Advertisement

Promo November

Rusak sejak 2017, Bendungan Sungai Air Tanah Bribin II Belum Juga Diperbaiki

Andreas Yuda Pramono
Senin, 22 Juli 2024 - 18:27 WIB
Arief Junianto
Rusak sejak 2017, Bendungan Sungai Air Tanah Bribin II Belum Juga Diperbaiki Bupati Gunungkidul Sunaryanto meninjau Bribin II. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Perbaikan bendungan sungai bawah tanah Bribin II atau Sindon di Kalurahan Dadapayu, Semanu, Gunungkidul hingga kini masih belum jelas juntrungannya. Sumber air ini sebelumnya rusak akibat Badai Cempaka pada 2017 yang menyebabkan pompa-pompa hidrolik untuk mengangkat air terendam banjir.

Sungai bawah tanah Bribin II ini kemudian macet dan Balai Besar Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) sudah melakukan desain ulang atau redesign untuk revitalisasi.  

Advertisement

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Sumber Daya Air Tanah dan Air Baku (ATAB), Ika Yulianti mengaku belum tahu rencana perbaikan sungai bawah tanah Bribin II tersebut. “Kami belum tahu rencana perbaikannya kapan. Masih perlu cek desain juga. Biasanya dari bagian perencanaan yang menentukan setelah ada diskusi atau instruksi dari pusat,” kata Ika dihubungi, Senin (22/7/2024).

Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani Gunungkidul, Toto Sugiharta mengatakan sumber air tersebut digunakan untuk mencukupi kebutuhan air bersih di Kapanewon Tepus, Rongkop, dan Girisubo.

Lebih jauh, Toto mengaku PDAM Tirta Handayani terus memperluas layanan di sisi selatan secara bertahap. “Sebelum Bribin II atau Sindon berfungsi. Kami juga sudah mengajukan optimalisasi Sungai Ngreneng,” katanya.

BACA JUGA: Penuhi Kebutuhan Air Bersih, 4 Sabuk Dibangun di Masaran Sragen

PDAM akan mengambil air kapasitas 50 liter/detik untuk menyuplai beberapa titik di Kapanewon Rongkop dan Girisubo. PDAM sedang mengajukan rencana optimalisasi itu ke BBWSSO.

Humas PDAM Tirta Handayani, Rachmad Is Nugroho mengatakan kerusakan jaringan sumber air di Bribin II menyebabkan PDAM harus mengkover suplai air di tiga kapanewon di atas dari Bribin I dan sungai bawah tanah Seropan.

Rachmad menambahkan sungai bawah tanah Bribin II memiliki kedalaman 104 meter dengan pompa bertenaga gerak dari sumber daya air itu sendiri. Sumber ini dapat menghasilkan air baku yang diangkat dengan debit 80–100 liter/detik dan dimanfaatkan oleh PDAM untuk memasok kebutuhan sekitar 79.000 penduduk atau 6.000 KK di Tepus, Rongkop, Girisubo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pilkada di Musim Penghujan, Pj Gubernur Jateng Minta KPU Siapkan TPS yang Aman Banjir

News
| Senin, 18 November 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Museum Topeng Cirebon Mulai Dilirik Wisatawan

Wisata
| Sabtu, 16 November 2024, 07:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement