Advertisement

Konflik Internasional Ukraina dan Gaza Dibahas dalam Agenda IRTI ke-15 di Jogja

Yosef Leon
Jum'at, 28 Juni 2024 - 10:17 WIB
Ujang Hasanudin
Konflik Internasional Ukraina dan Gaza Dibahas dalam Agenda IRTI ke-15 di Jogja Suasana gelaran IRTI yang mengangkat tema Peace among the Nations: Reformed Theology and Geopolitical Conflicts di UKDW Jogja pada 27/30 Juni 2024.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Konflik geopolitik termasuk dimensi agama di dalamnya yang dipahami secara teologis dibahas dalam agenda International Reformed Theological Institute (IRTI) yang mengangkat tema Peace among the Nations: Reformed Theology and Geopolitical Conflicts di UKDW Jogja pada 27-30 Juni 2024. 

Koordinator Program Pdt. Devina Widiningsih menjelaskan, keterlibatan pihaknya dalam acara ini membuktikan komitmen UKDW, secara khusus Fakultas Teologi yang secara serius melakukan refleksi teologis yang kritis dan mendalam dalam melihat isu-isu, baik lokal maupun global. 

Advertisement

“Melalui keterlibatan UKDW dalam konferensi IRTI ini, kami dapat dilihat sebagai situs refleksi untuk menentukan dasar sekaligus melahirkan strategi-strategi segar dan kontekstual sebagai alternatif penyelesaian konflik," katanya, Kamis (27/6/2024) malam.

Selain itu, momen ini perlu dilihat juga sebagai situs relasi dan koneksi yang esensial dalam usaha berbagai pihak untuk bergerak bersama-sama dalam mewujudkan perdamaian di dunia. Menurut Devina, sebagai tindak lanjut kegiatan, refleksi teologis diharapkan tidak hanya menjadi diskusi para elit akademisi saja.  

BACA JUGA: Jalin Kerja Sama, UKDW Tandatangani MoU dengan Yayasan Tarakanita Wilayah Yogyakarta

"Namun juga dapat diteruskan kepada masyarakat dan akar rumput dalam bentuk-bentuk yang lebih sederhana," jelasnya. 

Dalam dialog bertaraf internasional ini sebanyak 49 peserta hadir yang berasal dari Belanda, USA, United Kingdom, Hungaria, Jerman, Meksiko, Afrika Selatan, Rumania, Ukraina, dan Mesir. Melalui kegiatan ini, IRTI, yang merupakan jaringan global kalangan akademisi disiplin teologi, mengajak peserta untuk mempelajari Teologi Reformed dengan selalu memperhatikan konteks dan pertanyaan dunia masa kini dalam semangat ekumenis. 

Director Management Team IRTI Pieter Voz menyatakan, tema tahun ini dilatarbelakangi oleh konflik yang sedang terjadi di Ukraina dan Gaza. Perang di Ukraina dan Gaza telah membawa tema perdamaian dan perang kembali ke dalam agenda teologis. Konflik-konflik ini terutama berdampak pada mereka yang terlibat langsung dan menjadi korban agresi dan teror. 

"Pada saat yang sama, konflik-konflik ini memiliki dampak politik, ekonomi, dan sosial secara global. Meskipun negara-negara lain tidak terlibat langsung dalam perang di Ukraina, dukungan politik dan militer yang kuat dari banyak negara terhadap perlawanan Ukraina terhadap agresi Rusia menunjukkan dimensi geopolitik dan dampak konflik ini," jelasnya. 

Pieter menekankan bahwa agama merupakan faktor yang sangat penting, baik maupun buruk. Di satu sisi, motif agama menjadi pembenaran untuk melakukan agresi dan teror, bahkan untuk mendeklarasikan 'perang suci'. Di sisi lain, agama memotivasi untuk membangun perdamaian dan rekonsiliasi antara musuh dan melintasi batas-batas negara atau etnis. 

"Tradisi agama juga berfungsi sebagai sumber penting pertimbangan moral tentang apakah dan dalam kondisi apa penggunaan kekuatan militer dapat dibenarkan untuk melindungi orang-orang yang tidak bersalah dari agresi brutal. Semua ini menuntut refleksi teologis yang mendalam, dengan urgensi yang baru," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bazar di Pasar Seni Gabusan Bantul Digelar untuk Pengembangan Usaha Mikro

News
| Minggu, 30 Juni 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka

Wisata
| Sabtu, 29 Juni 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement