Advertisement

Proyeksi Panen Ubi Kayu di Gunungkidul Mencapai 954.000 Ton

Andreas Yuda Pramono
Senin, 29 Juli 2024 - 17:27 WIB
Maya Herawati
Proyeksi Panen Ubi Kayu di Gunungkidul Mencapai 954.000 Ton Petani di Dusun Pengkol, Jatiayu, Karangmojo, Gunungkidul memanen ubi kayu di lahan pertanian miliknya./ Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sejumlah wilayah di Gunungkidul yang telah panen ubi kayu. Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul menyebut dari panen ini, proyeksi produktivitasnya mencapai 954.000 Ton.

Sekretaris DPP Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan ada tiga wilayah yang sudah panen yaitu Saptosari 1.020 hektar (ha), Patuk 11 ha, dan Ngawen 23 ha dari total luas tanam ubi kayu yang mencapai 45.018 ha.

Advertisement

Perkiraan produktivitas per hektar yaitu 21,2 ton. Maka perkiraan produktivitas total mencapai 954.000 ton sepanjang 2024.

Subkoor Produksi Tanaman Pangan DPP Gunungkidul, Danang Sutopo mengatakan ubi kayu menjadi salah satu andalan komoditas pertanian di Bumi Handayani.

BACA JUGA: Final Piala AFF U-19 Malam Ini Indonesia Lawan Thailand, Ini Prediksi Pertandingannya

Penanaman ubi kayu biasanya bersamaan dengan padi di musim pertama, sekitar Oktober ketika musim hujan. Ubi kayu ditanam secara tumpangsari dengan padi dan palawija. Panen raya ubi kayu akan dilakukan pada Agustus 2024.

Koordinator PPL di BPP Saptosari, Sriyatun mengatakan produktivitas ubi kayu di tiap lahan berbeda-beda mengacu pada sampel ubinan. Di Kapanewon Saptosari, produksi ubi kayu ada yang mencapai 38 kilogram (kg)/ubin atau 60 ton ubi kayu basah/hektare.  

Masih di wilayah yang sama, petani lain dapat memproduksi 20 kg/ ubin atau 32 ton ubi kayu basah/hektare.

Sebagian besar singkong ini, kata dia diproduksi untuk pemenuhan industri gaplek hingga dijual dalam bentuk ubi kayu basah.

Panewu Saptosari, Eka Prayitno mengaku petani lebih sering menjual ubi kayu dalam bentuk gaplek. Harga per kg gapel mencapai Rp2.500. Apabila dijual dalam bentuk ubi kayu basah, harga per kg justru rendah yaitu Rp1.500 per kg.

“Tahun ini produktivitas ubi kayu kurang bagus. Kurang air soalnya. Ubi kayu tidak sebesar tahun lalu,” kata Eka.

Eko mengaku dalam satu batang/tanaman, ada ubi kayu seberat 5 kg. Kalau bagus, berat ubi kayu per tanaman dapat mencapai 10 kg. Ada penurunan 5 kg. Sebab itu, perlu ada solusi ihwal persediaan air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Didukung Koalisi Besar, RK-Suswono targetkan Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta

News
| Senin, 16 September 2024, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement