Advertisement
Pengukuran Lahan Terdampak Tol Jogja-YIA Capai 78 Persen, Terkendala Sinyal GPS
![Pengukuran Lahan Terdampak Tol Jogja-YIA Capai 78 Persen, Terkendala Sinyal GPS](https://img.harianjogja.com/posts/2024/05/17/1174833/pengukuran-lahan-tol-jogja-yia.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Progres pengukuran lahan terdampak proyek Tol Jogja-YIA di Kulonprogo mencapai 76% terhitung Jumat (17/5/2024). Tantangan pengukuran bidang tanah yang terdampak proyek ini adalah operasionalisasi pengukuran yang menggunakan global positioning system (GPS).
Pengukuran ini dilakukan Badan Pertanahan Kulonprogo (BPN) Kulonprogo dari Kalurahan Banguncipto, Kapanewon Sentolo hingga Kalurahan Karangsari, Kapanewon Pengasih. Total ada tujuh kalurahan yang sudah diukur BPN Kulonprogo yang lahannya terdampak Tol Jogja-YIA dari 11 kalurahan yang terdampak proyek strategis nasional ini di Bumi Binangun.
Advertisement
BACA JUGA: Tol Jogja Solo di Atas Ring Road Dibangun Mulai Juni, Kendaraan Tetap Bisa Lewat
Kepala Seksi Survei dan Pemetaan BPN Kulonprogo, Trigus Eko menjelaskan proses pengukuran yang dimulai sejak 2 Mei ini berjalan lancar. Warga terdampak dan masyarakat luas, menurut Trigus, mendukung dan membantu proses pengukuran tersebut.
Tantangan pengukuran lahan terdampak Tol Jogja YIA, jelas Trigus, adalah sinya GPS dan patok bidang yang sebagian hilang. Sinyal GPS di sebagian titik lemah lantaran kondisi lahan terdampak yang rimbun, sehingga akurasi dari pengukuran yang dilakukan tak maksimal. "Ada sebagian yang karena sinyal GPS lemah maka kami lakukan pengukuran ulang agar akurasinya terjamin," terangnya, Jumat siang.
Sedangkan tantangan lain yaitu patok bidang yang hilang, lanjut Trigus, lantaran perubahan landscape karena pembangunan, tertimbun longsor, hingga memang patok sudah tua sehingga tak nampak lagi. "Yang hilang ini patok dari BPN untuk bidang tanah yang ada, bukan patok yang baru dipasang pemrakarsa proyek. Patok bidang ini untuk memastikan data yang diambil dalam pengukuran akurat," jelasnya.
PBN Kulonprogo masih punya banyak waktu untuk merampungkan pengukuran lahan terdampak Tol Jogja-YIA itu. Trigus menyebut pihaknya optimis mampu merampungkan sesuai tenggat, dimana batanya 40 hari kerja sejak pertama dimulai.
BACA JUGA: Penimbunan Tembus Junction Sleman, Penggarapan Struktur Jembatan Tol Jogja-Solo Dikebut
Sementara itu Lurah Banguncipto, Boiran menyebut pengukuran lahan Tol Jogja-YIA di wilayahnya sudah 98%. Kekurangan 2% lantaran perlu dilakukan pengukuran ulang karena sinyal GPS lemah dan hasil kurang akurat. "Dalam minggu ini rampung, sebenarnya sudah 100% tapi ada beberapa bidang yang hasil pengukurannya kurang karena sinyal GPS lemah," terangnya.
Total ada 199 bidang tanah yang terdampak Tol Jogja-YIA di Banguncipto, menurut Boiran, tak hanya untuk jalan tol tapi juga area exit tol. Melalui pembangunan exit tol di kalurhannya itu, Boiran berharap perkonomian Bnaguncipto dapat ditingkatkan.
Warga Banguncipto, jelas Boiran, berharap ada akses usaha di exit tol yang akan dibangun di wilayah tersebut. "Exit tol ini peluang besar bagi ekonomi warga, karena pasti ada banyak pengguna tol yang nantinya mampir di kalurahan kami dimana kami siap menjajakan produk dan jasa lokal agar kesejahteraan warga kami dapat meningkat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/07/1180456/menteri-agama-yaqut.jpg)
Tahun Baru Islam, Menag Berharap Semangat Hijrah Jadi Isnpirasi Perbaiki Diri
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Raih Tiga Penghargaan Anugrah Merdeka Belajar 2024
- Stok Darah PMI DIY Sabtu 6 Juli 2024
- Perputaran Uang Melalui E-Nglarisi Gandeng Gendong 2024 Capai Rp1,29 Miliar
- Kenang Jogja Kembali, Jogja Historical Orchestra Kolaborasikan Musik dan Aksi Teaterikal
- Sampah Kota Jogja Nyasar ke Bantul, Sekda DIY: Sudah Diminta Buang ke TPA Piyungan
Advertisement
Advertisement