Advertisement
Waspada! Kasus Difteri Perdana di Sleman Ditemukan di Kalurahan Ini
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman menemukan ada kasus perdana penyakit Difteri di Bumi Sembada. Kasus ini ditemukan di Kalurahan Tamanmartani, Kalasan pada pertengahan Maret lalu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati mengatakan temuan kasus difteri bermula adanya laporan dari rumah sakit swasta terkait dengan pasien anak yang mengalami gejala penyakit ini pada 18 Maret 2024. “Gejalanya demam, sakit tenggorokan, sakit napas dan terdapat pseudomemberan. Sedangkan untuk status imunisasinya tidak jelas,” kata Yuli, sapaan akrabnya, Sabtu (6/4/2024).
Advertisement
Laporan ditindaklanjuti dengan dilakukan penyelidikan epidemiologis (PE) sehingga ditemukan dugaan dua kasus lainnya. Temuan ini langsung dikomunikasikan dengan tim ahli di Dinas Kesehatan DIY sehingga pasien yang sempat dirawat diberikan Anti Serum Difteri (ADS).
Menurut dia, pascatemuan kasus sudah dilakukan beberapa langkah pecengahan mulai dari pengambilan swab orofaring, pemberian profilaksis dan imunisasi. Selain itu, juga ada upaya pengawasan minum obat terhadap pasien yang terindikasi penyakit difteri. “Terus dipantau karena masa ada inkubasi penyakit hingga 10 April mendatang,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengatakan, sudah ada temuan kasus difteri di Tamanmratani dan hal tersebut merupakan yang pertama di Kabupaten Sleman. Tiga kasus ditemukan kesemuanya berasal dari Tamanmartani dengan riwayat satu kasus merupakan santri pondok pesantren di Jawa Timur. “Satu kasus memiliki riwayat perjalan ke Jawa Tengah dan satunya asli di Tamanmartani,” katanya.
BACA JUGA: Imunisasi DPT Lengkap Cara Ampuh untuk Mitigasi Difteri
Meski demikian, Cahya mengungkapkan kondisi Kesehatan ketiga pasien sudah dinyatakan sembuh. Hanya saja, ia mengakui, penanganan tidak hanya terhadap tiga pasien dikarenakan ada upaya pencegahan secara menyeluruh. “Kami berikan imunisasi tambahan difteri bagi anak-anak di Tamanmartani,” katanya.
Penyakit difteri termasuk kategori penyakit menular yang penyebarannya mirip Covid-19 atau TBC melalui droplet seperti batuk, bersin dan lainnya. Meski demikian, Cahya berharap kepada Masyarakat tidak perlu khawatir dikarenakan penyakit ini bisa dicegah melalui program imunisasi.
“Jadi kita langsung gerak cepat melaksanakan program imunisasi di Tamanmartani. Harapannya tidak ada kasus karena kekebalan tubuh anak usia dua bulan hingga 15 tahun sudah terbentuk. Hari ini kami mulai vaksinasinya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie Terlibat Korupsi Timah Rp217 Triliun, Begini Respons Manajemen
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah 30 April 2024 dan Jadwal Donor Darah Besok di Wilayah DIY
- Kantor PT Taru Martani Digeledah Kejati DIY, Terkait Dugaan Korupsi Rp18 Miliar
- BKKBN DIY Lantik P3K, Gunungkidul Dan Kulon Progo Tambah Penyuluh KB
- Jadi Pusat UMKM, Eks Hotel Mutiara 1 Malioboro Jogja Beroperasi di 2025
- TPA Piyungan Ditutup Permanen Besok! Semua Depo Sampah Kota Jogja Hari Ini Dikosongkan
Advertisement
Advertisement