Advertisement

Promo November

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Bentuk Nakes dengan Keahlian Spesifik dan Kemampuan Pengoperasian Teknologi Tinggi

Media Digital
Rabu, 15 Mei 2024 - 15:17 WIB
Lajeng Padmaratri
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Bentuk Nakes dengan Keahlian Spesifik dan Kemampuan Pengoperasian Teknologi Tinggi Suasana Wisuda Ahli Madya dan Sarjana Terapan Kesehatan ke-41 serta Pelantikan Profesi 2024 di Auditorium Grha Bina Husa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta pada Rabu (15/5/2024). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati 

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Poltekkes Kemenkes Yogyakarta menggelar Wisuda Ahli Madya dan Sarjana Terapan Kesehatan ke-41 serta Pelantikan Profesi 2024. Di tengah zaman yang kian maju, lulusan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta tak hanya dibekali kemampuan kesehatan yang makin spesifik tetapi juga dibekali pengetahuan teknologi kesehatan yang terus berkembang.

Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Iswanto pada periode wisuda ke-41, jumlah wisudawan yang menjalani prosesi wisuda sebanyak 152 wisudawan. Terdiri dari Program Diploma tiga sejumlah satu wisudawan, Sarjana Terapan 131 wisudawan dan Pendidikan Profesi 20 wisudawan.

"Dalam satu tahun kita menyelenggarakan tiga kali wisuda, dan pada tahun 2024 ini yang pertama ini memang jumlahnya kecil karena kebanyakan didominasi lulusan mahasiswa program alih jenjang," terang Iswanto di Auditorium Grha Bina Husa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta pada Rabu (15/5/2024).

Advertisement

Iswanto menambahkan dari 152 wisudawan kali ini, 128 di antaranya berasal dari lulusan sarjana terapan teknologi laboratorium medis. Mereka akan diproyeksikan sebagai Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM). Iswanto membocorkan bila kebutuhan akan tenaga ATLM saat ini tengah tinggi.

"Kebetulan di 2024 ini banyak sekali lapangan pekerjaan atau formasi yang dibuka untuk ASN di Indonesia, ATLM sendiri sekitar 200.000 untuk tahun 2024 ini," ungkapnya. 

BACA JUGA: Belajar Jurnalistik, 60 Mahasiswa FISIP UAJY Kunjungi Harian Jogja

Dengan mahasiswa yang berasal dari 34 provinsi, Iswanto berharap para lulusan juga bisa kembali ke daerahnya masing-masing. Dengan bekal berbagai ilmu kesehatan yang lebih spesifik, lulusan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta diharapkan mampu bersaing dan segera bermanfaat bagi masyarakat. 

"Kebutuhan ini tidak hanya kuantitas tetapi kualitas. Kualitas itu sudah dituntut untuk menyesuaikan kebutuhan perkembangan di rumah sakit. Kita tidak bisa lagi menghasilkan perawat generik atau umum, tetapi sudah menjurus ke perawat yang spesial atau spesifik," tegasnya. 

Perkembangan teknologi yang terus mutakhir membuat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta juga membekali para lulusannya akan kemampuan mengoperasikan teknologi yang ada. Sehingga lulusan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta bisa sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan Fasyankes. 

Wakil Direktur I Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Yuni Kusmiyati menjelaskan pada semester Genap TA 2023/2024, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta mendidik 3.847 mahasiswa. Dari jumlah tersebut, 1476 mahasiswa mengenyam pendidikan di Prodi Diploma Tiga, 1959 mahasiswa menempuh Prodi Sarjana Terapan dan 412 mahasiswa Prodi Pendidikan Profesi.

"Pada periode tahun akademik 2023/2024, persentase lulusan tepat waktu adalah 97,7 persen. Adapun persentase kelulusan ukomnas first taker pada periode Mei tahun 2024 adalah 97,4 persen," ungkapnya. 

Yuni menambahkan sejak berdiri Poltekkes Kemenkes Yogyakarta telah meluluskan sebanyak 17.422 lulusan sampai saat ini. Sekitar 87 persen lulusan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta telah terserap oleh Fasyankes di seluruh Indonesia. Tak hanya di dalam negeri, lulusan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta bahkan bekerja di berbagai belahan dunia, mulai dari Jerman, Australia, Inggris, Uni Emirate Arab, Kuwait hingga Qatar.

BACA JUGA: 161 Bus Diperiksa Dishub Sleman Sebelum Digunakan untuk Study Tour dan Outing Class Siswa

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Arianti Anaya mengatakan pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mencegah rakyat menjadi sakit. Salau satunya dimulai dengan membuat bagaimana rakyat tetap sehat. "Karena kalau ketika sakit biayanya akan menjadi besar dan sering sekali mereka tidak bisa kembali produktif," ungkap Arianti.

Di sisi lain Arianti mengungkapkan untuk mencapai Indonesia Emas di tahun 2045 ada peran penting yang harus dilakukan dari sektor kesehatan. Pertama, memastikan masyarakat yang berada di usia produktif dalam keadaan sehat. Karena bila tidak sehat, usia produktif tadi tidak akan bisa bekerja secara maksimal. 

"Tugas dari tenaga kesehatan adalah memastikan bahwa generasi-generasi kita yang akan mengisi atau usia produktif di 2045 sebagai bonus demografi ini benar-benar sehat," lanjutnya. 

Karenanya penguatan Fasyankes maupun tenaga kesehatan juga berperan untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045 nanti. "Saya berharap tentunya setelah wisuda ini saudara-saudara terus menambah kompetensi," ujarnya. 

"Saya berharap ke depan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta bukan hanya sebagai hanya Poltekkes terbaik mikik Kementerian Kesehatan tetapi menjadi institusi terbaik yang ada di Indonesia," tegasnya.  (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat

News
| Sabtu, 23 November 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement