Advertisement

Promo November

Soal Operasi Pasar Beras, Pemkab Bantul Tunggu Koordinasi Pemda DIY dan Bulog

Jumali
Senin, 19 Februari 2024 - 14:27 WIB
Sunartono
Soal Operasi Pasar Beras, Pemkab Bantul Tunggu Koordinasi Pemda DIY dan Bulog Stok beras / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul masih menunggu koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemda DIY dan Bulog setempat terkait dengan kemungkinan digelarnya operasi pasar maupun pasar murah di Bumi Projotamansari.

Operasi pasar maupun pasar murah dinilai penting menyusul kenaikan harga beras di pasaran yang terus meroket. “Kenaikan harga beras ini kan terjadi secara Nasional. Sehingga akan kita koordinasikan dengan Pemda DIY. Nantinya pak Gubernur, pasti akan mengundang untuk menentukan langkah bersama,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, ditemui di Parasamya Pemkab Bantul, Senin (19/2/2024).

Advertisement

BACA JUGA : Harga Beras Terus Melonjak, Opsi Operasi Pasar Dipersiapkan

Dari koordinasi tersebut, lanjut Halim, pihaknya baru bisa melangkah untuk mengatasi kenaikan harga beras di pasaran. Apakah nantinya akan digelar operasi pasar dan pasar murah, atau melakukan tindakan projustisia dengan memberikan hukuman terhadap penimbun beras.

“Untuk itu, Saya belum bisa melakukan tindakan. Kami akan koordinasi dengan TPID yang jelas,” sambung Halim.

Stok kosong

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Agus Sulistiyana mengungkapkan, sejatinya pihaknya telah berkoordinasi dengan Bulog setempat untuk melakukan operasi pasar dan pasar murah untuk lima pasar di Bumi Projotamansari, pada bulan ini. Hanya saja, sampai saat ini stok beras yang ada di Bulog belum ada.

“Barangnya belum ada. Jawaban dari Bulog kalau barang ada, mereka akan mengabarkan ke kami.  Target kami memang bulan ini ada operasi pasar dan pasar murah, tapi kan tergantung dari stok yang ada di Bulog,” katanya.

Di sisi lain, Agus mengaku saat ini harga beras di Bantul terus mengalami peningkatan. Peningkatan harga ini terjadi pada tiga pekan terakhir. Padahal, sebelum pelaksanaan Pemilu 2024, dinas telah melakukan operasi pasar dan menurunkan beras SPHP (beras Perum Bulog yang digelontorkan lewat program Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan) di Pasar Pundong dan Imogiri.

“Kemarin saya juga sudah turun ke pasar, harga beras medium mencapai Rp14.000 per Kg, terpaut Rp1.000 per Kg dengan beras premium. Saya tanya ke pedagang, katanya stok kosong,” papar Agus.

BACA JUGA : Harga Beras Masih Mahal, Pemkab Sleman Siapkan Operasi Pasar

Atas kondisi itu, Agus mengaku dinas telah mengajukan permintaan beras untuk operasi pasar dan pasar murah ke Bulog setempat. Akan tetapi, Bulog tidak memiliki stok yang mencukupi.

Padahal, kebutuhan beras untuk operasi pasar dan pasar murah adalah sebanyak 8 ton per pasar. Adapun sasaran dari operasi pasar dan pasqr murah di Bantul pada bulan ini adalah 5 pasar.

“Kami sudah ajukan, Bulog belum siap. Barangnya belum ada. Berapa banyak pengajuan? Kami ikut stok yang ada. Tapi kan memang barangnya belum ada,” ucap Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri

News
| Sabtu, 23 November 2024, 02:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement