Advertisement
Sambut Pemudik, Tanjakan Clongop dan Bundelan Akan Dihapus Dari Google Maps
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Dinas Perhubungan (Dishub) Gunungkidul telah mengantisipasi beberapa jalur berbahaya agar tidak dilewati pemudik. Setidaknya ada dua jalur berbahaya yaitu Tanjakan Clongop dan Bundelan.
Kepala Dishub Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gunungkidul untuk menghapus dua jalur alternatif tersebut dari Google Maps selama arus mudik Lebaran.
Advertisement
"Kalau warga sekitar mungkin sudah hafal. Tapi wisatawan [dan pemudik] pasti belum hafal," kata Irawan ditemui di Garasi PO. Maju Lancar, Senin (1/4/2024).
Irawan juga menyingung wilayah perbatasan dengan kawasan Parangtritis yaitu Purwosari yang perlu disurvei dan dipantau. Pasalnya, awal 2022, sebuah jip wisata sempat terperosok di jurang dan memakan korban meninggal dunia.
"Nanti kami berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan [Bantul] karena biasanya titik awal dari Parangtritis," katanya.
Adapun jalan alternatif yang dapat dia sarankan untuk menghindari dan mengurai simpul kemacetan yaitu Tawang - Ngalang. Begitu pun jalur jalan lintas selatan (JJLS) juga dapat dijadikan alternatif.
"Memang yang Tawang - Ngalang belum tersambung ke Gayamharjo, Sleman. Tapi nanti kami arahkan ke jalan yang mengarah ke Obelix Hill," ucapnya.
Lebih jauh, guna mencegah/ mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas. Dishub juga telah menggelar ramp check di tiga titik yaitu PO. Maju Lancar, PO. Rosalia Indah, dan Terminal Tipe C Wonosari pada Senin.
Dalam ramp check tersebut, Dishub mencatat ada dua kendaraan yang belum mendapat izin beroperasi karena kurang berfungsinya sabuk keselamatan, dan perlengkapan tanggap darurat kurang memenuhi ketentuan.
"Temuan paling banyak di PO. Maju Lancar itu pintu darurat ada yang tertutup papan. Itu harus dilepas," lanjutnya.
Staf Operasional PO. Maju Lancar, Sentot mengatakan ramp check yang Dishub lakukan dapat membantu pihaknya menemukan kekurangan pada bus sehingga dapat segera diperbaiki. Dengan begitu, sebelum Lebaran, bus Maju Lancar sudah siap digunakan.
Dia menambahkan pihaknya akan menyediakan 20 hingga 25 unit bus per hari untuk melayani arus mudik dan arus balik.
"Saat ini belum ada lonjakan [pemesang tiket]. Kalau menurut data mulai 3, dan 6, 7, 8 April yang pesan sudah banyak yang pesan," kata Sentot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Cak Imin Kritisi RUU Penyiaran, Utamanya Larangan Jurnalisme Investigasi
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- UKDW dan De Britto Gelar Pelatihan Desain Bagi Murid
- Chemicfest, Ajang Kreativitas Siswa SMK SMTI Yogyakarta
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 16 Mei 2024: Seluruh DIY Cerah Berawan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Kamis 16 Mei 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 16 Mei 2024 Jogja dan Sekitarnya, Cek Lokasinya!
Advertisement
Advertisement