Advertisement

Lama Tinggal dan Belanja Wisatawan Jadi PR, Dispar DIY: Harus Banyak Event dan Atraksi Wisata Malam Hari

Yosef Leon
Kamis, 25 Juli 2024 - 16:17 WIB
Ujang Hasanudin
Lama Tinggal dan Belanja Wisatawan Jadi PR, Dispar DIY: Harus Banyak Event dan Atraksi Wisata Malam Hari Sejumlah wisatawan mancanegara berkunjung ke wisata Tamansari, Kraton Jogja pada Kamis (25/7 - 2024) (email)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Dinas Pariwisata (Dispar) DIY mencatat lama tinggal dan belanja wisatawan masih menjadi pekerjaan rumah di sektor ini yang harus ditingkatkan. Pergerakan kunjungan pelancong yang perlahan-lahan mulai bangkit di wilayah ini disebut harus dimaksimalkan untuk mendongkrak roda perekonomian setempat. 

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dispar DIY Anita Verawati menyebut, jumlah kunjungan wisata ke wilayahnya setiap tahun selalu menunjukkan tren yang positif sejak pandemi Covid-19 berhenti. Hanya saja mass tourism yang optimal disebutnya harus pula diikuti dengan quality tourism agar masyarakat bisa merasakan dampaknya. 

Advertisement

"Soal quality tourism ini di dalamnya itu juga ada belanja dan lama tinggal wisatawan yang di DIY itu masih kurang optimal. Maka perlu event dan atraksi yang bisa memaksimalkan kedua itu," kata Vera, Kamis (25/7/2024). 

Vera menerangkan, data terakhir menunjukkan rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara (wisman) ada di angka 2,4 hari dan wisatawan nusantara (wisnus) di angka 1,5 hari. Sementara untuk belanja atau spending money wisman menghabiskan 600 dollar AS per kunjungan dan wisnus sebanyak Rp2,2 juta. 

"Data itu sumbernya dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menghitung dari harga akomodasi dan perhotelan. Target kami untuk 2024 belanja wisman bisa 670 dollar AS dan domestik Rp2,4 juta," jelasnya. 

BACA JUGA: Kunjungan Wisata Disebut Gagal Dongkrak Perekonomian DIY, GIPI: Dampaknya Cuma Macet

Dispar DIY, kata Vera berharap program wisata dan atraksi di malam hari bisa menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan lama tinggal dan belanja wisatawan. Sebab, wisatawan selama ini hanya terpusat di kawasan Malioboro pada malam hari baik itu wisman maupun wisnus. 

"Biasanya wisatawan ke Jogja itu bingung kalau malam hari mau ke mana, makanya kami sangat mengapresiasi kalau ada atraksi malam hari," ujarnya. 

Sementara pergerakan wisman yang datang ke Jogja sejak Juli sampai September mendatang diprediksi bakal terus menunjukkan tren yang meningkat lantaran masa liburan musim panas di sejumlah negara luar negeri. Pada Mei lalu BPS bahkan mencatat ada sebanyak 11.323 kunjungan wisman ke wilayah DIY. 

Kondisi ini pun dirasakan oleh objek wisata Tamansari Jogja yang mengaku per awal Juli peningkatan kunjungan wisman terus meningkat. Minggu pertama bulan ini rata-rata jumlah kunjungan wisman berada di angka 200-300 orang per minggu, kemudian memasuki akhir bulan ini sudah mencapai 400-500 orang per minggu. 

Pengelola Wisata Tamansari Nicolaus Ardiyanto mengatakan, destinasi wisata itu masih menjadi salah satu pilihan pengunjung mancanegara saat ke Joga untuk melihat sejarah, budaya dan artistik bangunannya. Kebanyakan mereka merupakan wisatawan long trip atau singgah ke beberapa kota di Indonesia selama beberapa bulan ke depan. 

"Kebanyakan berasal dari Eropa seperti Belanda dan Prancis. Dibanding tahun lalu sepertinya ini cukup signifikan kunjungan wisman, mungkin juga karena tarif akomodasi yang sudah turun dan memang tengah musim libur," kata Nico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Didukung Koalisi Besar, RK-Suswono targetkan Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta

News
| Senin, 16 September 2024, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement