Advertisement

Promo November

Warga Jogja Ingin Pasar Murah Dilakukan Rutin

Alfi Annisa Karin
Kamis, 29 Februari 2024 - 17:37 WIB
Maya Herawati
Warga Jogja Ingin Pasar Murah Dilakukan Rutin Gelaran pasar murah di Kemantren Umbulharjo, Jogja, Kamis (29/2) - Harian Jogja - Alfi Annissa Karin

Advertisement

Harianjogja.com, UMBULHARJO—Setelah memulai gelaran pasar murah pada 26 Februari lalu di Kemantren Jetis, Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Jogja kembali menggulirkan pasar murah di Kemantren Umbulharjo, Kamis (29/2/2024). Warga ingin pasar murah dilakukan rutin.

Kabid Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Disdag Kota Jogja Sri Riswanti menyebut antusiasme masyarakat Umbulharjo terbilang paling tinggi. Lantaran secara wilayah juga terhitung paling luas dengan tujuh kelurahan di dalamnya. Menurutnya, jumlah warga yang hadir lebih dari 500 orang.

Advertisement

"Untuk jumlah DTKS juga top 3 di Kota Jogja. Ini yang datang kalau dari antrian jam 09.00 WIB lebih sedikit ada 450 lebih. Ini sepertinya lebih lagi," ujar Riswanti, Kamis (29/2/2024).

Dia mengatakan alokasi beras yang diberikan di Kemantren Umbulharjo total ada delapan ton. Jumlah itu terdiri dari beras SPHP Bulog dan beras yang mendapatkan subsidi dari Pemkot Jogja. Riswanti menuturkan harga beras medium di pasaran kini masih berada di kisaran Rp16.000/kilogram. Sementara, untuk di pasar murah beras dibanderol bervariasi tergantung jenis. Mulai dari Rp51.000 perlima kilogram untuk jenis medium. Sementara beras premium dibanderol Rp68.000-Rp74.000 per lima kilogram.

BACA JUGA: Separuh Padukuhan di Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA, Puluhan Rumah Direlokasi

“Sementara untuk telur di pasar murah seharga Rp28.000/kilogram, gula pasir rata -rata Rp15.000/ kilogram, minyak goreng Fortune per pouch Rp15.000," katanya.

Riswanti menambahkan gelaran pasar membuat intensitas pembelian di pasar menurun. Ini lantaran masyarakat lebig memilih untuk membeli kebutuhan pokok di pasar murah. Namun, Riswanti mengatakan bahan pokok yang dibeli di pasar murah tak bisa mencukupi kebutuhan dalam jangka waktu yang lama. Lantaran adanya pembatasan pembelian.

"Sehingga kami berharap pasar bisa bersinergi tentang kebijakan harga beras. Kami juga selain di kemantren memberikan subsidi juga di tingkat pedagang pasar. Semoga nanti betul beras bisa turun, panen raya bisa dilaksanakan, sehingga harga beras bisa dikendalikan kembali ke harga normal," ungkapnya.

Salah satu warga Pandeyan, Maya Selvia mengaku terbantu dengan gelaran pasar murah ini. Setidaknya dia bisa menghemat pengeluaran. Keluarganya terdiri dari 4 anggota keluarga. Beras 5 kilogram habis dalam waktu dua pekan.

"Tetap digalakkan saja kegiatan seperti ini, setiap bulan ada. Supaya masyarakat yang tidak mampu bisa membeli beras buat makan," katanya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Libur Natal dan Tahun Baru, Potensi Pergerakan Orang Diprediksi Mencapai 110,67 Juta Jiwa

News
| Jum'at, 22 November 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement