Advertisement

Alami Demensia di Makkah, Jemaah Haji Asal Gunungkidul Merasa Masih Berada di Kampung

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 04 Juni 2024 - 11:57 WIB
Lajeng Padmaratri
Alami Demensia di Makkah, Jemaah Haji Asal Gunungkidul Merasa Masih Berada di Kampung Jemaah haji asal Gunungkidul, Suliyem yang mengalami gangguan demensia sedang mendapat perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Mekkah, Arab Saudi, Senin (3/6/2024). / Istimewa - Kankemenag Gunungkidul

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Gunungkidul menyampaikan ada satu jemaah haji asal Bumi Handayani yang mengalami gangguan demensia atau kondisi penurunan kemampuan berpikir dan ingatan. Gangguan demensia yang menyerang Suliyem, 76, itu membuat dia harus dibawa ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kankemenag Gunungkidul, Taufik Ahmad Soleh mengatakan Suliyem masih menjalani pengobatan di KKHI hingga Selasa (4/6/2024) pukul 11.10 WIB.

Advertisement

“Mbah Suliyem itu secara fisik sehat, namun masih labil memorinya. Kadang dia merasa masih berada di kampung dan akan pergi ke kebun buat cari pakan ternak,” kata Taufik dihubungi, Selasa (4/6/2024).

Belum ada kepastian waktu pemulihan tersebut. Taufik yang juga sebagai Ketua Kloter 52-SOC masih menunggu rekomendasi dokter di KKHI.

BACA JUGA: Sebanyak 34 Jemaah dengan Visa Haji Palsu Dipulangkan, 3 Lainnya Ditahan

Suliyem merupakan satu dari tiga jemaah yang perlu mendapat pengobatan di KKHI. Selain dia, ada Hadid Akbar Luthfi, 30, yang mengalami demam tinggi dan Kandani, 75, yang mengalami gangguan jantung.

Namun, Hadid Akbar sudah kembali ke Maktab 76 Hotel 508, Senin (3/6/2024). Sehari setelahnya, dia kemudian bergabung dengan rombongan. Begitupun dengan Kandani juga telah kembali ke rombongan.

“Hadid Akbar tetap mendapatkan pengawasan dan pemeriksaan rutin oleh Tim Kesehatan Kloter maupun Klinik di Hotel yang tersedia,” katanya.

Taufik juga menyampaikan suhu di Makkah mencapai 44 derajat celcius. Guna mengantisipasi dampak atas panasnya suhu di sana, Kankemenag mengontrol konsumsi air minum dan oralit. Dengan banyak minum, jemaah akan terhindar dari dehidrasi.

Jemaah juga perlu mengurangi aktivitas di luar ketika siang hari. Semprotan muka juga perlu disiapkan setiap saat.

BACA JUGA: Doa yang Dianjurkan Dibaca Saat Memasuki Makkah, Jemaah Haji Wajib Tahu

“Jemaah perlu mengatur ibadah ke Masjidil Haram dengan memperhatikan kondisi fisik. Kami tentu juga memantau dan memeriksa secara rutin setiap pagi kesehatan jemaah,” ucapnya.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono juga telah menyampaikan bahwa peralihan cuaca dari lembab ke kering di Makkah dapat menimbulkan dampak seperti dehidrasi. Sebab itu, selain memperbanyak minum, Ismono menyarankan agar mengosumsi vitamin dengan kandungan elektrolit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenperin Terbitkan Platform JIS dan Polimer untuk Percepatan Layanan Industri

News
| Sabtu, 28 September 2024, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Menyusuri Assos, Permata di Aegean Utara Turki

Wisata
| Sabtu, 28 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement