Ini Kesaksian Warga di Sekitar Lokasi Tabrak Entok yang Tewaskan Anak dan Ibu di Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Warga Tanjung Karang, Patalan, Jetis, Bantul, yang tinggal di sekitar lokasi kecelakaan sepeda motor yang menabrak seekor entok yang mengakibatkan ibu dan anak meninggal dunia mengaku tidak tahu menahu perihal keberdaaan entok tersebut.
Menurut mereka, tidak ada warga di sekitar lokasi yang memelihara entok.
Advertisement
"Terus terang saya tidak tahu, itu entok siapa? Karena setahu saya di sekitar sini tidak ada yang memelihara entok," kata Haryanti, 52, pemilik usaha laundry yang berada di depan lokasi kejadian, Senin (27/5/2024) siang.
BACA JUGA: Monumen Gempa Potrobayan, Mengenang 18 Tahun Gempa Bantul di Episentrumnya
Hal sama juga diungkapkan oleh pemilik rumah yang pagarnya ditabrak oleh pengendara sepeda motor Honda Beat AB 2406 CR, Sarinem. Perempuan berusia 60 tahun tersebut juga mengaku heran, kenapa tiba-tiba ada mentok di lokasi kejadian.
"Saya tidak tahu itu entok punya siapa? Karena memang sekitar sini enggak ada yang memelihara," katanya.
Sarinem mengungkapkan, saat kecelakaan tersebut, dia berada di dalam rumah. Dia sempat mendengar suara benda menabrak sesuatu dan langsung berlari ke belakang rumah.
"Saya kira ada benda yang jatuh di bagian belakang rumah. Ternyata setelah saya cek di depan rumah, ada pengendara sepeda motor yang menabrak pagar saya," lanjut Sarinem.
Menurut Sarinem, saat mengecek depan rumahnya, dia mendapati sudah ada motor yang tergeletak di pojok sisi selatan rumahnya. Motor tersebut tergeletak dengan dua pembonceng. Adapun, pengendara sepeda motor sudah duduk di depan pagar.
"Pengendara berjalan dari arah utara ke selatan. Kemudian menabrak entok di sisi pojok utara rumah saya. Terus sepertinya mental dan menabrak pojokan sisi selatan pagar rumah saya," terang Sarinem.
Sarinem memperkirakan pengendara sepeda motor melaju dengan kecepatan tinggi karena sampai terpental dan menabrak sisi selatan pagar rumahnya.
"Jadi sepeda motor itu dikendarai tiga orang. Dua yang membonceng itu meninggal dan berada di belakang motor. Sementara bapaknya semendhe [bersandar] di dekat pagar," papar Sarinem.
BACA JUGA: Korban Keracunan di Playen Gunungkidul Bertambah Jadi 2 Orang Meninggal Dunia
Sementara, Haryanti mengetahui kecelakaan tersebut setelah mendengar suara benda bertabrakan. Awalnya, Haryanti berada di dalam rumah, dan begitu mendengar suara tersebut, dirinya langsung keluar rumah.
"Sepeda motornya sampai naik di atas buk dekat pot. Buk itu sampai retak. Saya lihat, yang pria di ujung sebelah barat dengan posisi tengkurap. Kalau yang ibu-ibu dan anak di dekatnya pria itu," terangnya.
Setelah kejadian tersebut, Sarinem membersihkan lokasi kejadian. Sarinem juga membakar entok yang membuat kecelakaan tunggal tersebut terjadi.
"Tadi, saya juga sudah takziah ke rumah duka.Bapaknya, sekarang masih dirawat di RSUD Panembahan Senopati," ungkap Sarinem.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengungkapkan, kecelakaan lalu lintas itu terjadi pada Minggu (26/5/2024) pukul 13.45 WIB. Awalnya Nurdiono, warga Sumberagung, Jetis, Bantul memboncengkan istrinya, Fitri Maisaroh, dan anaknya, Lintang Talita Putri, naik sepeda motor Honda Beat AB 2406 CR melaju dari arah utara (Jogja) ke selatan. Sesampainya di tempat kejadian, sepeda motor tersebut menabrak mentok yang hendak menyeberang.
"Kendaraan sempat oleng ke kiri, [kemudian sepeda motor] menabrak pagar besi dan pagar tembok rumah warga,” katanya.
Akibat kecelakaan tersebut, Jeffry mengungkapkan, dua pembonceng yakni Fitri Maisaroh dan Lintang Talita Putri meninggal dunia. Sepeda motor juga rusak pada bagian slebor depan yang pecah, shockbreaker depan bengkok, dan cover stang pecah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gunung Ibu di Halmahera Erupsi, Keluarkan Api Setinggi 350 Meter
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
- Tak Gelar Kampanye Akbar Pilkada Sleman, Tim Paslon Harda-Danang Bikin Kegiatan Bermanfaat di 17 Kapanewon
- Kembali Aktif Setelah Cuti Kampanye, Ini Pesan KPU Kepada Bupati Halim dan Wabup Joko Purnomo
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
- Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
Advertisement
Advertisement