Advertisement
Kenakalan Remaja Marak saat Ramadan, Disdikpora DIY Minta Sekolah Ikut Mengawasi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Insiden kenakalan remaja kembali marak di awal bulan Ramadan. Peristiwa klitih dan aktivitas bermain petasan mulai muncul di sejumlah tempat di DIY. Disdikpora DIY meminta sekolah untuk mengawasi murid selama bulan Ramadan untuk mencegah munculnya kenakalan remaja.
Wakil Kepala Disdikpora DIY Suhirman mengatakan, di bulan Ramadan pihaknya mengurangi durasi jam belajar dari yang semula 45 menit per satu jam pelajaran menjadi 35 menit saja. Otomatis hal ini membuat waktu murid di sekolah menjadi lebih sedikit dari biasanya, sehingga sekolah dan orang tua diminta untuk tetap mengawasi murid.
Advertisement
BACA JUGA : Polda DIY Terjunkan Para Pejabat Utamanya untuk Cegah Kejahatan Jalanan di Jogja
"Kami menyampaikan juga ke sekolah dan orang tua untuk mengawasi anak selama bulan Ramadan. Kegiatan Ramadan dan rohis, pesantren ramadan harus diikuti," katanya, Senin (18/3/2024).
Sekolah, kata dia bisa mengisi waktu murid dengan sejumlah kegiatan kerohanian agar waktu murid bisa dimanfaatkan dengan kegiatan yang positif. Misalnya saja kajian kitab, aksi sosial dan hal lain yang bisa dilaksanakan di sekolah maupun di tengah-tengah masyarakat.
"Memang harus berbeda nuansa rohani dengan bulan yang lain," ujarnya.
Kepala Sekolah SMAN 10 Jogja Sri Moerni menyebut, sekolahnya menerapkan aktivitas kerohanian kepada murid yang beragama Islam selama bulan Ramadan. Sedangkan yang beragama lain diberikan ruang yang berbeda untuk doa bersama. "Sebelum pembelajaran, yang muslim memulainya dengan imtaq tadarus bersama," katanya.
Sekolah juga memberikan tugas kepada murid berupa mengirimkan catatan kegiatan selama Ramadan. Di malam hari murid juga diminta untuk mengikuti kegiatan di rumah masing-masing berupa tarawih dan tadarusan. Kemudian jika ada salat fardu berjamahan murid juga diminta untuk membuat catatannya.
BACA JUGA : Cegah Kekerasan Jalanan saat Ramadan, Satpol PP Jogja Gencarkan Operasi Jam Malam
"Karena kalau tidak terpantau kan semangat anak kurang optimal, kalau dilaporkan secara periodik anak-anak lebih giat untuk mengikuti kegiatan positif," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dituding Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam, Ini Klarifikasi Kemenkop-UKM
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Peringatan HKB DIY 2024, Sukarelawan dan ASN Ikut Aksi Donor Darah
- Viral Hansip hingga Driver Gojek Nonton Timnas Indonesia U-23 saat Melawan South Korea U-23 Piala Asia 2024 di Qatar
- Jadwal Kereta Bandara YIA Sabtu 27 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Pemadaman Listrik Sabtu 27 April 2024, Cek Lokasinya!
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 27 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement