Advertisement
Harga Beras Masih Mahal, Pemkab Sleman Siapkan Operasi Pasar

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Beras di pasaran tradisional di Kabupaten Sleman masih mahal. Diduga tingginya harga disebabkan dampak dari kemarau Panjang yang terjadi di 2023 lalu.
Kepala Bidang Usaha Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman, Kurnia Astuti mengatakan, upaya pemantauan komoditas harga di pasaran terus dilakukan. Salah satunya menyangkut dengan harga beras yang hingga saat ini masih tinggi.
Advertisement
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan Kamis (15/2/2024), untuk beras jenis medium dipasarkan Rp13.444 per kilogram. Harga ini mengalami kenaikan Rp188 per kilogram dibandingkan dengan harga di hari sebelumnya.
Adapun beras premium dipatok sebesar Rp15.750 per kilogram dan beras jenis khusus dipatok Rp17.071 per kilogram. “Memang ada kenaikan dan harganya juga masih tinggi,” katanya, Kamis.
Menurut dia, Pemerintah Pusat telah mematok Harga Eceran Tertinggi (HET) beras sebesar Rp10.900 untuk jenis medium. Namun, berdasarkan pada pemantauan di pasaran harganya masih di atas HET yang ditetapkan. “Saat ini yang sesuai dengan HET hanya beras yang berasal dari Bulog,” katanya.
BACA JUGA: Tiwul Gunungkidul Ditetapkan sebagai Kekayaan Intelektual Komunal
Disinggung mengenai penyebab mahalnya harga beras, Nia berpendapat bahwa fenomena ini dikarenakan dampak adanya kemarau Panjang di 2023. Hal tersebut mengakibatkan produksi padi menurun.
Di sisi lain, akibat kemarau panjang juga berdampak terhadap mundurnya masa tanam padi di Kabupaten Sleman. Nia memastikan ada upaya untuk menstabilkan harga beras dengan operasi pasar. “Sudah kami agendakan dan rencananya mulai pekan depan dilakukan operasi pasar,” kata dia lagi.
Terpisah, salah seorang warga Donoharjo, Ngemplak, Fitria Wardhani mengatakan, harga beras di pasar relatif mahal. Ia belum lama membeli beras seharga Rp17.000 per kilogram. “Kelihatannya baru sekarang harganya bisa tembus Rp17.000 per kilogram,” katanya.
Ia berharap kepada pemerintah agar bisa segera menurunkan harga beras di pasaran. Baginya, komoditas ini merupakan kebutuhan masyarakat yang utama sehingga harus dijaga agar stok bisa mencukupi kebutuhan di masyarakat.
“Selain mencukupi, tentunya harganya juga harus terjangkau. Jangan terlalu mahal dikarenakan akan berpengaruh terhadap daya beli warga,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

SBY: Sidang Umum PBB September Bisa Jadi Forum untuk Mengakhiri Genosida di Gaza
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Tak Keberatan PSIM Jogja Gunakan SSA, Tapi Izin Resmi Baru Diberikan Bila Asesmen Kelaikan Stadion dan Pengaturan Penonton Telah Dipenuhi
- Polisi Dalami Temuan Mayat di Bawah Jembatan Glagah Kulonprogo, Ponsel dan Motor Diamankan
- Viral Pegawai Puskesmas Karaoke di Jam Kerja, Begini Tanggapan Dinas Kesehatan Gunungkidul
- Satu Tersangka Perusakan Mobil Polisi di Godean Ternyata Pedagang Kaki Lima
- Penampungan Sampah Ilegal di Nologaten Sleman Belum Ditindak, Warga Keluhkan Bau Tak Sedap
Advertisement
Advertisement