Advertisement
Hadapi Musim Kemarau, Kementan Siapkan Program Pompanisasi di Daerah Pertanian Kering
![Hadapi Musim Kemarau, Kementan Siapkan Program Pompanisasi di Daerah Pertanian Kering](https://img.harianjogja.com/posts/2024/05/25/1175676/sawah-bantul-okok.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Menghadapi musim kemarau, Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian menyiapkan pompanisasi untuk daerah pertanian kering. Hal ini dilakukan untuk mendukung swa sembada pangan.
Pompanisasi merupakan proses mengairi lahan pertanian dengan cara memompa air dari sungai, sumur atau sumber air lainnya untuk daerah pertanian kering.
Advertisement
"Jadi, bagi lahan pertanian di daerah daerah tadah hujan, daerah-daerah kering yang terkendala air sudah disiapkan pompanisasi," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementan Suwandi usai menghadiri panen raya di Bulak Canden Kabupaten Bantul, Jumat (24/5/2024).
Menurut dia, bahkan pompanisasi atau pemberian bantuan mesin pompa air untuk kelompok tani termasuk petani di Kabupaten Bantul, selain dialokasikan dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) di Kementan, juga dilakukan pemerintah daerah melalui APBD kabupaten.
"Dari dinas juga sudah terima pompa, dan sekarang di Bantul ini minta tambahan lima pompa, tetapi kami selalu menyiapkan lebih dari yang dibutuhkan, nanti diusulkan, tapi sumbernya tidak hanya dari APBN pusat, dari provinsi, bahkan dari kabupaten juga 'back up'," katanya.
Dirjen Tanaman Pangan mengatakan, apalagi sekarang ini dari pemerintah kelurahan melalui lurah siap membantu pompanisasi petani di wilayahnya dengan mengalokasikan anggaran dari Dana Desa.
"Karena sekitar 20 persen Dana Desa itu untuk ketahanan pangan, sehingga sinergi, saling mengisi ini harapannya adalah di saat kemarau, saat kering petani tetap bisa proses produksi dengan teknik budidaya hemat air, benih tahan kekeringan, dan air dengan pompa baik dari sungai maupun sumur yang disiapkan," katanya.
BACA JUGA: Gara-gara Penuhi Permintaan SYL, Kementan Punya Utang Miliaran Rupiah ke Vendor
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo mengatakan, hingga saat ini jumlah pompa air yang telah diperbantukan kepada petani mencapai sekitar 5.100 unit, bahkan jumlah tersebut diakuinya paling banyak dari kabupaten lain di DIY.
"Karena kita juga menerima bantuan dari non Kementerian Pertanian, yang paling banyak kita dari Kementerian ESDM ada sekitar 2.000 pompa, kami terima kasih ada tambahan pompa terus, termasuk saat ini pompa turun lagi dari Kementan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/26/1179286/judi-online-freepik3.jpg)
Ribuan Anggota DPR dan DPRD Main Judi Online, PPATK Diminta Ungkapkan Datanya
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/22/1178793/pesawat.jpg)
Inilah Rute Penerbangan Terpendek di Dunia, Naik Pesawat Hanya Kurang dari 2 Menit
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Jogja Targetkan 23.750 Biopori, Dipantau Lewat Aplikasi Bank Sampah
- ASN Kulonprogo Diperingatkan Wajib Netral Dalam Pilkada
- Perluas Jaringan Listrik Sektor Pertanian, Pemkab Gunungkidul Bakal Gandeng PLN
- Anggaran Perbaikan Tanggul Penahan Ombak Pantai Baron Gunungkidul Diajukan, BKAD: Sekitar Rp200 Juta
- Polisi Tangkap Pemalsu Sertifikat Tanah yang Digadaikan ke Bank
Advertisement
Advertisement