Pasar Murah Tahap Pertama di Gelar di Kemantren Jetis Kota Jogja, Sasar 200 Warga
Advertisement
Harianjogja.com, JETIS—Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Jogja mulai menggulirkan gelaran pasar murah tahap pertama di Kemantren Jetis, Senin (26/2/2024). Ini merupakan salah satu upaya Pemkot Jogja untuk menekan harga kebutuhan pokok di pasaran, utamanya beras.
Kabid Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Disdag Kota Jogja Sri Riswanti menuturkan syarat bagi penerima adalah warga setempat yang dibuktikan dengan KTP. Pasar murah di Kemantren Jetis ini menyasar kepada 200 warga. Nantinya, kegiatan ini juga akan digelar secara bergantian di 14 kemantren di Kota Jogja.
Advertisement
BACA JUGA : Program Pangan Murah di Pasar Wates Kulonprogo Jadi Upaya Menekan Harga Beras yang Mahal
"Pemkot melaksanakan setahun 4 kali pasar murah di kemantren. Kami melihat saat ini yang sangat diperlukan masyarakat karena beras banyak dikeluhkan. Jadi, harapan kami kegiatan ini nanti bisa untuk stabilisasi harga," ujar Riswanti, Senin (26/2/2024).
Dia menambahkan, aturan pembatasan turut diberlakukan. Misalnya, masyarakat hanya diperkenankan membeli beras SPHP Bulog 10 kg, minyak goreng dan gula pasir masing-masing 1 kg.
Ia menggandeng toko-toko ritel. Riswanti mengatakan beras yang digelontorkan Bulog untuk Kota Jogja adalah 34 ton. Sementara, total keseluruhan jika ditambah dengan distributor dan ritel mencapai 68 ton. Subsidi yang digelontorkan yakni Rp 2 ribu perkilogram komoditas. Sehingga pihaknya turut mengucurkan anggaran sebesar Rp 136 juta dipotong pajak untuk gelaran pasar murah ini.
Riswanti berharap harga bahan pokok, utamanya beras bisa lekas turun. Ini selaras dengan masa panen yang menurut perhitungan sebentar lagi akan tiba. "Harapan kami nanti Maret, April kan sudah banyak yang panen. Semoga harga beras bisa cepat turun setidaknya HET," imbuhnya.
Riswanti mengatakan, HET beras premium yakni Rp 13.900/ kg. Sementara harga beras premium saat ini di atas itu, mulai dari Rp 15 ribu/ kg hingga Rp 18 ribu/ kg. Sedangkan beras medium HET-nya adalah Rp 10.900/ kg. Kini harga di pasaran rata-rata Rp 13 ribu/ kg hingga Rp 14 ribu/ kg.
"Maunya ya tanpa pasar murah ini masyarakat sudah bisa mengakses harga murah. Di warung juga murah, tapi saat ini kan memang kondisinya seperti ini [harga naik]," katanya.
Salah satu warga Badran, Putri Sutarmi membeli 5 kg beras premium. Putri mengaku merasa terbantu dengan gelaran pasar murah ini. Dia merasa harga di pasar murah jauh lebih miring dibandingkan di passr rakyat. Apalagi dia mempunyai tanggungan tiga orang anak. Sehingga pasar murah ini bisa membantunya dalam menghemat pengeluaran sehari-hari.
"Di pasar sekitar Rp 17 ribu atau Rp 18 ribu/ kg. Bagi saya berat harganya. Kalau bisa, secepatnya dikasih harga stabil jangan mahal-mahal," kataya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Natal dan Tahun Baru, Potensi Pergerakan Orang Diprediksi Mencapai 110,67 Juta Jiwa
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Bantul Pastikan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat Telah Dicoret dari DPT
- KPU Sleman Memprediksi Pemungutan dan Perhitungan Suara di TPS Rampung Maksimal Jam 5 Sore
- Indeks Masih Jomplang, Penguatan Literasi Keuangan Sasar Mahasiswa UGM
- Undangan Memilih Pilkada Gunungkidul Didistribusikan ke 612.421 Warga
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
Advertisement
Advertisement