Advertisement
Pemda DIY Kembangkan Wisata Borobudur-Yogyakarta-Prambanan Plus Gunungkidul, Begini Konsepnya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Exit tol Prambanan telah dibuka, Pemda DIY pun menangkap peluang ekonomi dari Proyek Strategis Nasional (PSN) tol Jogja-Solo ini dengan pengembangan konsep Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (BYP) dan objek wisata (obwis) di antara Prambanan-Gunungkidul.
Konsep pengembangan BYP mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) No. 88/2024 tentang Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional Borobudur-Yogyakarta-Prambanan 2024-2044. Sasaran pengembangan pariwisata BYP yaitu meningkatnya pertumbuhan dan kualitas aktivitas pariwisata di BYP dalam periode 21 tahun yang ditopang daya dukung lingkungan yang memadai.
Advertisement
Peningkatan kualitas utamanya ditujukan untuk peningkatan lama tinggal dan pengeluaran wisatawan yang membentuk devisa dari wisatawan mancanegara dan pendapatan dari wisatawan nusantara. Pertumbuhan aktivitas Pariwisata ini didukung oleh penyediaan tenaga kerja dan ketersediaan lahan.
Tema pembangunan untuk kawasan Prambanan yaitu ‘Penguatan Keterkaitan Historis Antara Kawasan Cagar Budaya Nasional Candi Prambanan dan Gunung Merapi’ sebagai bagian dari pelindungan bentang pandang antara ketiga situs tersebut.
Di sekitar Prambanan, terdapat sejumlah destinasi yang didominasi oleh candi di sekitar Prambanan yang menjadi sasaran dalam Prepres BYP ini, seperti Candi Plaosan, Candi Kalasan, Candi Ratu Boko, Candi Banyunibo dan sebagainya. Selain candi ada pula Tebing Breksi, Agrowisata Bukit Bugisan dan Susur Sungai Opak.
“Kawasan prambanan dan sekitarrnya telah direncanakan dalam perpres BYP,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) DIY, Ni Made Dwi Panti, saat dihubungi, Jumat (25/7/2025).
BYP merupakan desain pengembangan pariwisata di kawasan Prambanan secara umum, yang bisa menjadi salah satu optimalisasi ekonomi masyarakat setelah adanya exit tol di Prambanan. Di samping itu, ekonomi berbasis pariwisata diarahkan ke Pramabanan ke selatan hingga Gunungkidul.
“Untuk pariwisata diarahkan ke perbukitan Bokoharjo sekitar Prambanan sembari nanti membangkitkan rute Prambanan-Gading. Arahnya di sekitar Prambanan dengan desa wisata dan koridor Prambanan-Gunungkidul. Kalau dalam Ripparda [Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah] disebut Shiva Plateau,” paparnya.
Sedangkan untuk investasi yang masuk ke kawasan ini menurutnya belum ada yang signifikan. “Kalau investasi yang besar-besar belum kita lihat. Orang juga masih melihat sejauh apa potensinya. Cuma sekarang kan sudah banyak juga yang menuju Gunungkidul seperti di Obelix dan sebagainya,” ungkapnya.
Sedangkan untuk rest area luar tol menurutnya direncanakan oleh Pemkab Sleman. Namun ia juga belum mengetahui sejauh mana perkembangannya. “Sudah disiapkan akses-akses dan rest area oleh Sleman. Sudah dialokasikan lahan untuk mengakomodir itu,” katanya.
Dengan berbagai pengembangan ini diharapkan pengguna jalan tol yang keluar di Prambanan tidak hanya langsung menuju Jogja, tapi juga ke beberapa obwis di sekitarnya. “Baik itu ke Sleman maupun ke arah Gunungkidul, sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Makam Diplomat Arya Daru Dirusak, Mabes Polri Diminta Turun Tangan
- Jadwal Bus DAMRI Bandara YIA Kulonprogo Minggu 14 September 2025
- Perpustakaan Kota Jogja Tambah Koleksi Buku dan Perluas Akses Digital
- Srili Kuatkan Komitmen Perempuan dalam Kesetaraan dan Keberagaman
- Olahraga Padel Kian Populer, Bisa Jadi Peluang Sport Tourism
Advertisement
Advertisement