BEDAH BUKU: Ibu Menjadi Perpustakaan Pertama untuk Anaknya
Advertisement
KULONPROGO—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY menyelenggarakan bedah buku berjudul 200 Tips Ibu Smart Anak Sehat di Pendopo Gadingan, Kalurahan Wates, Kapanewon Wates, Selasa (7/5).
Dalam acara yang digelar, puluhan ibu rumah tangga yang hadir terlihat antusias mengikuti kegiatan yang diinisiasi DPAD dan DPRD DIY. Kepala Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Informasi DPAD DIY, Zulfan Kurniawan, menjelaskan program bedah buku ini rutin digelar dengan tujuan meningkatkan literasi masyarakat.
Advertisement
Menurut Zulfan, tingkat literasi masyarakat di DIY menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia, di mana pada 2022 DIY menduduki peringkat pertama, sedangkan 2023 berada di peringkat kedua terbaik. Bedah buku ini bertujuan agar tingkat literasi di Bumi Mataram terus terjaga di papan atas nasional.
Zulfan menerangkan, salah satu pilar peningkatan literasi adalah kelompok ibu rumah tangga. Pasalnya, ibu menjadi perpustakaan pertama bagi buah hatinya. "Prinsip itu sesuai dengan buku yang dibedah yang berjudul 200 Tips Ibu Smart Anak Sehat," katanya.
Peran penting ibu dalam meningkatkan literasi generasi mendatang, menurut Zulfan, perlu diimbangi dengan pemahaman terkait dengan pola pengasuhan anak. Sedangkan pengasuhan anak yang tepat dapat dipelajari dengan sumber yang kredibel seperti buku.
Buku sebagai sumber pengetahuan itu, menurut Zulfan, perlu dijadikan gaya hidup sehari-hari agar senantiasa terbiasa. "Keberadaan Internet yang menjadi sumber informasi ternyata menyimpan banyak masalah, seperti validitas informasi. Jadi, belum tentu Internet memberikan kebenaran informasi, untuk itu buku menjadi rujukan penting," katanya.
Anggota Komisi D DPRD DIY, Ika Damayanti Fatma Negara, mengapresiasi kinerja DPAD DIY yang terus berusaha mendekatkan literasi ke tengah masyarakat, salah satunya melalui bedah buku ini. Kebetulan dalam buku yang dibahas ada andil Ika yang menulis kata pengantar untuk buku 200 Tips Ibu Smart Anak Sehat.
Ika menjelaskan, pola asuh anak menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya bagi ibu atau perempuan, namun bapak atau laki-laki juga harus tahu. “Maka, gambar sampul buku ini ada ibu, bapak serta anak," katanya.
Ketiadaan peran bapak dalam pengasuhan, menurut Ika, menyebabkan berbagai masalah. "Indonesia nomor tiga di dunia sebagai negara yang fatherless, tentu ini masalah yang harus dihadapi bersama. Bukan bapaknya yang tidak ada atau meninggal, tetapi sosoknya yang harus hadir saat pengasuhan," katanya.
Melalui bedah buku ini diharapkan tumbuh kesadaran bersama untuk memberikan pengasuhan yang baik ke anak-anak. "Agar ketahanan keluarga juga dapat terus ditingkatkan, sehingga masalah-masalah lain seperti kejahatan jalanan berkurang," katanya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tarik Uang Taruhan dari 10 Orang, Pemain Judi Online asal Bantul Ditangkap Polisi
- Awasi Masa Tenang, Bawaslu Siagakan Semua Petugas Pengawas
- Selamatkan Petani karena Harga Cabai Anjlok, Pemkab Kulonprogo Gelar Bazar dengan Harga Tinggi
- Kantor Imigrasi Yogyakarta Catat 26.632 Turis Asing Masuk Yogyakarta via YIA pada Agustus-Oktober 2024
- Bawaslu dan KPU Kulonprogo Bersiap Masuki Masa Tenang dan Pemilihan
Advertisement
Advertisement