Advertisement

Ibu-ibu di Gedangsari Gunungkidul Makin Berdaya dengan Produksi Olahan Coklat

Media Digital
Senin, 29 April 2024 - 11:57 WIB
Lajeng Padmaratri
Ibu-ibu di Gedangsari Gunungkidul Makin Berdaya dengan Produksi Olahan Coklat Rumah Coklat MaCho di Padukuhan Karang, Ngalang, Gedangsari berhasil menyabet juara satu dalam Lomba Ekosistem Wirausaha Wanita Berbasis Kalurahan 2024. - Ist

Advertisement

GUNUNGKIDUL—Rumah Coklat MaCho di Padukuhan Karang, Ngalang, Gedangsari berhasil menyabet juara satu dalam Lomba Ekosistem Wirausaha Wanita Berbasis Kalurahan 2024. Usaha ini tak lepas dari pengolahan coklat yang dirintis sejak 2018 lalu.

Lomba Ekosistem Wirausaha Wanita Berbasis Kalurahan DIY terselenggara berkat kerja sama antara Bank BPD DIY, Otoritas Jasa Keuangan, dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Kegiatan ini untuk memperingati Hari Kartini di DIY. Rumah Coklat MaCho tampil menjadi jawara dan berhak atas trofi dan uang pembinaan sebesar Rp3 juta.

Advertisement

Pengelola Rumah Coklat MaCho, Suhartini, mengatakan usaha pengolahan biji kakao menjadi coklat sudah dimulai sejak 2018 lalu. Saat itu, dia mendapatkan bantuan berupa mesin dan peralatan dari Yayasan Bhakti Jogja dan WIKA. Selain itu, juga ada pendampingan usaha dari Bank BPD DIY maupun Pemkab Gunungkidul.

BACA JUGA: Pertegas Brand Identity, GAIA Cosmo Kembali Luncurkan Seragam Baru

Menurut dia, Rumah Coklat MaCho menggerakan kelompok Wanita khususnya di Padukuhan Karang. Total hingga sekarang ada 12 orang yang bertugas dan bekerja di rumah produksi ini.

“Kami bersyukur sudah ada hasilnya sehingga dapat menambah penghasilan keluarga bagi para anggota. Untuk pemasaran sudah dijual ke kota- kota Indonesia dengan cara online,” kata Suhartini, Minggu (28/4/2024).

Selain mengajak belasan Wanita di Padukuhan Ngalang, produksi coklat juga menggunakan bahan baku kakao yang ditanam warga di Kalurahan Ngalang. Oleh karenanya, proses produksi ini tidak hanya bermanfaat bagi anggota kelompok, tapi juga warga yang membudidayakan kakao.

“Bahan bakunya dari lokal. Untuk hasil olahannya selain serbuk dan minuman coklat, juga ada pisang coklat, dodol coklat, brownies coklat hingga kue coklat,” katanya.

Disinggung mengenai lomba, Suhartini mengakui sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Ia tidak menampik keberadaan rumah coklat sangat berperan dalam upaya pemenangan, selain presentasi tentang pengolahan coklat.

BACA JUGA: Peringatan BMKG: Waspada! Gelombang Tinggi di Samudra Hindia sampai Selat Sunda

“Keberadaan rumah produksi membuat kami semakin profesional karena berbeda saat diproduksi di rumah. Kalau di rumah coklat bisa lebih fokus sehingga hasilnya maksimal,” katanya.

Keberhasilan ini, juga tidak lepas dari upaya pendampingan yang dilakukan oleh Bank BPD DIY sehingga produknya berkualitas dan dapat diterima di pasar secara luas. Ini juga menjadi motivasi upaya pengembangan yang lebih baik sehingga dapat memberikan manfaat bagi anggota kelompok maupun warga sekitar.

“Terus akan kami kembangkan. Selain rumah produksi, sekarang juga sudah mengembangkan wisata edukasi di rumah coklat,” katanya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Diduga Beri Gratifikasi Rp100 Juta, Suami Maia Estianty Terseret Kasus Kepala Bea Cukai Yogyakarta

News
| Rabu, 15 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement