Advertisement
Jalur Alternatif ke Gunungkidul di Gayamharjo Sleman Rusak Parah Akibat Penambangan Uruk Tol Jogja-Solo

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Jalur altenatif dari Sleman ke Gunungkidul tepatnya di Kalurahan Gayamharjo, Prambanan rusak parah sepanjang tiga kilometer. Kerusakan disebabkan karena jalan sering dilintasi aktvitas truk pengangkut tanah uruk untuk pembangunan jalan tol Jogja-Solo.
Salah seorang warga di Kalurahan Gayamharjo, Suharno mengatakan, jalan di kampungnya rusak parah karena sering dilalui truk bermuatan tanah uruk untuk pembangunan jalan tol Jogja-Solo. Ia mengaku, setiap harinya ada ratusan truk penuh muatan yang melintas sehingga aspal jalan menjadi rusak dan berlubang.
Advertisement
BACA JUGA : Tol Jogja-Solo Dioperasikan saat Mudik Lebaran 2024, Disiapkan Pos Pemantauan
“Setiap hari dilewati. Mungkin tidak kuat menahan beban yang berat sehingga jalannya menjadi rusak,” kata Suharno kepada Harianjogja.com, Sleman, Rabu (20/3/2024).
Akibat kerusakan ini, pengguna jalan yang melintas harus berhati-hati. Terlebih lagi, jalurnya relatif ekstrem dengan kondisi tanjakan dan turunan. “Ini masuk jalur alternatif menuju Klaten dari Gunungkidul maupun dari Piyungan, Bantul atau sebaliknya,” katanya.
Ia berharap kerusakan ini bisa diperbaiki sehingga jalan dapat kembali mulus dan tidak membahayakan pengguna jalan yang melintas. “Mudah-mudahan bisa segera diperbaiki,” katanya.
Lurah Gayamharjo, Parwoko saat dikonfirmasi tidak menampik adanya kerusakan jalan akibat aktivitas penambangan tanah urug di Padukuhan Lemahbang. Berdasarkan informasi yang diterima, urug ini dipergunakan untuk memperlancar pembangunan jalan tol tol Jogja-Solo.
“Jadi uruknya ada yang ambil dari lokasi penambangan di Lemahbang. Mungkin sering dilalui kendaraan penuh muatan, maka jalannya jadi rusak,” kata Parwoko.
Menurut dia, kerusakan jalan terjadi belum lama karena aktivitas penambangan Tol Jogja-Solo baru dimulai awal Februari 2024 lalu. Diperkirakan jalan yang rusak sepanjang tiga kilometer yang melintas di Padukuhan Jali, Nawung, Kalinongko Kidul dan Lemahbang. “Rusaknya parah karena aspal mengelupas dan berlubang di banyak titik di sepanjang jalur tiga kilometer,” katanya.
Parwoko tidak menampik kondisi jalan bisa semakin rusak akibat penambangan tol Jogja-Solo. Selain aktivitas lalu lalang truk bermuatan tanah uruk masih berlangsung, kondisi hujan bisa makin memperparah.
“Sebenarnya dari pemkab ada upaya pemeliharaan tiap tahunnya. Tapi, dilakukan bertahap, harapannya kerusakan ini bisa diperbaiki,” katanya.
Meski jalur berada di wilayah perbukitan, Parwoko mengakui jalan ini bisa membantu warga untuk menghindari kemacetan di wilayah Prambanan. “Jadi menjadi jalur alternatif bagi warga di Piyungan yang mau menuju Klaten. Makanya kami berharap bisa diperbaiki jalannya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penyebab Ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee Iran Diduga dari Bahan Bakar Rudal
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Polres Bantul Terus Berusaha Cegah dan Tekan Kejahatan Jalanan di Wilayahnya
- Kementerian Hukum DIY Gelar Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Masyarakat Antusias Serbu Layanan Konsultasi dan Pendaftaran
- Balai Karantina Jogja Gagalkan Upaya Penyelundupan Ular dan Biawak di Bandara YIA
- Mahasiswa UNS Terjatuh saat Memanjat Tebing di Pantai Siung Gunungkidul, Korban Selamat
- 807 Mahasiswa UMBY Diwisuda, 64 Persennya Cumlaude
Advertisement
Advertisement