Gelar Bansos Mandiri, Ini Harapan PKL TM2 kepada Pemerintah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA —Pedagang Teras Malioboro 2 (TM2) mengadakan bantuan sosial (bansos) secara mandiri kepada sesama pedagang di kawasan setempat, Kamis (29/2/2024).
Bansos ini disebut sebagai sindiran kepada pemerintah yang diklaim tak pernah memperhatikan kesejahteraan dan kondisi pedagang di TM2.
Advertisement
Ketua Koperasi Tri Dharma Arif Usman mengatakan, penyaluran bansos itu juga sekaligus refleksi atas dua tahun pedagang TM2 menempati lapak tersebut. Selama dua tahun berada di sana dari yang sebelumnya di kawasan pedestrian Malioboro pedagang mengklaim belum merasakan sejahtera.
BACA JUGA: Beras Sedang Mahal, 917 Keluarga di Pengasih Terima Bansos Pangan
"Apalagi yang lapaknya di belakang banyak yang tidak laris. Sekilas di TM2 laris tapi hanya bagian depan saja, bagian belakang sangat memprihatinkan. Makanya relokasi TM2 ini jauh dari kata sejahtera," katanya.
Adapun anggaran untuk menggelar bansos itu dikumpulkan dari hasil bazar menjual pakaian bekas yang masih layak pakai. Juga ditambah donasi dari para suplier dan BSI. Dengan begitu para pedagang tetap bisa membeli barang kebutuhan pokok yang sekarang harganya cukup tinggi terutama beras.
"Ini bentuk sindiran ke pemerintah karena selama ini ga ada sama sekali apresiasi atau bantuan langsung ke pedagang. Baik pada saat pertama kali direlokasi pun sampai sekarang," jelasnya.
Bansos yang dikhususkan bagi para pedagang TM2 itu bisa ditebus murah seharga Rp45.000 saja dari harga normal Rp75.000. Adapun bansos yang ditebus terdiri dari dua kilogram beras, dua liter minyak goreng, satu kilogram gula pasir dan dua bungkus mie instan.
"Dengan ini harapan kami pemerintah bisa tergerak dan mau melihat kondisi kami yang sesungguhnya," ujar dia.
Sementara TM2 diketahui merupakan selter sementara bagi para pedagang. Lokasi itu nantinya masih akan dipakai untuk pembangunan Jogja Planing Galeri (JPG). Para pedagang akan dipindahkan kembali ke kawasan Ketandan serta sebelah TM1.
Arif mengatakan sampai sekarang pihaknya belum diajak untuk berkoordinasi dalam membahas rencana relokasi itu. Informasi soal relokasi pun hanya diperoleh sedikit. Baru-baru ini pihaknya mengirim surat ke Pemda DIY untuk meminta informasi soal rekokasi tersebut.
"Kita sudah ketemu dan itu memang ada sedikit gambaran relokasi berikutnya. Itu pun dalam proses DED-nya kita tidak dilibatkan. Kami minta proses ke depan dilibatkan, karena kita yang menempati, kalau kita tidak dilibatkan sama saja kita hanya sekedar ditempatkan tapi tidak diperhatikan kesejahteraan kita ke depannya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KAI Amankan 7.200 Barang Milik Penumpang, Total Senilai Rp11,4 Miliar
- Pekerja Kreatif Bertemu Calon Walikota Jogja Hasto Wardoyo, Bahas Apa?
- Hasil Pemetaan dan Rekomendasi dari Bawaslu Bantul Terkait Potensi TPS Rawan di Pilkada Bantul 2024
- Puluhan Pengumpul Sampah Datangi Rumah Cabup Sleman Harda Kiswaya, Sampaikan Keluhan dan Harapan
- Rutin Melakukan CSR, Kali Ini The Phoenix Hotel, Grand Mercure dan Ibis Yogyakarta Adisucipto Mengunjungi PAUD Stroberi
Advertisement
Advertisement