Advertisement
Hujan Serasa Menghilang di Sleman, Begini Penjelasan BMKG
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kondisi cuaca di Kabuapten Sleman terjadi panas terik dan tidak ada hujan. BMKG DIY memastikan kondisi ini hanya sementara karena terpengaruh fenomena equinox atau matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa.
Kepala BMKG DIY, Warjono mengatakan, dalam beberapa hari terakhir di wilayah Sleman atau DIY hujan menghilang dan sebaliknya terjadi panas yang Terik. Menurut dia, untuk iklim masih pada musim hujan sehingga menghilangnya hujan hanya bersifat sementara.
Advertisement
“Masih ada potensi hujan serta tetap waspadai potensi bencana hidrometeorologi,” kata Jojo, sapaan akrabnya saat dihubungi, Kamis (21/3/2024).
Pihaknya sudah mengeluarkan potensi cuaca dalam rentang waktu tiga hari ke depan. Berdasarkan hasil analisas dinamika atmosfer terkini dan anomali suhu permukaan air laut, maka diperkirakan terjadi hujan dalam dua hari ke depan. “Sudah ada kajiannya. Untuk hari ini [Kamis] hujan diperkirakan masih nihil,” katanya.
Baca Juga
Prakiraan Cuaca Hari Ini, Wilayah Sleman Berpotensi Hujan Ringan
Ada Potensi Hujan Lebat Hingga Besok, Warga Sleman Utara Diminta Waspada
BMKG: Waspadai Potensi Hujan Lebat Disertai Petir di Jogja dan Sleman
Meski demikian, Jojo memprakirakan pada 22 Maret ada potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang di Kota Jogja, Sleman dan Kulonprogo bagian utara. Hal sama juga terjadi Sabtu (23/3/2024), prakiraan hujan dengan itensitas sedang hingga lebat disertai dengan kilar dan angin kencang di wilayah Sleman, Kulonprogo dan Gunungkidul bagian utara.
“Tetap waspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan terjadinya bencana alam,” katanya.
Kepala Stasiun Klimatologi, BMKG DIY, Reni Kraningtyas mengatakan, menghilangnya hujan di wilayah Sleman dan umumnya DIY terjadi karena adanya fenomena equinox. Hal ini merupakan istilah gerak semu matahari yang berada tepat di atas garis khatulistiwa.
Sebagai dampaknya terjadinya panas yang cukup Terik dalam beberapa hari terakhir. “Untuk kondisi suhunya bisa mencapai hampir 33 derajat Celsius,” katanya.
Reni mengungkapkan untuk fenomena equinox sebenarnya sudah mulai berakhir. Meski demikian, potensi terjadinya suhu panas masih sangat mungkin dalam rentang waktu sepuluh hari ke depan.
“Kalau cuacanya cerah, maka potensi terjadinya panas Terik masih sangat memungkinkan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Kalah dari Uzbekistan Masih Bisa Dapat Tiket Olimpiade Paris, Begini Caranya
- Jogja Guitar Shop, Idealisme Sajikan Produk Gitar Lokal Berkualitas
- Absen Kontra Uzbekistan, Rafael Struick Optimistis Timnas Menang Lagi Malam Ini
- Ambisi Rebut Tiket Olimpiade, Shin Tae-yong Belum Pernah Kalah dari Uzbekistan
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- TPA Piyungan Ditutup, Anggaran Pengelolaan Sampah Dialihkan ke Sektor Lain
- Gangguan Kesehatan Mental Kerap Dialami Anak Muda, Kebanyakan Masalah Bermula dari Rumah
- Soal Pengelolaan Sampah, DPRD Beri Usulan Ini untuk Pemkot Jogja
- Caleg Terpilih Hasil Pemilu 2024 Belum Bisa Tetapkan, Ini Penjelasan KPU DIY
- Puncak Peringatan HKB, Kesadaran Kolektif Masyarakat terhadap Bencana Harus Dibangun
Advertisement
Advertisement