Advertisement

Promo November

Bantul Khawatir PAD Pariwisata 2024 Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Stefani Yulindriani Ria S. R
Senin, 27 Mei 2024 - 13:27 WIB
Sunartono
Bantul Khawatir PAD Pariwisata 2024 Tak Capai Target, Ini Penyebabnya Pantai Parangtritis, Bantul, didatangi para wisatawan pada Jumat (1/4/2022). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata Bantul baru tercapai sekitar 22 persen dari total target Rp49 miliar di pertengahan triwulan kedua 2024. Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul mengaku cukup kesulitan mengejar target PAD di tahun ini. 

Berdasarkan catatan Dinpar Bantul capaian PAD sektor pariwisata dari Januari hingga 26 Mei 2024 telah mencapai Rp11.094.903.000 atau 22,6 persen dari target. Diketahui PAD sektor pariwisata Bantul tahun 2024 ditargetkan mencapai Rp49 miliar. 

Advertisement

BACA JUGA : SMA Bopkri 1 Jogja Terapkan Standar Tinggi untuk Transportasi Study Tour: Bus Harus Terbaru

Plt Kepala Dinpar Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengaku cukup kesulitan mengejar target PAD tahun 2024. Ada sejumlah hal yang cukup menyulitkan dalam mencapai target PAD tersebut. Di antaranya karena kenaikan retribusi wisata baru dilakukan pada Mei 2024. 

“Kami agak kesulitan mencapai target tersebut, karena perubahan tarif [retribusi destinasi wisata] terjadi bulan kelima [Mei 2024],” kata Plt Kepala Dinpar Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, Senin (27/5/2024). 

Larangan Study Tour

Pada Mei 2024 ada perubahan retribusi ke beberapa destinasi wisata, antara lain di Kawasan Pantai Parangtritis dan Pantai Depok, Kawasan Pantai Baros, Pantai Samas, Pantai Pandansari, Pantai Goa Cemara,Pantai Patehan, Pantai Cangkring, Pantai Kwaru, Pantai Baru, dan Pantai Pandansimo menjadi Rp14.500 ditambah asuransi Rp500 per orang. Kemudian untuk wisata di Kawasan Goa Selarong dan Goa Cerme menjadi  Rp9.500 ditambah asuransi Rp500 per orang. 

Selain itu Kwintarto menilai ada beberapa daerah yang melarang study tour ke luar daerah akan semakin mempersulit capaian target PAD tersebut. Segmen pelajar yang berwisata ke Bantul pada akhir tahun ajaran cukup tinggi sekitar 60-70 persen. 

“Kami analisis kalau betul larangan tersebut [study tour ke luar daerah] diberlakukan dan ditaati, maka kemungkinan akan menurunkan wisatawan yang berkunjung ke Bantul,” katanya. 

BACA JUGA : Dispar DIY Khawatir Larangan Study Tour Berdampak pada Kunjungan Wisatawan

Hingga saat ini beberapa sekolah dari luar DIY masih mengunjungi beberapa destinasi wisata di Bantul. Destinasi wisata favorit yang dikunjungi wisatawan segmen pelajar masih di Pantai Parangtritis. 

Ia berharap kebijakan pelarangan study tour ke luar daerah dapat ditinjau kembali. Dalam beberapa kasus kecelakaan selama study tour yang terjadi disebabkan karena armada yang digunakan tidak memenuhi standar. "Kelayakan armada yang perlu diperhatikan penyelenggara," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement