Advertisement
Buru 2 Pelaku Lain Penyerangan SMP 1 Kasihan, Polres Bantul Sebut Sudah Periksa 9 Saksi
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Hingga kini Polres Bantul masih memburu dua terduga pelaku penyerangan di SMP Negeri 1 Kasihan. Sejauh ini Polres Bantul baru menangkap seorang pelaku yang masih berstatus masih anak-anak.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan pihaknya masih berupaya menangkap pelaku lain yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. "Dua orang terduga pelaku lain berinisial L dan G masih dalam pencarian," katanya, Minggu (2/6/2024).
Advertisement
Dia mengaku Polres Bantul mengalami kendala dalam mencari dua terduga pelaku ABH lain, lantaran mereka merupakan siswa yang putus sekolah. Selain itu, keduanya juga tidak pulang ke rumah setelah kejadian tersebut. “Kami berharap kepada orang tua yang anaknya terlibat dapat menyerahkan dan membujuk anaknya untuk dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Dia menyampaikan atas kasus tersebut sebut saat ini baru ada satu orang Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) yang ditetapkan sebagai tersangka. ABH tersebut berinisal AAA, 15, warga Sleman yang telah putus sekolah. Dia diamankan oleh warga di Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Dia mengakui telah ikut melakukan tindakan kekerasan terhadap korban dengan cara menyabet gesper ke bagian tubuh korban," katanya.
Dia menuturkan saat ini Polres Bantul telah memeriksa sembilan orang saksi lain terkait kejadian tersebut. Dua saksi diantaranya yaitu Wahyu Dito Ananda Putra, 21, yang merupakan satpam SMP Negeri 1 Kasihan yang menjadi korban atas kejadian tersebut, dan Fithria F. Agustin, 43, yang merupakan guru SMP Negeri 1 Kasihan.
Sementara sisanya merupakan saksi dari salah satu sekolah swasta di Kota Jogja yang diduga terlibat dalam aksi penyerangan tersebut.
Pihaknya mengaku telah melakukan pendekatan ke sekolah dan keluarga untuk mendalami kasus tersebut. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan Polresta Jogja dan juga sekolah, maupun para orangtua yang anaknya terlibat melakukan penyerangan,” katanya.
Dia menuturkan diperlukan kerjasama antara Polres Bantul, pihak sekolah dan keluarga untuk menyelesaikan kasus tersebut. Dia menuturkan dalam waktu dekat, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kasihan dan guru bimbingan penyuluhan (BP) pun akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
Berdasarkan keterangan satu pelaku telah ditangkap, sebagian besar ABH yang terlibat dalam penyerangan tersebut sudah tidak bersekolah. Namun, mereka mengenakan seragam sekolah saat melakukan aksinya.
Dia menuturkan saat ini satpam yang menjadi korban atas kejadian tersebut pun telah membuat laporan ke Polres Bantul. Dia menuturkan kasus tersebut tengah ditangani Polsek Kasihan dan Satreskrim Polres Bantul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Warisan Budaya Kabupaten Blora Jadi Kekayaan Intelektual Komunal, Ini Daftarnya
- Angkat Seni dan Budaya, Festival Candi Kembar Klaten Dimeriahkan Kirab Gunungan
- Diduga Korsleting, Mobil Sarat Penumpang Hangus Terbakar di Tol Boyolali
- Seru Banget! Bupati Blora Arief Rohman Menari Tayub Bareng 3.000 Penari
Berita Pilihan
Advertisement
Harga Avtur di Indonesia Tertinggi se Asean, Bos AirAsia: 28 Persen Lebih Mahal dari Malaysia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringatan Gempa Megatrust Tidak Berdampak ke Bantul
- Keluyuran Bawa Pistol Mainan, Tiga Remaja Asal Sleman Ditangkap di Bantul
- Polres Bantul Ajak Warga Berantas Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba
- Sleman Belum Punya Warisan Budaya di Bidang Kuliner
- Buka Acara Puncak Lomba Batik Sawit Nasional 2024, PJ Wali Kota Yogyakarta: Batik Sawit Luar Biasa dan Siap Mendunia
Advertisement
Advertisement