Pemda DIY Sebut Timbunan Sampah di Kota Jogja Mencapai 5.000 Ton Lebih
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY menyebut jumlah riil timbunan sampah yang tersebar di depo, pasar dan pusat aktivitas ekonomi warga di Kota Jogja mencapai lebih dari 5.000 ton. Data ini diperoleh untuk menindaklanjuti dan mencari solusi yang tepat kemana sampah tersebut dibuang untuk langkah darurat.
Sekda DIY Beny Suharsono mengaku terus memantau informasi yang ramai di sosial media tentang kondisi depo Mandala Krida yang penuh. Maka, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkot Jogja untuk mengetahui jumlah timbunan sampah di kota ini.
Advertisement
"Jangan kaget ternyata timbunan sampah itu tidak hanya satu ton, dua ton atau 1.000 ton, tapi ada 5.000 sekian ton yang sekarang ada di kota," jelasnya, Senin (24/6/2024).
Beny menyatakan, jumlah 5.000 sekian ton sampah itu merupakan akumulasi dari pembuangan sampah warga selama berminggu-minggu. Kondisinya pun sudah sangat bau dengan belatung berkeliaran dimana-mana.
Menurutnya, jumlah timbunan sampah yang diinformasikan Pemkot Jogja selama ini selalu berkisar di angka ratusan ton. Beny memastikan jika jumlah sampah di Kota Jogja hanya di angka segitu maka hanya perlu beberapa truk saja agar timbunan diselesaikan.
"Pernah saya bilang nolkan depo yang ada di kota, sehari itu bisa angkut 600 toj itu tidak pengaruh apapun terhadap sampah di kota. Hanya menyasar di pasar, pojok jalan dan pinggir trotoar, tapi yang di depo itu sama sekali tidak terbuang," ujarnya.
Menurut Beny, selama ini untuk mengatasi timbunan sampah yang ada di Kota Jogja pihaknya telah mengambil langkah darurat dengan membuka secara terbatas TPA Piyungan. Masih ada sedikit celah di Piyungan yang bisa menampung sampah dari Kota Jogja.
"Namun ya jangan darurat terus menerus. Target kami upaya darurat ini Juli harus selesai, kemarin kan sudah mundur terus dan kami pastikan desentralisasi sampah tetap jalan," ungkap Beny.
Beny menambahkan, Pemda DIY tetap akan konsisten menerapkan program desentralisasi sampah. Hanya saja implementasinya di lapangan dibuat dengan strategi darurat, jangka pendek, menengah dan panjang. Secara bertahap pihaknya pun berjanji akan memberikan pendampingan kepada kabupaten kota.
BACA JUGA: Ngeri! Tumpukan Sampah Jogja Kembali Membludak, PKL di Sekitar Depo Mandala Krida Menangis
Untuk penanganan darurat, sampah yang menumpuk di depo dan TPS disebutnya akan tetap diangkat ke TPA Piyungan lantaran lokasi itu masih bisa menerima sampah. Selanjutnya penanganan jangka pendek dan menengah akan fokus pada pengolahan di sektor hulu dan hilir.
"Strategi jangka panjangnya ya kami sepakat hulu hilir diatur, kerja sama total dengan kampus untuk mengkaji itu kan butuh waktu semua," ujarnya.
Maka, sambil strategi darurat dan jangka pendek dilaksanakan Pemkot Jogja diberikan target khusus agar penyelesaian TPS3R di sejumlah lokasi bisa beroperasi pada Juli mendatang, sehingga semua sampah di Kota Jogja bisa diolah di tempat itu.
"Yang di Nitikan, Kranom dan Piyungan kan berpores, itu yang saya sebut jangka menengah. Kalau ini terselesaikan maka akhir Juli kalau TPS3R bisa dikebut kan akan teratasi dan residu bisa dikurangi," pungkas Beny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tabrak Pengendara setelah Terabas Lampu Merah, Pemotor Alami Luka Berat
- Pemkab Siapkan Rp52,7 Miliar untuk Makan Bergizi Gratis, Defisit APBD Bantul Kian Dalam
- Heboh Kabar Pembebasan Dirinya, Mary Jane Veloso Telepon Kedubes Filipina
- Bawaslu DIY Petakan Potensi Kerawanan TPS Pilkada 2024, Listrik & Internet Kerap Jadi Kendala
- Kunjungi Harian Jogja, Mahasiswa Universitas PGRI Madiun Tanyakan Kiat Bertahan di Era Digital
Advertisement
Advertisement