sebatas pembicaraan masalah tentang tanah penggantinya, proses perizinannya bagaimana itu. Itu kan belum ada kejelasan," ungkapnya. 

Dalam aksi ini warga juga menancapkan spanduk di depan area makam. Spanduk yang dipasang di dua makam terdampak tol. Tuntutannya satu, sebelum ada pemindahan dua makam tersebut, warga menolak pembangunan tol di Bayen.  "Intinya sebelum ada tanah pengganti makam, itu kita menolak pembangun jalan tol ini. Intinya itu," tegas Mukti. 

Mukti menegaskan masyarakat bukan tak mendukung pembangunan tol. Melainkan hanya meminta kepastian tentang skema pemindahan fasilitas umum tersebut. 

"Kalau masalah pembangunan tol, masalah jalan tol ini sebenarnya dari warga itu enggak menolak, intinya mendukung. Cuma ya ini tadi karena fasilitas umum yang dimiliki sama warga Bayen yang berwujud makam itu kan kok sampai sekarang belum ada kejelasan," ujarnya

Sejumlah warga Bayen secara inisiatif telah memulai pembongkaran rumah pasca mendapatkan uang ganti rugi. "Kalau rumah warga atas inisiatif sendiri itu sudah dibongkar. Inisiatifnya sendiri, [karena] sudah diganti rugi," ujarnya. 

Warga sebenarnya juga tidak banyak menuntut, seperti meminta desain  makam khusus ataupun menunjuk lokasi tertentu. Hanya saja warga, tegas Mukti, ingin kejelasan pemindahan makam. Terpenting lokasi makam relokasi nanti tidak ada konflik atas lahan tersebut. 

"Kalau warga itu enggak terlalu banyak menuntut. Intinya ada kejelasan makamnya dimana, yang jelas tidak ada konflik-konflik yang nanti terjadi setelah nanti makam yang baru itu ada. Jadi harus ada persetujuan dengan tanah kanan kirinya [makam baru] juga," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement