Advertisement
Sultan Dukung Smart City Berbasis Keselamatan Lalu Lintas, Antisipasi Dampak Tol Jogja-Solo dan Jogja-Bawen
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mendukung langkah Polri yang akan mengembangkan program smart city berbasis algoritma road safety atau keselamatan lalu lintas. Program ini diharapkan turut menjadi solusi mengatur lalu lintas khususnya ketika tol di DIY, khususnya Jogja-Solo dan tol Jogja-Bawen beroperasi
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku siap berkolaborasi dengan Polri untuk pengembangan smart city tersebut. Pihaknya akan berupaya membangun afiliasi dengan lembaga-lembaga lain termasuk Polri untuk mendukung keberhasilan smart city.
Advertisement
BACA JUGA : Pembangunan Tol Jogja-Bawen Dilanjutkan 6 Seksi, Ini Rincian Jalurnya
HB X mengatakan Jogja butuh penanganan lebih terkait lalu lintas terutama ketika tol Jogja-Solo dan Jogja-Bawen beroperasi. “Smart city ini dibutuhkan oleh banyak pihak, himpunan-himpunan, kampus, mall, toko dan sebagainya juga untuk mengatur penyelenggaraan layanan lalu lintas. Jogja memang bukan kota metropolitan, tapi nanti tol [Jogja-Solo dan Jogja-Bawen] sudah selesai, pasti perlu penanganan lebih, agar lalu lintas tidak makin crowded [macet],” jelas Sultan, Sabtu (24/2/2024).
Sultan mengatakan, melalui smart city yang nantinya juga terintegrasi dengan smart province ini pemerintah dapat mengatur bagaimana keamanan dan kenyamanan lalu lintas. Inovasi itu juga dapat memetakan bagaimana kepadatan lalu lintas serta menangani potensi kejahatan.
Sultan juga menambahkan, DIY lebih dari siap untuk saling bersinergi dengan program Polri tersebut. Saat ini DIY sedang mengembangkan pemasangan kabel optik hingga ke pelosok kalurahan guna mendukung kebutuhan koneksi internet. Hal ini sebagai antisipasi tower BTS yang dapat tumbang karena faktor alam.
“Peristiwa 2010 [erupsi Merapi] banyak menara BTS yang runtuh terbakar, hingga HP tidak berfungsi. Sehingga maunya memudahkan untuk pertolongan jadi tidak bisa. Kami coba cari alternatif dengan kabel optik ini siapa tahu kalau ada bencana, kabel ini tidak rusak, masih ada pilihan untuk pertolongan bisa lebih cepat,” kata Sultan.
Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan menyebut, pembangunan smart city berbasis Algoritma Road Safety bertujuan untuk keselamatan berlalu lintas di jalan. Polri dan Pemda DIY sudah sepakat untuk saling mendukung program tersebut.
“Di DIY ada Smart Province, ini nanti akan berkolaborasi dengan smart city yang berbasis road safety ini. Beliau [Sultan HB X] mendukung kolaborasi untuk membangun Yogyakarta yang pintar. Kami akan memanfaatkan ini untuk membangun efisiensi yang sudah ada di Jogja,” kata Aan.
Program Polri khususnya Polantas ini memang diinisiasi untuk mendapatkan data terkait dengan kelancaran lalu lintas di Jogja. Nantinya apabila sudah berjalan, kota-kota lain akan mereplika teknologi itu. Program ini akan dapat menghitung kapan harus melakukan rekayasa lalu lintas dengan algoritma yang ada. Misalnya, pembangunan flyover, durasi traffic light, jumlah kendaraan pada ruas-ruas jalan tertentu.
“Ini juga untuk memetakan keamanan secara keseluruhan dari kepolisian. Dengan banyaknya informasi yang kita dapat ini, bisa berkontribusi untuk mengamankan Jogja. Untuk proyeksi tingkat keberhasilan, dengan Ngarso Dalem yang sudah mendukung kegiatan, Insya Allah bisa kita maksimalkan hasilnya. Yang terpenting kolaborasi, sehingga pemanfaatannya bisa untuk Polri, untuk provinsi dan untuk masyarakat tentunya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ribuan Mahasiswa Unhan Ditetapkan Jadi Komcad Matra Darat
Advertisement
Mie Kangkung Belacan Jadi Primadona Wisata Kuliner Medan
Advertisement
Berita Populer
- Tol Jogja-Solo Ruas Kartasura-Klaten Segera Dioperasikan Pekan Ini, Arus dari Tol Trans Jawa ke Jogja Jadi Lebih Cepat
- Top Ten News Harianjogja.com Rabu 18 September 2024: Penyerahan Sertifikat SG PAG hingga Logistik Pemilu
- Pemotor Tabrak Pejalan Kaki di Jalan Sudirman, Tiga Orang Alami Cedera
- 43 Orang Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan di Gunungkidul Sepanjang 2024
- Selama Kemarau, BPBD Sleman Sebut Belum Ada Warga Minta Bantuan Air Bersih
Advertisement
Advertisement