Advertisement

Kenduri Sura Keparakan Jadi Upaya Nguri-Uri Budaya Sekaligus Daya Tarik Wisata

Alfi Annisa Karin
Minggu, 07 Juli 2024 - 16:47 WIB
Sunartono
Kenduri Sura Keparakan Jadi Upaya Nguri-Uri Budaya Sekaligus Daya Tarik Wisata Kegiatan Kenduri Sura di Kelurahan Keparakan, Kemantren Mergangsan, Minggu (7/7/2024) - Harian Jogja - Alfi Annissa Karin

Advertisement

Harianjogja.com, MERGANGSAN—Kelurahan Keparakan, Kota Jogja menggelar Kenduri Sura Kirab Budaya dan Gunungan, Minggu (7/7/2024). Kegiatan ini digelar rutin setiap tahun. Kali ini dilaksanakan dalam rangka memperingati tahun baru islam 1446 Hijriah.

Kirab diawali dengan laporan bregada dan iring-iringan dua buah gunungan mengitari sekitaran Kelurahan Keparakan. Gunungan pertama berisi hasil pertanian perkotaan milik warga Keparakan. Satu gunungan lainnya berisi produk-produk UMKM warga Keparakan.

Advertisement

BACA JUGA : Digelar di Penghujung Tahun, Merti Desa Wedomartani Berlangsung Semarak

Kegiatan ini merupakan upaya Kelurahan Keparakan dalam rangka nguri-uri kebudayaan. Di sisi lain, Kenduri Sura ini juga turut menjadi atraksi wisata yang bisa mendongkrak kedatangan wisatawan. Sebab, Kenduri Sura digelar bertepatan dengan liburan sekolah.

Lurah Keparakan Yusuf Ahbari menuturkan, usai diarak dua gunungan akan dirayah oleh warga sekitar. Ini sebagai wujud rada syukur dan semangat dalam menjalani tahun baru Islam. Selain itu, melalui kegiatan rayahan ini warga Keparakan juga diharapkan bisa menikmati hasil-hasil bumi maupun produk UMKM yang ada.

"Filosofinya rasa kegembiraan, rasa persatuan, dan rasa syukur atas hasil bumi yang tumbuh di Kelurahan Keparakan," ujar Yusuf saat ditemui di Kelurahan Keparakan, Minggu (7/7/2024).

Yusuf mengatakan Kelurahan Keparakan terdiri dari 4 kampung. Masing-masing kampung menunjukkan potensi budaya pada momen yang berbeda-beda. Kali ini merupakan giliran Kampung Keparakan Lor yang menggelar Kenduri Sura pada momentum bulan Sura.

Sebelumnya, Pujokusuman telah menggelar even budaya Apeman pada momen bulan Ruwah. Sedangkan, Kampung Dipowinatan dapat giliran pada Agustus mendatang, yakni even Merti Golong-Gilig Kampung Dipowinatan. Selanjutnya, menjelang 17 Agustus merupakan momentum bagi Kampung Keparakan Kidul.

"Akhirnya, satu kegiatan dari keseluruhan 4 kampung itu akan digelar Ireda Fest kedua kalinya seperti tahun kemarin," imbuhnya.

Ia berharap berbagai kegiatan kebudayaan di Kelurahan Keparakan bisa terus berkembang dan dapat konsisten digelar. Potensi kebudayaan Keparakan juga bisa terus eksis. Sekaligus mendongkrak perekonomian lewat berbagai produk UMKM yang ada.

"Kai mengharapkan ini ada timbal balik, bisa meningkatkan kesejahteraan warga di Keparakan Lor," harapnya.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Singgih Raharjo turut hadir membuka secara resmi kegiatan ini. Kenduri Sura menurutnya turut menjadi strategi dalam menggaet wisatawan. Apalagi, kegiatannya yang digelar bersamaan dengan libur sekolah. Terbukti, tak hana warga sekitar, tapi juga tampak ada beberapa wisatawan turut serta menyaksikan kirab dan rayahan gunungan.

"Ini bagian untuk menarik wisatawan untuk bisa menikmati even yang ada di Jogja," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Tarif dan Jadwal DAMRI Semarang Jogja

Tarif dan Jadwal DAMRI Semarang Jogja

Jogjapolitan | 5 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian

News
| Sabtu, 05 Juli 2025, 11:47 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement