Warga Jogja Ingin Pasar Murah Dilakukan Rutin
Advertisement
Harianjogja.com, UMBULHARJO—Setelah memulai gelaran pasar murah pada 26 Februari lalu di Kemantren Jetis, Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Jogja kembali menggulirkan pasar murah di Kemantren Umbulharjo, Kamis (29/2/2024). Warga ingin pasar murah dilakukan rutin.
Kabid Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Disdag Kota Jogja Sri Riswanti menyebut antusiasme masyarakat Umbulharjo terbilang paling tinggi. Lantaran secara wilayah juga terhitung paling luas dengan tujuh kelurahan di dalamnya. Menurutnya, jumlah warga yang hadir lebih dari 500 orang.
Advertisement
"Untuk jumlah DTKS juga top 3 di Kota Jogja. Ini yang datang kalau dari antrian jam 09.00 WIB lebih sedikit ada 450 lebih. Ini sepertinya lebih lagi," ujar Riswanti, Kamis (29/2/2024).
Dia mengatakan alokasi beras yang diberikan di Kemantren Umbulharjo total ada delapan ton. Jumlah itu terdiri dari beras SPHP Bulog dan beras yang mendapatkan subsidi dari Pemkot Jogja. Riswanti menuturkan harga beras medium di pasaran kini masih berada di kisaran Rp16.000/kilogram. Sementara, untuk di pasar murah beras dibanderol bervariasi tergantung jenis. Mulai dari Rp51.000 perlima kilogram untuk jenis medium. Sementara beras premium dibanderol Rp68.000-Rp74.000 per lima kilogram.
BACA JUGA: Separuh Padukuhan di Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA, Puluhan Rumah Direlokasi
“Sementara untuk telur di pasar murah seharga Rp28.000/kilogram, gula pasir rata -rata Rp15.000/ kilogram, minyak goreng Fortune per pouch Rp15.000," katanya.
Riswanti menambahkan gelaran pasar membuat intensitas pembelian di pasar menurun. Ini lantaran masyarakat lebig memilih untuk membeli kebutuhan pokok di pasar murah. Namun, Riswanti mengatakan bahan pokok yang dibeli di pasar murah tak bisa mencukupi kebutuhan dalam jangka waktu yang lama. Lantaran adanya pembatasan pembelian.
"Sehingga kami berharap pasar bisa bersinergi tentang kebijakan harga beras. Kami juga selain di kemantren memberikan subsidi juga di tingkat pedagang pasar. Semoga nanti betul beras bisa turun, panen raya bisa dilaksanakan, sehingga harga beras bisa dikendalikan kembali ke harga normal," ungkapnya.
Salah satu warga Pandeyan, Maya Selvia mengaku terbantu dengan gelaran pasar murah ini. Setidaknya dia bisa menghemat pengeluaran. Keluarganya terdiri dari 4 anggota keluarga. Beras 5 kilogram habis dalam waktu dua pekan.
"Tetap digalakkan saja kegiatan seperti ini, setiap bulan ada. Supaya masyarakat yang tidak mampu bisa membeli beras buat makan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Natal dan Tahun Baru, Potensi Pergerakan Orang Diprediksi Mencapai 110,67 Juta Jiwa
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Bantul Pastikan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat Telah Dicoret dari DPT
- KPU Sleman Memprediksi Pemungutan dan Perhitungan Suara di TPS Rampung Maksimal Jam 5 Sore
- Indeks Masih Jomplang, Penguatan Literasi Keuangan Sasar Mahasiswa UGM
- Undangan Memilih Pilkada Gunungkidul Didistribusikan ke 612.421 Warga
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
Advertisement
Advertisement