Advertisement
25 Pasang Pengantin Nikah Bareng di Pesisir Selatan Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sebanyak 25 pengantin menggelar prosesi nikah bareng di Stone Valley by HeHa, Kalurahan Tepus, Tepus, Gunungkidul, Rabu, (7/8/2024). Acara yang mengusung tajuk Nikah Bareng Merdeka ini digagas Baznas DIY, Forum Ta’aruf Indonesia (Fortais) Sewon Bantul, HeHa yang didukung Kementerian Agama (Kemenag) Gunungkidul.
Ketua Fortais Indonesia dan Nikah Bareng Nasional, Ryan Budi Nuryanto mengatakan acara tersebut juga menggandeng komunitas perias Gunungkidul (KOPER) dan beberapa komunitas lain. Acara ini menjadi yang ke delapan kalinya digelar oleh Fortais Indonesia.
Advertisement
Budi menjelaskan acara itu diawali dengan 25 pasang pengantin berdiri di atas jembatan kaca kemudian melepas secara bersamaan 79 buah balon udara berwarna merah dan putih sebagai simbol HUT RI ke-79.
Prosesi kemudian dilanjutkan dengan kirab menuju pelaminan bersama perias dari KOPER dengan menggunakan baju pengantin baik tradisi Jawa, modern maupun internasional india.
Sebelum prosesi ijab kobul, acara nikah bareng diawali dengan khutbah nikah dari Ketua MUI Gunungkidul dan doa oleh Kasi Bimas Islam Kemenag Gunungkidul.
Ijab qobul dilakukan oleh Kepala KUA Tepus, Edi Mustiar Amansah, dengan penghulu, Imam Djauhari secara bersamaan.
Budi menambahkan peserta acara itu yang berasal dari DIY juga mendapatkan aneka fasilitas gratis mulai dari biaya nikah; bingkisan pengantin; mahar yang meliputi alat sholat, cincin kawin batu merah putih, thiwul merah putih, paket perawatan pra nikah, busana / rias pengantin, dekorasi, dokumentasi, tasyakuran kerakyatan hingga bulan madu.
Adapun acara nikah bareng yang telah digelar sejak 2006, hingga saat ini, memiliki 17.500 pasang alumni nikah bareng.
Menurut Budi, saat ini sedang terjadi fenomena yang mana banyak masyarakat Indonesia yang belum bisa menikah karena berbagai keterbatasan, ditambah lagi kondisi kesenjangan sosial di masyarakat yang semakin tajam.
“Selain itu banyak orang terkena jeratan pinjaman online (pinjol) juga judi online yang memperbesar kesenjangan sosial,” kata Budi dikonfirmasi, Rabu, (7/8/2024).
Salah satu pasangan pengantin, Yayang, 24 dan Syarif, 31 mengaku bersyukur dapat mengikuti acara tersebut dengan dukungan dari keluarga. Pasangan asal Kabupaten Bantul ini merupakan difabel tunarungu. Pernikahan mereka dilakukan dengan menggunakan bahasa isyarat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hingga H+1 Lebaran, Lebih dari 2,1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Anggota Kepolisian Polda DIY Terlibat Laka Lantas hingga Meninggal di Jalan Baru Gading Gunungkidul
- Catat Ini Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo Selama Libur Lebaran, Berlaku hingga 13 April 2025
- Simak Jangan Sampai Salah Jadwal KRL Solo Jogja dari Stasiun Palur Sampai Tugu Jogja, Khusus Libur Lebaran hingga 13 April 2025
- Berikut Jadwal Angkutan Shuttle Rute Malioboro-Parangtritis. Cukup Bayar Rp11.600
- Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 2 April 2025, Perhatikan. Ini Jadwal KRL Solo Jogja dari Stasiun Palur Sampai Tugu Jogja, Khusus Libur Lebaran hingga 13 April 2025
Advertisement
Advertisement