Advertisement

Unik! Nangka Muda Masuk 5 Besar Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Jogja

Alfi Annisa Karin
Jum'at, 03 Mei 2024 - 13:57 WIB
Sunartono
Unik! Nangka Muda Masuk 5 Besar Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Jogja Rilis angka inflasi bulan April 2024 di Kantor BPS Kota Jogja, Jumat (3/5) - Harian Jogja - Alfi Annissa Karin

Advertisement

Harianjogja.com, UMBULHARJO—Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Jogja Mainil Azni menyebut angka inflasi di Kota Jogja dari Maret terhadap April 2024 mencapai 0,36 persen. Jika dibandingkan dengan April tahun 2023 lalu angka inflasi naik sebesar 3 persen.

Mainil menyebut ada beberapa komoditas yang menyumbang angka inflasi cukup signifikan. Salah satunya adalah komoditas beras yang masuk dalam kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Secara year to year atau dibanding angka inflasi tahun lalu, komoditas beras bahkan menyumbang angka inflasi hingga 0,51 persen. Ini tertinggi jika dibandingkan dengan komoditas lainnya.

Advertisement

BACA JUGA : Inflasi DIY April 2024 Sebesar 0,09 Persen, Sektor Transportasi Jadi Biangnya

"Kita semua tahu bukan hanya satu dua bulan terakhir, tapi sudah beberapa bulan terakhir ini harga beras selalu naik. Artinya, lumayan tinggi peningkatan dibanding tahun lalu," ujar Mainil, Jumat (3/5/2024).

Selain beras, komoditas emas yang masuk dalam kelompok perawatan pribadi ini juga turut menyumbang angka inflasi pada bulan ini. MBelakangan harga emas mengalami peningkatan yang cukup siginifikan. Komoditas emas menyumbang inflasi hingga 0,1 persen jika dibanding bulan lalu dan 0,26 persen jika dibanding tahun lalu.

"Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya ini di dalamnya ada komoditas emas. Beberapa bulan terakhir ini harga emas naiknya lumayan dan ini jadi salah satu penyebab inflasi tinggi di bulan ini," katanya.

Ia mencermati ada hal yang berbeda pada kenaikan inflasi April 2024 ini. Sebab, ada komoditas nangka muda yang turut menyumbang angka inflasi cukup tinggi, bahkan menduduki lima besar penyumbang inflasi. Nangka muda menyumbang angka inflasi hingga 0,03 persen.

Mainil menyebut survei nangka muda ini dilakukan di Pasar Beringharjo pada akhir bulan Ramadan beberapa waktu lalu. Hasilnya, terjadi kelangkaan pada komoditas nangka muda yang menyebabkan harganya mengalami kenaikan. Bahkan mencapai 100 persen.

"Demand meningkat karena memang libur panjang puasa orang-orang yang mudik ingin bernostalgia barangkali dengan gudeg. Sementara bahan bakunya ini terbatas," katanya.

BACA JUGA : BI DIY: Inflasi April 2024 Terjaga Meski Ada Momen Lebaran

Nangka muda yang dijual di Pasar Beringharjo biasanya diambil dari wilayah di sekitar Pulau Jawa saja. Namun, belakangan nangka muda juga turut diambil dari Lampung hingga Sumatera Selatan.

"Barangkali ini jadi catatan kita untuk diwaspadai ke depannya karena nangka muda cukup berperan besar terhadap komoditas yang ada di Kota Jogja," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenperin Terbitkan Platform JIS dan Polimer untuk Percepatan Layanan Industri

News
| Sabtu, 28 September 2024, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Menyusuri Assos, Permata di Aegean Utara Turki

Wisata
| Sabtu, 28 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement