Danais Rp2,7 Miliar Dikucurkan untuk Program Padat Karya di Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemda DIY melalui Paniradya Kaistimewan menggelontor Rp2,75 miliar untuk program padat karya infrastruktur di wilayah Kabupaten Bantul tahun ini. Padat karya dari dana keistimewaan (Danais) ini akan dimulai pada Juli mendatang.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans Bantul, Rumiyati mengatakan tahun ini Bantul mendapatkan alokasi Danais untuk padat karya Rp2,75 miliar. Besaran anggaran tersebut untuk 50 lokasi yang masing-masing lokasi sebesar Rp55 juta.
Advertisement
“Jumlah pekerja tiap lokasinya nanti sebanyak 34 orang. Lama pekerjaan 12 hari,” katanya, Selasa (23/4/2024). Saat ini proses padat karya tersebut masih dalam tahap sosialisasi hingga Mei mendatang.
Dikatakannya setiap pekerja padat karya akan mendapatkan upah harian sebesar Rp70.000 untuk pekerja dan Rp90.000 untuk tukang. Hal ini sesuai dengan tujuian padat karya, yakni mengurangi pengangguran dan juga mensejahterakan warga sekitar.
Selain itu, padat karya dari Danais ini juga difokuskan untuk membangun potensi di masing-masing kalurahan. Seperti potensi wisata, seni, kerajinan, budaya, hingga tata ruang. “Jadi kriteria padat karya dari Danais ini adalah desa-desa yang memiliki potensi,” ucapnya.
Lebih lanjut Rumiyati mengatakan anggaran Danais untuk program apdat karya di Bantul ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp2,2 miliar untuk 40 lokasi. Sementara proses pengajuan proposal apdat karya Danais ini diajukan langsung dari masyarakat ke Paniradya Kaistimewan sehingga Pemda DIY yang langsung melakukan seleksi tiap proposal yang amsuk.
BACA JUGA: Program Padat Karya, Pemkab Bantul Sediakan Bantuan Keuangan Khusus Rp32 Miliar
Selain padat karya dari danais, Disnakertrans Bantul pada Juni mendatang juga akan melaksanakan padat karya dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Disnakertrans DIY sebesar Rp32,4 miliar dengan rincian 276 lokasi masing-masing Rp100 juta dan 24 lokasi masing-masing Rp200 juta.
Jumlah pekerja tiap lokasi dengan anggaran Rp100 juta sebanyak 26 pekerja dan anggaran Rp200 juta sebanyak 52 orang. Target pengerjaan selama 21 hari kerja. Sama dengan padat karya Danais, tiap pekerja dalam padat karya ini mendapatkan upah Rp70.000-90.000 per hari.
“Saat ini sedang dalam proses sosialsiasi kepada masyarakat sampai pertengahan Mei mendatang. Pekerjaannya dimulai pada Juni,” ujarnya.
Ia berharap program apdat karya ini berjalan lancar dan bermanfaat buat masyarakat karena padat karya ini dapat memperlancar akses ekonomi sehingga ke depannya perekonomian masyarakat meningkat dan masyarakat semakin sejahtera, terutama warga miskin. Sebab kriteria pekerja dalam padat karya ini nantinya adalah warga miskin di masing-masing lokasi peekrjaan padat karya.
“Pekerja yang dilibatkan merupakan warga setempat. Jadi sasaran pekerja pada kegiatan padat karya adalah warga miskin, setengah penganggur, dan pengangguran," tandasnya. Padat karya BKK ini diajukan masyarakat melalui Disnakertrans DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Siswa di Semarang Ditembak Polisi hingga Meninggal, Polri Pastikan Pengusutan Transparan
Advertisement
Belajar Harmonisasi Tari Saman di Indonesia IHC Festival
Advertisement
Berita Populer
- Halim Menang Mutlak di TPS Tempatnya Mencoblos
- Perolehan Suara Pilkada Sleman, Di Kandang Sendiri, Harda Kiswaya Unggul Telak dari Kustini
- Disdukcapil Kota Jogja Buka 8 Loket Pelayanan Saat Pilkada
- Tak Mau Gagal Lagi, Bantul Kini Andalkan Keris dan Tatah Sungging di Seleksi Kota Kreatif 2026
- Selesai Nyoblos, Ganjar Pranowo Pantau Hasil Pilkada di Sejumlah Titik DIY
Advertisement
Advertisement