Advertisement

Jumlah Tanah Wakaf Terdampak Tol Jogja Solo dan Tol Jogja Bawen di Sleman Bertambah

Catur Dwi Janati
Jum'at, 05 Juli 2024 - 06:37 WIB
Ujang Hasanudin
Jumlah Tanah Wakaf Terdampak Tol Jogja Solo dan Tol Jogja Bawen di Sleman Bertambah Pembangunan jembatan elevated Tol Jogja Bawen di Selokan Mataram di sekitar Desa Margokaton, Seyegan, Sleman. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN -- Jumlah tanah wakat terdampak tol di Sleman terus bertambah hingga Juli 2024. Total saat ini ada 15 tanah wakaf di Sleman yang dipastikan terdampak pembangunan Tol Jogja-Solo maupun Tol Jogja-Bawen.

Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kankemenag Sleman Sigit Purnomo mengungkapkan ada penambahan jumlah tanah wakaf terdampak di Sleman. Tambahan tanah wakaf terdampak ini berada di ruas pembangunan Tol Jogja-Bawen di Seyegan. Dengan tambahan ini, jumlah tanah wakaf terdampak tol di Sleman meningkat dari 12 tanah wakaf kini menjadi 15 tanah wakaf terdampak.

"Yang baru proses itu tiga lagi di Seyegan," terang Sigit pada Kamis (4/7/2024).

Advertisement

Bila dikelompokkan berdasarkan ruasnya, dari 15 tanah wakaf terdampak tol, 10 di antaranya terdampak Tol Jogja-Solo sedangkan lima lainnya terdampak Tol Jogja-Bawen. 

Tak semua tanah wakaf terdampak tol berupa tempat ibadah masjid ada musala. Beberapa tanah wakaf terdampak tol berupa lahan produktif. 

Secara rinci 15 bidang tanah wakaf di Sleman yang terdampak pembangunan tol Solo-Jogja dan Jogja-Bawen di antaranya meliputi dua bidang tanah di Karang Kalasan, Tirtomartani. Dua bidang tanah wakaf tersebut berisi Masjid Baitul Makmur dan Ponpes Baitul Makmur. Lalu ada satu bidang tanah wakaf di Parangan, Gayamharjo, Prambanan yang juga terdampak tol. Tanah Wakaf ini berdiri Masjid Sa'ad Bin Waqos. 

Sementara di Maguwoharjo, empat bidang tanah di Pugeran tempat berdirinya Masjid Latifah Al-Jabar juga terdampak tol. Masjid Thoat di Tegalsari Nambongan, Tlogoadi yang dibangun di sebidang tanah wakaf juga ikut terkena proyek pembangunan tol. Ada pula sebidang tanah di Sanggrahan, Tirtoadi yang digunakan sebagai bangunan Masjid Nurul Huda menurut catatan Sigit juga terdampak pembangunan tol.

BACA JUGA: Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo Ruas Maguwo-Trihanggo: 10 Bidang Tanah di Sinduadi Sleman Diukur Ulang, Ini Penyebabnya

Kemudian satu bidang tanah lainnya di Tirtoadi yakni di Pundong V juga terkena pembangunan tol. Tanah yang di atasnya berdiri Musala Al-Barokah ini merupakan bidang tanah lainnya yang juga telah mengantongi izin ruislag dari BWI DIY.

Selanjutnya ada satu bidang tanah wakaf di Susukan II, Margokaton yang merupakan Musala Al-Islah juga terdampak pembangunan tol. Masih di Margokaton, tepatnya di Bedilan yang merupakan wakaf produktif juga turut terdampak tol. Sedangkan tiga tanah wakaf terdampak lainnya ada di Seyegan berupa lahan produktif. 

Dari belasan tanah wakaf terdampak tol tadi, baru Masjid Sa'ad Bin Waqos yang kini telah dibangun di tanah pengganti. Lokasinya terbilang representatif, khususnya pada parameter letaknya. Agar manfaat bisa dirasakan warga terdahulu, penggantian tanah pengganti biasanya diminta tidak jauh dari lokasi lama.

Selain Masjid Sa'ad Bin Waqos yang sudah dibangun di lokasi baru, satu tanah wakaf terdampak tol lainnya yakni di Musala Al Barokah di Pundong V, Tirtoadi kini mulai memasuki proses pembangunan. "Al Barokah sudah mulai membangun," tegasnya. 

Tanah-tanah wakaf terdampak lainnya saat ini masih berproses. Khususnya masih berkutat pada pencarian tanah pengganti.

"Rata-rata kendala cari tanah penggantinya, di Jogja kan enggak mudah," lanjutnya. 

Kankemenag Sleman lanjut Sugit menargetkan ada empat tanah wakaf yang tuntas diproses pada tahun 2024. Sementara saat ini satu masjid telah terbangun dan satu musala sudah mulai proses pembangunan. Hingga kini baru dua izin ruislag yang diterbitkan untuk dua tanah wakaf terdampak tol. 

"Karena harus barang dapat barang, bangunan dapat bangunan," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Kesulitan Tangkap Bandar Judi Online, Ini Penyebabnya

News
| Minggu, 07 Juli 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Mencicip Nasi Jamblang Khas Cirebon di Kota Jogja

Wisata
| Sabtu, 06 Juli 2024, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement