Advertisement

Promo November

Memakmurkan Masjid dengan Bersedekah Sayuran, Jemaah Sehat dan Petani Sejahtera

David Kurniawan
Kamis, 01 Agustus 2024 - 06:57 WIB
Ujang Hasanudin
Memakmurkan Masjid dengan Bersedekah Sayuran, Jemaah Sehat dan Petani Sejahtera Prosesi bazar sayur yang digelar di halaman Masjid Nurul Ashri di Jalan Deresan III No.21, Manggung, Caturtunggal, Depok usai kajian Jumat Subuh. Foto diambil Jumat (26/7/2024). - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Masjid Nurul Ashri di Jalan Deresan III No.21, Manggung, Kalurahan Caturtunggal, Depok sempat viral dengan bagi-bagi sayuran hingga berton-ton. Selain membantu petani, program ini juga bagian memakmurkan masjid. 

Lantunan adzan menggema dari Menara Masjid Nurul Ashri di Jalan Deresan III No.21, Manggung, Caturtunggal. Meski masih terlihat remang-remang, satu per satu Jemaah datang menuju ke masjid untuk menunaikan salat Subuh berjamaah.

Advertisement

Sebelum iqoman dilantukan, area masjid sudah dipenuhi jemaah laki-laki maupun perempuan. Setelah salat Subuh dua rakaat selesai dijalankan, kegiatan dilanjutkan kajian rutin setiap Jumat tentang tafsir Alquran Juzz 29.

Para Jemaah dengan seksama mengikuti kajian yang berakhir hingga pukul 06.00 WIB. Di tengah pelaksanaan kajian, di halaman masjid terlihat delapan pengurus lalu lalang mengangkati meja-meja untuk disusun menjadi satu rangkaian.

Panjang dari meja mencapai hampir tujuh meter. Setelah menjadi satu rangkaian, kedelapan takmir langsung menata berbagai sayuran yang didatangkan dari Kecamatan Ngablak, Magelang sejak Kamis (25/7/2024) malam.

Total ada belasan sayur yang disediakan mulai dari pakcoy, cabai rawit, cabai merah, sawi, sawi putih, tomat. Selain itu, juga ada brokoli, tempe, jipang, seledri, daun bawang, bawang merah, sawi hijau.

Butuh waktu sekitar 45 menit agar semuanya siap hingga akhirnya sayuran tertata di meja yang telah disediakan. Setelah kajian selesai, para jemaah keluar dari masjid menuju ke meja yang telah disediakan.

BACA JUGA: Didekor bak Masjid Nabawi, Masjid Suciati Jadi Tempat Nikah Bareng 10 Pasangan

Meski yang hadir banyak, namun tidak ada kerumunan yang terjadi. Masing-masing Jemaah dengan kesadarannya membuat antrean dengan berada di belakang jemaah lainnya tanpa saling mendahului.

Hingga akhirnya terbentuk dua baris menggular sampai di dekat pintu masuk masjid untuk mengantre mengambil sayur yang disediakan. Sebelum proses pengambilan, takmir juga menyediakan kontak infaq seikhlasnya bagi Jemaah.

Dengan mengisi infaq ini, maka bisa mengambil sayuran sepuasnya, tanpa melihat besaran uang yang didonasian. Takmir masjid memberikan keleluasan untuk memilih sayuran yang diinginkan untuk kemudian dibawa pulang ke rumah.

Tumpukan sayur tak hanya terlihat di meja bazar, namun di halaman sisi timur juga banyak sayuran yang rencananya dibagikan ke sejumlah panti asuhan dan pondok pesantren di wilayah sekitar.

“Hari ini untuk yang dibagikan ke pondok atau panti asuhan ada 22 titik. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan penyaluran satu minggu sebelumnya yang hanya di sembilan titik saja,” kata Kemitraan dan Komunikasi Masjid Nurul Ashri, Faturrahman Arhaby saat ditemui, Jumat (26/7/2024) siang.

Dia menjelaskan, kegiatan bazar sayur setelah kajian Jumat sudah dirintis sejak dua tahun lalu. Hanya saja, jumlahnya tidak sebesar saat ini atau khususnya dimulai sejak awal Juli.

“Sekarang tonanse sayurannya lebih banyak,” ungkapnya.

Menurut Fatur penyelenggaraan pada pekan kedua Juli hanya tiga ton sayuran. Namun di pekan ketiga bisa meningkat menjadi lima ton dan di pekan keempat dapat menembus tujuh ton sayuran.

Meski demikian, ia mengakui sayuran yang dibeli tidak semuanya untuk bazar atau dibagikan ke ponpes dan panti asuhan, tapi juga ada program jasa titip pembelian sayuran.

Program ini untuk membantu warga yang membutuhkan sayuran dengan membelikan langsung ke petani sehingga tinggal mengambilnya di Masjid Deresan. Jasa titip, sambung Fatur, juga banyak peminatnya dan berdampak terhadap tonanse sayur yang dibeli.

Sebagai contoh, dari tujuh ton yang dibawa, sebanyak 4,1 ton merupakan hasil dari jasa titip. Adapun sisanya sekitar 3,9 ton diperuntukan bazar dan sedekah ke kelompok yang membutuhkan. “Untuk yang jasa titip pada yang dipergunakan keperluan sendiri, tapi juga ada dibagi-bagikan ke karyawan yang dimiliki,” katanya.

BACA JUGA: Marbot Masjid di Kota Jogja Dapat Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan

Fatur menjelaskan, tujuan utama dari kegiatan ini untuk memakmurkan masjid. Setiap Jemaah juga diajak berinfaq karena donasi yang terkumpul dipergunakan dalam program  bazar maupun sedekah sayuran.

“Alhamdulillah antuasias Jemaah tinggi dan masjid jadi semakin ramai untuk salat maupun mengikuti kajian,” katanya.

Ditambahkannya, untuk meramaikan masjid tidak hanya dilakukan melalui berbagi sayuran. Pasalnya, juga ada program lain seperti kegiatan buka bersama untuk puasa sunnah di setiap Senin dan Kamis.

“Kami juga menyediakan konsumsi bagi para Jemaah yang ikut dalam kajian Bakda Ashar setiap Selasa dan Rabu,” ungkap Fatur.

Bantu Petani

Sedekah sayur yang dibagikan di Masjid Nurul Ashri sempat viral di media sosial. Usut punya usut, gerakan ini tidak hanya membantu Jemaah menjaga kesehatannya lewat konsumsi sayur mayur, tapi juga ada gerakan membantu petani.

Perencana Program Masjid Nurul Ashri, Nyoto mengatakan, gerakan ini bermula adanya informasi petani yang merugi karena harga sayuran yang jatuh. Pengurus pun berinisiatif membantu dengan membelinya untuk kemudian dibagikan ke Jemaah dan yang lain.

Sebelum program dijalankan, dilakukan survei ke Kecamatan Ngablak pada 3 Juli 2024. Upaya penelusuran ini membuahkan hasil dan berita harga satur yang anjlok benar-benar terjadi.

Saat itu, sambung Nyoto, hanya dengan bekal uang Rp35.000 bisa memeroleh pakcoy dan sawi putih seberat 68 kilogram. “Sangat murah sekali, makanya kami berusaha membantu membelinya dengan harga yang layak. Berapa pun milik petani, kami beli untuk mendukung program di masjid,” katanya.

Hasil dari penjajakan ini, maka diputuskan untuk membeli secara massif. Pada 10 Juli 2024, memborong sayuran petani Ngablak sekitar tiga ton dengan aneka jenis.

“Terus meningkat karena minggu ketiga bisa sampai lima ton dan Jumat terakhir Juli menembus tujuh ton,” katanya.

Menurut dia, untuk pembelian sayur tujuh ton ini dibutuhkan anggaran sekitar Rp16 jutaan. Biaya ini sudah termasuk ongkos kirim maupun pengepakan sayuran yang terbeli.

“Jadi sudah diantar pada Kami malam sehingga saat kajian Jumat Subuh sudah tersedia untuk dibagikan atau diberikan ke warga yang ikut jasa titip,” katanya.

Ia berharap dengan program ini banyak memberikan manfaat. Untuk masjid bisa semakin Makmur, yang ditandai dengan ramainya Jemaah yang datang. Di sisi lain Jemaah juga bisa sehat dengan konsumsi sayuran.

“Yang tak kalah pentin, juga membantu petani memasarkan produk pertanian yang dihasilkan dengan harga yang layak. Mudah-mudahan para petani juga bisa lebih sejahtera,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina

News
| Jum'at, 22 November 2024, 07:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement