Advertisement

Dibuka Menparekraf, Keroncong Plesiran Menggema di Pinussari Mangunan

Media Digital
Minggu, 21 Juli 2024 - 10:17 WIB
Ujang Hasanudin
Dibuka Menparekraf, Keroncong Plesiran Menggema di Pinussari Mangunan Menparekraf Sandiaga Uno saat membuka Keroncong Plesiran Volume 8 yang digelar di panggung terbuka Mardigdo, Hutan Pinussari Mangunan, Dlingo, Bantul, Sabtu (20/7/2024) petang - Harian Jogja/Jumali

Advertisement

BANTUL—Ribuan pecinta musik menghadiri festival musik Keroncong Plesiran Volume 8 yang digelar di panggung terbuka Mardigdo, Hutan Pinussari Mangunan, Dlingo, Bantul, Sabtu (20/7/2024). Tak hanya menggaungkan musik keroncong, festival yang dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno tersebut juga mempromosikan wisata dan juga memberdayakan masyarakat sekitar.

Sandiaga mengaku sangat bangga terkait penyelenggaraan Keroncong Plesiran di kawasan Hutan Pinussari Mangunan, Dlingo. Apalagi di kawasan tersebut ada empat panggung besar yang ke depan bisa dioptimalkan untuk diaktifkan sebagai panggung terbuka untuk pertunjukan musik.

Advertisement

"Seperti Java Jazz nanti bisa tampil disini. Bisa jadi even utamanya destinasi superprioritas dari Borobudur utamanya dari genre yang unik," kata Sandiaga.

"Kalau mainstream kan ada genre Jazz dan elektronik dan ini saya sangat mendukung. Dan, ini membuat saya yakin bisa diaplikasikan di tempat ini. Apalagi, tiket yang disediakan [2.000 tiket] sold out. Ke depan semoga bisa ditingkatkan ke depan," lanjut Sandiaga.

Selain itu, Sandiaga juga kagum karena Keroncong Plesiran tidak hanya dihadiri oleh generasi tua, namun banyak Gen-z. Bahkan, beberapa Gen-z ikut memainkan musik keroncong di gelaran tersebut. Hal ini, menurut Sandiaga telah mematahkan mitos jika musik keroncong hanya dinikmati orang tua. Sebab, di Keroncong Plesiran, semua genre bisa dimainkan dalam musik keroncong. Oleh karena itu, Sandiaga kegiatan Keroncong Plesiran bisa terus dihelat.

"Ini menunjukkan musik itu lintas batas generasi. Bisa genre apapun yang bisa dikeroncongin. Saya sangat yakin ini bisa hits untuk even kedepan," kata Sandiaga.

Sandiaga menyebut meski Keroncong Plesiran digelar di alam terbuka, ternyata tidak berdampak pada teknis penyelenggaraan dan suara. Terbukti, Sandiaga menyatakan jika Keroncong Plesiran yang digelar di hutan pinus, ternyata membawa nuansa tersendiri.

"Ternyata pohon pinus menjadi kedap dan menjadi peredam. Ini jadi tempat konser yang baik. Jadi tidak menutup sesuatu yang tradisonal dan unik bisa tampil fenomenal jika dikemas dengan optimal," jelas Sandiaga.

BACA JUGA: Menparekraf Harapkan Desa Wisata Krebet Bantul Naik Kelas dan Susul Desa Nglanggera

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Singgih Raharjo mengatakan, dari 2.000 tiket yang disediakan, saat ini telah terjual habis. Sementara dari total pembeli 2.000 tiket tersebut, 70 persen berasal dari luar DIY.

"Jadi ini jadi mobilisasi dan daya tarik anak-anak muda yang sekarang mulai senang dengan keroncong. Keroncong plesiran memang sengaja dibuat berpindah-pindah. Karena Plesir itu kan artinya piknik. Ini adalah bagian promosi wisata dan memberdayakan masyarakat sekitar," kata Singgih.

Lebih lanjut Sandiaga menambahkan, dengan melihat cukup tingginya animo Gen-z datang ke Keroncong Plesiran, Kemenparekraf akan mendorong kepada Dispar DIY, untuk memasukkan paket promosi wisata Keroncong Plesiran baik saat digelarnya pameran di dalam maupun di luar negeri.

"Keroncong ini kan populer juga di Portugis dan Belanda. Nanti jika ada pameran di luar negeri, seperti Belanda, beberapa paket promosi nanti bisa sertakan Keroncong Plesiran. Harapannya, ketika mereka berwisata ke jogja selain menikmati wisata budaya, sejarah, mereka juga mendengar musik keroncong yang dikemas dengan indah," harap Sandiaga.

Inisiator sekaligus Ketua Panitia Keroncong Plesiran Ari "Kancil" Sulistiyanto mengatakan, konsep dari Keroncong Plesiran adalah keroncong yang bisa digelar di berbagai tempat. Selain di Hutan Pinussari Mangunan, Keroncong Plesiran sempat digelar di Tebing Breksi dan Nglangeran.

Pada gelaran Keroncong Plesiran kali ini, imbuh Ari, pihaknya melibatkan sejumlah artis seperti Isyana Sarasvati dan Ardhito Pramono. Selain itu, penampil lainnya termasuk Mas Dho, Paksi Raras Alit, dan Boris Sirait yang akan bertindak sebagai konduktor.

Tidak hanya artis solo, Keroncong Plesiran juga akan menampilkan beberapa orkestra keroncong. Di antaranya adalah OK Hompimpah dari Ponorogo, OK Pramudya Swara dan OK Hamkri Bantul. Adapun banderol tiket yang dijual harga dari Rp150.000 hingga Rp350.000.

"Jika dibandingkan tahun lalu, sebenarnya tidak jauh berbeda. Hanya saja tahun ini kami memang fokus pada segi penggarapan musik. Kita tahu, Isyana Sarasvati dan Ardhito Pramono ini kan menampilkan musik yang cukup susah, dan ini jadi pembelajaran bagi teman-teman nanti," ucap Ari. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Jogjapolitan | 9 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan dan Tim Meninjau Keberlanjutan Pembangunan IKN

News
| Minggu, 08 September 2024, 06:17 WIB

Advertisement

alt

Resor Ski Indoor Terbesar di Dunia di Shanghai China, Berukuran 350 Ribu Meter Persegi

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 12:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement