Advertisement

Hujan Serasa Menghilang di Sleman, Begini Penjelasan BMKG

David Kurniawan
Kamis, 21 Maret 2024 - 20:17 WIB
Mediani Dyah Natalia
Hujan Serasa Menghilang di Sleman, Begini Penjelasan BMKG Warga menutup sinar matahari yang menyinari muka saat matahari bersinar terik di musim kemarau. - Harian Jogja/Nina Atmasari

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kondisi cuaca di Kabuapten Sleman terjadi panas terik dan tidak ada hujan. BMKG DIY memastikan kondisi ini hanya sementara karena terpengaruh fenomena equinox atau matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa.

Kepala BMKG DIY, Warjono mengatakan, dalam beberapa hari terakhir di wilayah Sleman atau DIY hujan menghilang dan sebaliknya terjadi panas yang Terik. Menurut dia, untuk iklim masih pada musim hujan sehingga menghilangnya hujan hanya bersifat sementara.

Advertisement

“Masih ada potensi hujan serta tetap waspadai potensi bencana hidrometeorologi,” kata Jojo, sapaan akrabnya saat dihubungi, Kamis (21/3/2024).

Pihaknya sudah mengeluarkan potensi cuaca dalam rentang waktu tiga hari ke depan. Berdasarkan hasil analisas dinamika atmosfer terkini dan anomali suhu permukaan air laut, maka diperkirakan terjadi hujan dalam dua hari ke depan. “Sudah ada kajiannya. Untuk hari ini [Kamis] hujan diperkirakan masih nihil,” katanya.

Baca Juga

Prakiraan Cuaca Hari Ini, Wilayah Sleman Berpotensi Hujan Ringan

Ada Potensi Hujan Lebat Hingga Besok, Warga Sleman Utara Diminta Waspada

BMKG: Waspadai Potensi Hujan Lebat Disertai Petir di Jogja dan Sleman

Meski demikian, Jojo memprakirakan pada 22 Maret ada potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang di Kota Jogja, Sleman dan Kulonprogo bagian utara. Hal sama juga terjadi Sabtu (23/3/2024), prakiraan hujan dengan itensitas sedang hingga lebat disertai dengan kilar dan angin kencang di wilayah Sleman, Kulonprogo dan Gunungkidul bagian utara.

“Tetap waspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan terjadinya bencana alam,” katanya.

Kepala Stasiun Klimatologi, BMKG DIY, Reni Kraningtyas mengatakan, menghilangnya hujan di wilayah Sleman dan umumnya DIY terjadi karena adanya fenomena equinox. Hal ini merupakan istilah gerak semu matahari yang berada tepat di atas garis khatulistiwa.

Sebagai dampaknya terjadinya panas yang cukup Terik dalam beberapa hari terakhir. “Untuk kondisi suhunya bisa mencapai hampir 33 derajat Celsius,” katanya.

Reni mengungkapkan untuk fenomena equinox sebenarnya sudah mulai berakhir. Meski demikian, potensi terjadinya suhu panas masih sangat mungkin dalam rentang waktu sepuluh hari ke depan.

“Kalau cuacanya cerah, maka potensi terjadinya panas Terik masih sangat memungkinkan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jokowi Sebut Ada 29 Perusahaan Singapura Berinvestasi di IKN

News
| Senin, 29 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement