Advertisement

Jelang Lebaran 2024, Okupansi Hotel di Bantul Masih Minim

Stefani Yulindriani Ria S. R
Minggu, 07 April 2024 - 14:57 WIB
Ujang Hasanudin
Jelang Lebaran 2024, Okupansi Hotel di Bantul Masih Minim Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bantul menargetkan tingkat hunian (okupansi) hotel hingga 80 persen selama Lebaran tahun ini. Meski begitu saat ini okupansinya masih minim.

Ketua PHRI Bantul, Yohanes Hendra yang akrab dipanggil Hendra menyampaikan target okupansi mencapai 80 persen tersebut tidak berbeda jauh dengan capaian tahun lalu yang mencapai sekitar 75-80 persen. Meski begitu, Hendra mengeluhkan meski sudah memasuki arus balik lebaran 2024 okupansi hotel di Bantul belum sesuai target.  

Advertisement

"Belum begitu terlihat tingkat hunian [hotel saat ini] rata-rata 50 persen, semoga H-1 [lebaran 2024] bisa meningkat," ujar Hendra, Minggu (7/4/2024).

Hendra menuturkan okupansi hingga 50 persen tersebut baru didapat sebagian hotel di Bantul, antara lain Grand Rohan Jogja, Ros-In Hotel Yogyakarta dan Little Tokyo. Sementara hotel lainnya masih kurang dari 50 persen, misalnya okupansi Hotel Gaharu baru mencapai 2 kamar dari total 24 kamar yang tersedia. 

Hendra berharap okupansi hotel-hotel di Bantul dapat meningkat dengan prakiraan masyarakat yang masuk ke DIY mencapai 11,5 juta orang. 

BACA JUGA: Gratis! Polres Bantul Buka Layanan Penitipan Motor saat Lebaran 2024, Ini Syaratnya

Sementara menurut Hendra, tarif penginapan hotel di Bantul juga tidak naik signifikan, kenaikannya hanya berkisar 5-10 persen. Dia menilai kenaikan tersebut masih terbilang wajar, lantaran dalam momen lebaran dan tahun baru saat terjadi peningkatan okupansi hotel, tarif penginapan hotel akan meningkat.

Dia mengaku telah sering mengimbau manajemen hotel untuk memberikan fasilitas tambahan apabila tarif penginapannya meningkat. Menurutnya, itu bisa menjadi strategi untuk meningkatkan kepuasan pengunjung saat menginap di hotel wilayah Bantul.

"Dengan ada kenaikan harga kamar tentu fasilitas harus diperbanyak," imbuhnya.

Hendra menilai okupansi yang belum optimal dipengaruhi oleh terbatasnya jumlah pilihan hotel di Bantul. 

"Kita menganalisa di Bantul pemilihan hotel yang cukup kurang, di DIY secara keseluruhan [banyak pilihan hotel] sehingga  mereka [wisatawan] merata [menginap]," imbuhnya.

Selain itu, menurut Hendra, aksesibilitas  beberapa hotel di Bantul perlu ditingkatkan untuk mendukung peningkatan okupansi hotel. 

"Infrastruktur [jalan] yang harus dipenuhi, diperlukan peningkatan infrastruktur mendukung wisatawan," katanya. (Stefani Yulindriani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 11:47 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement