Advertisement

Pilkada 2024: Gerindra dan Golkar Ajak Demokrat Bantul Bentuk Poros Baru

Jumali
Minggu, 21 Juli 2024 - 14:47 WIB
Ujang Hasanudin
Pilkada 2024: Gerindra dan Golkar Ajak Demokrat Bantul Bentuk Poros Baru Pertemuan antara DPC Partai Gerindra Bantul dengan DPD II Partai Golkar di Kantor DPC Partai Gerindra - Istimewa/DPC Partai Gerindra Bantul

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL— Partai Gerindra dan Partai Golkar mengajak Partai Demokrat membentuk poros sendiri pada Pilkada Bantul 2024. Hal ini menyusul keinginan dari kedua partai tersebut untuk berkoalisi dan membentuk poros pada Pilkada mendatang.

Ketua DPC Partai Gerindra Bantul Datin Wisnu Pranyoto menyatakan, berdasarkan pertemuan antara pengurus DPC Partai Gerindra Bantul dengan Partai Golkar Bantul dan Partai Demokrat Bantul ada keinginan dari ketiga partai tersebut berkoalisi dan membentuk poros baru pada Pilkada mendatang.

Advertisement

Hanya saja, lanjut Datin, sampai saat ini belum didapatkan kesepakatan terkait dengan pasangan calon yang akan diusung oleh ketiganya.

"Secara kepartaian sudah ada pertemuan dengan Partai Golkar Bantul dan Demokrat Bantul dan ada kesamaan untuk berkoalisi dan membentuk poros baru," kata Datin, Minggu (21/7/2024).

Terkait dengan pasangan calon yang akan diusung, Datin menyatakan saat ini terus digodok. Datin menyatakan meski saat ini surat tugas dari DPP Partai Gerindra telah menyatakan jika Aris Suharyanta ditugaskan untuk maju sebagai calon bupati Bantul dan diberikan kewenangan untuk melakukan komunikasi dan menentukan partai koalisi dan pasangan, namun semua itu bisa saja berubah.

"Sebab, politik itu kan dinamis. Yang jelas, nanti akan ada sesuatu yang baru. Ada perubahan arah. Ditunggu saja, saat ini kami sedang menselaraskan keinginan dari akar rumput dengan pusat," imbuh Datin.

Sekretaris DPD II Partai Golkar Bantul Widodo yang dikonfirmasi mengungkapkan telah ada keputusan koalisi antara Partai Gerindra Bantul. Selain itu, juga telah ada pertemuan dengan Partai Demokrat Bantul. Dari pertemuan tersebut ada kesepakatan non formal untuk membentuk koalisi.

"Tinggal nanti diresmikan saja, mungkin awal Agustus," terang Widodo.

Widodo melanjutkan, pihaknya saat ini juga masih berkomunikasi dengan Partai PAN Bantul dan PPP Bantul. Baik Widodo maupun Datin menyatakan Partai PAN Bantul dan PPP Bantul saat ini terus diajak komunikasi dengan Partai Gerindra Bantul dan Partai Golkar Bantul agar bisa bergabung dalam koalisi tersebut.

Artinya jika nanti ada koalisi Gerindra Bantul, dengan Golkar Bantul dan Demokrat Bantul, maka ketiga partai tersebut bisa mengusung calonnya sendiri.

Sebab, Gerindra memiliki 6 kursi, Golkar memiliki 6 kursi dan Demokrat 3 kursi atau total 15 kursi. Padahal, batas minimal pengajuan calon bupati dan wakil bupati yang dipersyaratkan oleh KPU Bantul adalah 9 kursi.

Jika PAN Bantul yang meraih 2 kursi dan PPP Bantul yang meraih 2 kursi jadi bergabung dengan koalisi dari Gerindra, Golkar dan Demokrat maka total jumlah kursi dari koalisi tersebut adalah 19 kursi.

"Untuk PAN dan PPP dalam proses," kata Datin.

Terpisah, Ketua DPC Partai Demokrat Bantul Rony Wijaya Indra Gunawan mengakui telah ada pertemuan dengan DPC Partai Gerindra Bantul dan DPD II Partai Golkar Bantul. Hanya saja, dia menampik telah ada kesepakatan untuk membentuk koalisi.

"Belum. Semua masih cair. Dengan Gerindra memang ada pembicaraan yang mengarah ke pembentukan poros baru. Dengan Golkar Bantul belum ada kesepakatan secara formal, karena baru sebatas penjajakan," terang Rony.

Menurut Rony, saat ini pihaknya memilih berhati-hati terkait dengan pilihan koalisi. Sebab, sampai saat ini pihaknya baru mengetahui calon yang akan maju dari PDIP yakni Joko Purnomo dan dari Gerindra Bantul yakni Aris Suharyanta. "Untuk dari Golkar kami belum tahu. Tentunya kami tidak ingin gegabah. Kami harus tahu siapa calon yang diajukan dari Golkar juga," terang Rony.

Lebih lanjut Rony, awalnya pihaknya memang melakukan komunikasi dengan PDIP dan PKS. Sejauh ini, Demokrat Bantul baru melakukan proses kesepahaman dengan PDIP dan PKS. Hanya saja, terkait dengan kemungkinan membentuk poros baru bersama dengan Gerindra dan Golkar, hal itu, kata Rony mungkin saja.

"Jadi saat ini kami belum bisa putuskan. Karena semua juga masih harus kami bicarakan di tingkat internal juga," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas

News
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement