Harga Gas Melon di Tingkat Konsumen di Bantul Capai Rp25.000
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sejumlah warga Kabupaten Bantul mengeluh terkait dengan kenaikan harga elpiji 3 kilogram (gas melon) yang dalam beberapa hari terakhir naik. Kenaikan tersebut dinilai sangat memberatkan warga pengguna gas melon.
Isti, 32, warga Pleret, Bantul mengaku kenaikan harga gas melon telah terjadi beberapa hari terakhir. Jika sebelumnya, dirinya membeli gas melon dengan harga Rp20.000 per tabung, saat ini naik mencapai Rp25.000.
Advertisement
"Jelas ini sangat memberatkan kami. Selain mahal, keberadaan gas melon juga cukup susah sekarang. Karena saya harus membelinya di daerah kota Bantul," terang isti, Kamis (13/6/2024).
BACA JUGA : Pembelian Gas Melon dengan KTP Mulai Diterapkan di Sleman, Warga: Ribet!
Sementara, pemilik pangkalan gas melon di Bambanglipuro, Tuminah mengaku jika dirinya tidak menaikkan harga. Gas melon yang dijualnya tetap mengacu kepada harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp15.500. Hanya saja, dirinya mengakui jika ada kebijakan pembatasan kuota gas melon.
"Kami tidak boleh melebihi HET. Saat ini setiap KK yang telah terdata di tempat kami hanya mendapatkan 1 tabung gas melon seminggu sekali. Dan, saya harus mencatat untuk laporan ke agen nantinya," katanya.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Husin Bahri mengatakan, Kabupaten Bantul mendapatkan kuota gas melon sebanyak 36.022 metrik ton pada 2024. Jumlah tersebut, lebih tinggi dibandingkan 2023, yang hanya sebanyak 35.620 metrik ton atau setara dengan 11.873.333 tabung.
"Dan, jumlah itu kami rasa cukup. Karena rata-rata pengeluaran setiap bulan sebanyak 2.900-3.400 metrik ton," katanya.
Terkait dengan adanya peningkatan harga gas melon di tingkat pengecer, sejauh ini Husin mengaku belum ada laporan dari masyarakat. Meski demikian, pihaknya akan menggandeng Pertamina untuk melakukan monitoring penjualan di tingkat pengecer dan pangkalan.
"Tentunya jika ditemukan pengecer dan pangkalan yang menjual gas melon jauh di atas rata-rata yang ditetapkan, maka ada sanksi yang diterapkan. Mulai dari teguran sampai pencabutan izin," ucap Husin.
Jelang Iduadha
Di sisi lain, Husin mengklaim jika harga kebutuhan pokok (bapok) di sejumlah pasar di Bantul stabil menjelang Iduladha. Hal itu dikarenakan ketersediaan dan pasokan bapok yang lancar dari para distributor.
Husin menyebut harga sejumlah bapok saat ini seperti beras premium di pasar saat ini rata-rata Rp12.700 per kilogram. Minyak goreng kemasan Rp18.000 per kilogram, daging ayam Rp35.000 per kilogram dan harga telur Rp26.500 per kilogram. Sedangkan untuk cabai rawit merah rata-rata Rp29.000 per kilogram, cabai rawit hijau Rp35.600 per kilogram, bawang merah Rp40.500 per kilogram, dan bawang putih sebesar Rp43.600 per kilogram.
"Jadi memang cenderung stabil harganya menjelang Iduladha," kata Husin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tutup Tahun Kian Dekat, Pemkot Jogja Kebut Pembangunan di Sejumlah Titik Ini
- 6 Bulan, Penduduk Sleman Bertambah Ribuan Jiwa
- 2 Motor Adu Banteng, Remaja asal Gunungkidul Alami Luka-Luka
- Oplos Gas Melon Jadi Gas 12 Kg, Dua Pria di Gamping Ditangkap Polisi
- Progres Pembangunan Jogja Planning Gallery, Pemda Sebut Masih Lakukan Kajian HIA
Advertisement
Advertisement