Advertisement
Harga Gabah Kering Kulonprogo Mahal, Diduga Jadi Sebab Harga Beras Naik

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Harga gabah kering di Bumi Binangun tergolong tinggi untuk masa tanam pertama ini. Panen masa tanam pertama ini sudah terjadi pada Januari lalu dimana harganya mencapai Rp7.400 perkilogram gabah kering.
Harga tinggi gabah kering itu sebagian besar lari ke luar daerah. Hanya penebas gabah dari luar daerah yang mampu membeli hasil panen itu, seperti ke Sukoharjo, Grobogan, hingga Sragen.
Advertisement
Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo menjelaskan harga gabah yang tinggi pada Januari lalu itu tak mampu dibeli penebas lokal dari Bumi Binangun. "Kalau penebas lokal dengan harga sebesar itu tidak bernai terlalu berspekulasi, sehingga larinya memang keluar daerah," kata Ketua Tim Kerja Pengembangan Usaha Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan DPP Kulonprogo, Kirmi pada Jumat (16/2/2024).
Kirmi menjelaskan penyebab harga gabah kering tinggi di Bumi Binangun karena permintaan yang tinggi. "Karena di luar daerah itu memang sedang tidak ada panen, jadi memang mereka larinya ke Kulonprogo cari gabah, permintaan tinggi itu jadi sebab kenapa harganya juga naik drastis," ungkapnya.
BACA JUGA: Harga Beras Terus Melonjak, Opsi Operasi Pasar Dipersiapkan
Kenaikan harga gabah di Bumi Binangun, menurut Kirmi, yang tengah tinggi tidak disebabkan oleh ongkos produksi pertanian. "Kalau itu bukan, jadi sudah jadi kebiasaan umum pertanian di sini kalau panen musim tanam pertama itu harga tinggi. Nanti panen musim tanam kedua baru turun sekitar April karena permintaan juga menurun," terangnya.
Larinya gabah kering di Kulonprogo ke luar daerah ini dikeluhkan Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kulonprogo. "Di saat harga beras tinggi sekarang, ternyata hasil lokal tidak banyak membantu karena lari keluar daerah," ujar Kepala Disdagin Kulonprogo Sudarna, Kamis sore kemarin.
Sudarna menilai mestinya ada stok dari hasil produksi lokal yang bisa menyangga kestabilan harga beras di Bumi Binangun. "Sebab kenaikan ini karena stok juga terbatas, stok terbatas ini kalau bisa dapat suplai dari hasil lokal akan terbantu jadi tidak terlalu tinggi dan akan lebih stabil," ungkapnya.
Disdagin Kulonprogo sedang mengusahakan penurunan harga beras, jelas Sudarna, dengan menggelar operasi pasar. "Baru kami koordinasikan dengan Bulog, kami harap bisa segera sebelum bulan puasa agar tidak makin tinggi harganya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pesawat Boeing 737 Japan Airlines Alami Gangguan Tekanan Udara, Mendadak Turun dari Ketinggian 26.000 Kaki
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3.200 Jemaah Haji Asal DIY Sudah Tiba di Tanah Air
- Sempat Viral, Buaya Muara yang Meresahkan Warga di Sungai Progo Bantul Akhirnya Ditangkap
- Dukung Pendidikan dan Industri Ramah Lingkungan, KA Bandara Raih Penghargaan
- Pemkab Bantul Gelontorkan Rp1 Miliar untuk Perkuat Koperasi Desa Merah Putih
- Penataan Lempuyangan, Juru Bicara Warga Satu Rumah Sengketa Minta PT KAI Daop 6 Kantongi Surat Eksekusi
Advertisement
Advertisement