Advertisement
Pilkada Bantul 2024, Pasangan Abdul Halim Muslih dan Aris Suharyanta dalam Posisi Menunggu
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul pada Pilkada 2024, Abdul Halim Muslih-Aris Suharyanta (Haris) saat ini tengah menunggu surat rekomendasi dari DPP baik DPP PKB maupun DPP Partai Gerindra. Sebab, di tingkat calon dan DPC, sudah ada kesepakatan untuk mengusung Haris pada Pilkada 2024.
"Kemarin kami sudah bertemu dan bersepakat dengan PKB. Saya berpasangan dengan Pak Halim [Abdul Halim Muslih] akan maju. Saya sebagai calon wakil bupati dan Pak Halim sebagai calon bupati. Sekarang kami tinggal menunggu rekomendasi dari partai masing-masing," kata Aris Suharyanta, Selasa (30/7/2024).
Advertisement
Menurut Aris, dengan adanya kesepakatan koalisi antara PKB dan Gerindra, maka kedua partai tersebut sudah bisa mengusung bakal pasangan Haris pada Pilkada 2024.
Sebab, PKB memiliki tujuh kursi dan Gerindra memiliki enam kursi. Artinya total ada 13 kursi yang mengusung bakal pasangan Haris pada Pilkada 2024.
Adapun syarat minimal yang disyaratkan oleh KPU Bantul untuk mengusung pasangan adalah minimal sembilan kursi.
"Dengan PKB sebenarnya sudah cukup. Tetapi, kami masih akan melakukan komunikasi dengan sejumlah partai lainnya untuk memperkuat koalisi yang kami buat," kata Aris.
Wakil Ketua DPC PKB Bantul Agus Salim mengatakan, jika saat ini pihaknya masih menunggu rekomendasi dari DPP PKB terkait dengan pasangan Haris.
Sebab, sampai saat ini belum ada surat rekomendasi dari DPP PKB terkait dengan pasangan yang akan diajukan pada Pilkada mendatang.
"Belum ada SK dan rekomendasi dari DPP. Kita tunggu saja dari DPP. Mungkin dalam dua tiga hari ke depan akan ada kejelasan," ucap Agus Salim.
Ketua DPC Partai Gerindra Bantul, Datin Wisnu Pranyoto yang dikonfirmasi membenarkan terkait telah adanya kesepakatan antara Gerindra dan PKB untuk berkoalisi dan mengusung pasangan Haris pada Pilkada 2024.
"Ya, tinggal menunggu keputusan rekomendasi dari DPP [DPP Partai Gerindra]," kata Datin.
BACA JUGA: Simak! Ini Jadwal Job Fair di Kota Jogja, Tersedia 2.040 Lowongan Pekerjaan
Rencana Poros Ketiga Batal
Menurut Datin, untuk mengusung pasangan Haris, kursi PKB dan Gerindra sejatinya sudah cukup. Sebab, total ada 13 kursi yang terdiri dari enam kursi Gerindra dan tujuh kursi PKB.
Datin juga mengakui jika rencana untuk membikin poros ketiga bersama dengan Golkar dan Demokrat dipastikan batal. Sebab, Golkar memiliki calon bupati sendiri.
"Kelihatannya ya [calon bupati]. Untuk dengan PDIP, enggak," ucap Datin.
Ketua DPC Partai Demokrat Bantul Rony Wijaya Indra Gunawan enggan berbicara banyak terkait dengan batalnya rencana membentuk poros ketiga. Ia mengaku masih melakukan komunikasi politik dengan sejumlah partai terkait dengan perkembangan pembentukan pasangan pada Pilkada mendatang.
"Soal itu nanti ya. Nanti saya hubungi lagi," ucap Rony.
Dalam Tahap Komunikasi
Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Pilkada DPC PDIP Bantul, Rajut Sukasworo mengungkapkan, sejauh ini komunikasi dengan partai lain terus dilakukan jelang pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul. Sejumlah partai yang diajak komunikasi, sejauh ini, kata Rajut adalah partai non-PKB.
"Dengan Golkar, dan partai lainnya sudah. Untuk komunikasi formal dengan PKB belum ada," katanya.
PDIP, kata Rajut siap bekerja sama dengan semua partai dengan catatan partai yang bekerjasama tidak mengintervensi calon yang diusung PDIP Bantul pada pilkada mendatang yakni Joko Purnomo.
Selain itu PDIP juga tidak akan melakukan intervensi terhadap calon yang diusung oleh partai yang bekerjasama dengan PDIP.
"Ya untuk siapa calon bupati dan calon wakil bupati bagi PDIP adalah kesepakatan bersama dengan partai yang diajak kerjasama," tegasnya.
Selain itu, Rajut juga menyatakan sampai saat ini pihaknya juga belum menerima surat rekomendasi dari DPP PDIP terkait pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung.
Oleh karena itu, saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari DPP PDIP terkait rekomendasi partai. "Kami masih menunggu," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kejagung Sebut Penetapan Tersangka Tom Lembong Tak Ada Unsur Politis
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
- Kongres FPRB Kota Jogja Libatkan Unsur Pentahelix
- Pemilik Apartemen Malioboro City Desak Pemerintah Pusat Intervensi Soal SLF
- Wastra Katresnan : Panggung Apresiasi Karya Desainer Lokal di Puncak KarnaVALL Batik Indonesia
Advertisement
Advertisement