Advertisement

Sambut Pemudik, Tanjakan Clongop dan Bundelan Akan Dihapus Dari Google Maps

Andreas Yuda Pramono
Senin, 01 April 2024 - 18:17 WIB
Arief Junianto
Sambut Pemudik, Tanjakan Clongop dan Bundelan Akan Dihapus Dari Google Maps Seorang pengendara sendang melintasi tanjakan Clongop di Kapanewon Gedangsari. Foto diambil 8 Februari 2023. (Harian Jogja - David Kurniawan)

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Dinas Perhubungan (Dishub)  Gunungkidul telah mengantisipasi beberapa jalur berbahaya agar tidak dilewati pemudik. Setidaknya ada dua jalur berbahaya yaitu Tanjakan Clongop dan Bundelan.

Kepala Dishub Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gunungkidul untuk menghapus dua jalur alternatif tersebut dari Google Maps selama arus mudik Lebaran.

Advertisement

"Kalau warga sekitar mungkin sudah hafal. Tapi wisatawan [dan pemudik] pasti belum hafal," kata Irawan ditemui di Garasi PO. Maju Lancar, Senin (1/4/2024).

Irawan juga menyingung wilayah perbatasan dengan kawasan Parangtritis yaitu Purwosari yang perlu disurvei dan dipantau. Pasalnya, awal 2022, sebuah jip wisata sempat terperosok di jurang dan memakan korban meninggal dunia.

"Nanti kami berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan [Bantul] karena biasanya titik awal dari Parangtritis," katanya.

Adapun jalan alternatif yang dapat dia sarankan untuk menghindari dan mengurai simpul kemacetan yaitu Tawang - Ngalang. Begitu pun jalur jalan lintas selatan (JJLS) juga dapat dijadikan alternatif.

"Memang yang Tawang - Ngalang belum tersambung ke Gayamharjo, Sleman. Tapi nanti kami arahkan ke jalan yang mengarah ke Obelix Hill," ucapnya.

Lebih jauh, guna mencegah/ mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas. Dishub juga telah menggelar ramp check di tiga titik yaitu PO. Maju Lancar, PO. Rosalia Indah, dan Terminal Tipe C Wonosari pada Senin.

Dalam ramp check tersebut, Dishub mencatat ada dua kendaraan yang belum mendapat izin beroperasi karena kurang berfungsinya sabuk keselamatan, dan perlengkapan tanggap darurat kurang memenuhi ketentuan.

"Temuan paling banyak di PO. Maju Lancar itu pintu darurat ada yang tertutup papan. Itu harus dilepas," lanjutnya.

Staf Operasional PO. Maju Lancar, Sentot mengatakan ramp check yang Dishub lakukan dapat membantu pihaknya menemukan kekurangan pada bus sehingga dapat segera diperbaiki. Dengan begitu, sebelum Lebaran, bus Maju Lancar sudah siap digunakan.

Dia menambahkan pihaknya akan menyediakan 20 hingga 25 unit bus per hari untuk melayani arus mudik dan arus balik.

"Saat ini belum ada lonjakan [pemesang tiket]. Kalau menurut data mulai 3, dan 6, 7, 8 April yang pesan sudah banyak yang pesan," kata Sentot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cak Imin Kritisi RUU Penyiaran, Utamanya Larangan Jurnalisme Investigasi

News
| Kamis, 16 Mei 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement