Advertisement
Kenduri Sura Keparakan Jadi Upaya Nguri-Uri Budaya Sekaligus Daya Tarik Wisata

Advertisement
Harianjogja.com, MERGANGSAN—Kelurahan Keparakan, Kota Jogja menggelar Kenduri Sura Kirab Budaya dan Gunungan, Minggu (7/7/2024). Kegiatan ini digelar rutin setiap tahun. Kali ini dilaksanakan dalam rangka memperingati tahun baru islam 1446 Hijriah.
Kirab diawali dengan laporan bregada dan iring-iringan dua buah gunungan mengitari sekitaran Kelurahan Keparakan. Gunungan pertama berisi hasil pertanian perkotaan milik warga Keparakan. Satu gunungan lainnya berisi produk-produk UMKM warga Keparakan.
Advertisement
BACA JUGA : Digelar di Penghujung Tahun, Merti Desa Wedomartani Berlangsung Semarak
Kegiatan ini merupakan upaya Kelurahan Keparakan dalam rangka nguri-uri kebudayaan. Di sisi lain, Kenduri Sura ini juga turut menjadi atraksi wisata yang bisa mendongkrak kedatangan wisatawan. Sebab, Kenduri Sura digelar bertepatan dengan liburan sekolah.
Lurah Keparakan Yusuf Ahbari menuturkan, usai diarak dua gunungan akan dirayah oleh warga sekitar. Ini sebagai wujud rada syukur dan semangat dalam menjalani tahun baru Islam. Selain itu, melalui kegiatan rayahan ini warga Keparakan juga diharapkan bisa menikmati hasil-hasil bumi maupun produk UMKM yang ada.
"Filosofinya rasa kegembiraan, rasa persatuan, dan rasa syukur atas hasil bumi yang tumbuh di Kelurahan Keparakan," ujar Yusuf saat ditemui di Kelurahan Keparakan, Minggu (7/7/2024).
Yusuf mengatakan Kelurahan Keparakan terdiri dari 4 kampung. Masing-masing kampung menunjukkan potensi budaya pada momen yang berbeda-beda. Kali ini merupakan giliran Kampung Keparakan Lor yang menggelar Kenduri Sura pada momentum bulan Sura.
Sebelumnya, Pujokusuman telah menggelar even budaya Apeman pada momen bulan Ruwah. Sedangkan, Kampung Dipowinatan dapat giliran pada Agustus mendatang, yakni even Merti Golong-Gilig Kampung Dipowinatan. Selanjutnya, menjelang 17 Agustus merupakan momentum bagi Kampung Keparakan Kidul.
"Akhirnya, satu kegiatan dari keseluruhan 4 kampung itu akan digelar Ireda Fest kedua kalinya seperti tahun kemarin," imbuhnya.
Ia berharap berbagai kegiatan kebudayaan di Kelurahan Keparakan bisa terus berkembang dan dapat konsisten digelar. Potensi kebudayaan Keparakan juga bisa terus eksis. Sekaligus mendongkrak perekonomian lewat berbagai produk UMKM yang ada.
"Kai mengharapkan ini ada timbal balik, bisa meningkatkan kesejahteraan warga di Keparakan Lor," harapnya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Singgih Raharjo turut hadir membuka secara resmi kegiatan ini. Kenduri Sura menurutnya turut menjadi strategi dalam menggaet wisatawan. Apalagi, kegiatannya yang digelar bersamaan dengan libur sekolah. Terbukti, tak hana warga sekitar, tapi juga tampak ada beberapa wisatawan turut serta menyaksikan kirab dan rayahan gunungan.
"Ini bagian untuk menarik wisatawan untuk bisa menikmati even yang ada di Jogja," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- BPJS Ketenagakerjaan Beri Santunan Keluarga 2 Mahasiswa UGM yang Meninggal karena Kecelakaan Laut
- Tabrak Kontainer Terparkir di Jalan Jogja-Wonosari, Sopir Truk Kayu Alami Patah Kaki
- Siapkan Lamaran! Pemkot Gelar Job Fair 2025, Tersedia 1.668 Lowongan
- Langgar Aturan Keimigrasian, Kantor Imigrasi Yogyakarta Deportasi 14 WNA
- Belum Ada Aduan Dugaan Kecurangan dalam SPMB SMP Negeri Jalur Jaminan Perlindungan Sosial
Advertisement
Advertisement