Advertisement

Gelar Rakerda, BKKBN DIY Optimalkan Target Program Bangga Kencana

Media Digital
Kamis, 28 Maret 2024 - 17:07 WIB
Arief Junianto
Gelar Rakerda, BKKBN DIY Optimalkan Target Program Bangga Kencana BKKBN DIY menandatangani kerja sama dengan sejumlah kabupaten kota di wilayah setempat untuk penanganan stunting dalam Rakerda program Bangga Kencana pada Kamis (28/3/2024). - Harian Jogja/Yosef Leon

Advertisement

JOGJA—BKKBN DIY menggelar rapat kerja daerah (Rakerda) program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), Kamis (28/3/2024).

Rapat itu digelar untuk meningkatkan komitmen dan dukungan operasional stakeholder serta mitra kerja dalam pengelolaan program Bangga Kencana di wilayah DIY melalui sinergitas program dan anggaran serta pemanfaatan bonus demografi untuk peningkatan SDM melalui sinergitas program. 

Advertisement

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan rapat ini juga berupaya untuk menyadarkan semua pihak soal pentingnya bonus demografi. Seperti halnya DIY yang disebutnya sudah melewati tahap bonus demografi.

Ke depan, saat Indonesia menghadapi fenomena itu pada 2050, DIY sudah melewatinya berdasarkan proyeksi penduduk 2020-2050 oleh BPS. "Itu harus jadi strategi ke depan mau seperti apa peluang bonusnya yang lewat tapi kita tidak terjebak dalam middle income trap itu suatu pertanyaan serius. Karena teorinya ketika lewat dari middle income trap berarti sudah melewati bonus demografi," kata Hasto. 

Menurut Hasto, angka stunting DIY juga naik 1,6% berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Hanya saja ini belum angka pasti dan masih merupakan hasil survei. Pihaknya masih menunggu semua data masuk terlebih dahulu untuk menentukan apakah kondisi stunting di daerah dan secara nasional berjalan sesuai target yang ditentukan.  "Kami harus meningkatkan catatan dari Posyandu dulu, kan belum capai 95 persen jadi bayi belum semua diukur dan dilaporkan. Catatan dari Posyandu itu seperti real count dan survei itu quick count sekarang ini harus dipadukan supaya enggak ribut. Mei mungkin selesai," jelasnya. 

Hasto juga menambahkan bahwa pada tahun ini terdapat kenaikan anggaran yang cukup besar untuk penanganan stunting di wilayah DIY. Pihaknya berharap dengan anggaran itu bisa mengoptimalkan upaya dalam penanganan stunting. Dia juga berpesan agar penggunaan anggaran tidak dikebut ketika akhir tahun, tapi harus berjalan sesuai dengan kebutuhan setiap bulannya.  "Anggaran ada peningkatan, tahun lalu yang untuk beli telur, ikan dan distribusi lewat Puskesmas hanya Rp12 miliar, untuk DIY sekarang jadi Rp22 miliar. Harapan saya mulai dari Januari-Desember jangan dirapel, kami akan kawal juga serapan anggaran dari awal sampai akhir," ujarnya. 

Momentum Investasi SDM

Kepala BKKBN DIY Andi Rita Mariani menjelaskan, rakerda Bangga Kencana sesuai dengan tugas BKKBN berdasarkan UU No. 52/2009 yakni program peningkatan ketahanan keluarga balita dan anak, ketahanan remaja dan ketahanan lanjut usia serta pemberdayaan ekonomi keluarga.

Di bidang kependudukan meliputi kegiatan tentang kerja sama pendidikan kependudukan, pemaduan kebijakan pengendalian penduduk, perencanaan pengendalian penduduk serta analisis dampak kependudukan. 

Sementara itu di bidang keluarga berencana meliputi program dan kegiatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan kontrasepsi, penyediaan alat dan obat kontrasepsi yang merata di seluruh wilayah dan fasilitas kesehatan, penggerakan pelayanan keluarga berencana. Dalam upaya pencapaian tercapainya target tersebut, BKKBN setiap tahun menjabarkan dalam perjanjian kinerja antara Kepala BKKBN dengan wilayah yang diwakili oleh Kepala Perwakilan BKKBN di Provinsi. 

Untuk DIY target yang harus dicapai tertuang dalam untuk 2024 adalah menurunkan Angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate (TFR) ditargetkan menjadi 1,82; meningkatnya Angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Modern Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) 58,20%; menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi/Unmet Need menjadi 15,20%; menurunnya Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur 15-19tahun/Age Specific Fertility Ratio (ASFR) 15-19 tahun menjadi 10 kelahiran per 1.000 WUS 15-19 tahun, meningkatnya Indeks Pembangunan Keluarga (IPK) sebesar 69,95, serta meningkatnya Median Usia Kawin Pertama (MUKP) perempuan 23,50 tahun.

"Program pengendalian penduduk berjalan dengan efektif di DIY yang dibuktikan dengan menurunnya angka kelahiran dan melambatnya laju pertumbuhan. Secara demografis, pertumbuhan penduduk DIY semakin melambat, piramida penduduk berbentuk stasioner, populasi penduduk umur 60+ tahun semakin meningkat, tercapainya rasio ketergantungan yang optimum, dan angka kelahiran semakin turun dari tahun ke tahun," katanya. 

BACA JUGA: Cegah Stunting Bahkan Sebelum Hamil

Perubahan struktur penduduk juga telah menghasilkan penduduk usia kerja dalam jumlah melimpah, sehingga apabila keberadaannya dioptimalkan, maka momen bonus demografi dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan. Dengan kondisi tersebut maka perlu penguatan komitmen para pemangku kebijakan dan mitra kerja dalam pengelolaan program sebagai upaya dalam pencapaian target sasaran.

Sementara Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menyatakan kesempatan untuk mengoptimalkan bonus demografi, harus dijadikan momentum investasi SDM yang masif dan berkelanjutan. Ini adalah saatnya untuk secara bersama-sama merancang dan melaksanakan rencana aksi yang komprehensif, yang tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan keluarga Indonesia, tetapi juga menempatkan negara kita pada lintasan yang benar menuju 'Indonesia Emas 2045'.

"Untuk itu, saya mengajak semua pihak, para pemangku kebijakan, mitra kerja, dan seluruh elemen masyarakat, untuk berpartisipasi aktif dalam rapat kerja ini. Mari menyelaraskan pemahaman, meningkatkan komitmen, dan memperkuat kerja sama. Mari membahas cara-cara inovatif untuk memanfaatkan bonus demografi yang kita miliki, sebagai katalis utama dalam mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia, melalui Bangga Kencana."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKB dan NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Anies Bilang Begini

News
| Sabtu, 27 April 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement