Advertisement

67% Warga Gunungkidul Berusia Produktif, Mayoritas Sulit Dapatkan Pekerjaan

Andreas Yuda Pramono
Rabu, 14 Agustus 2024 - 20:17 WIB
Arief Junianto
67% Warga Gunungkidul Berusia Produktif, Mayoritas Sulit Dapatkan Pekerjaan Ilustrasi pengangguran - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menyampaikan ada 67% warga Gunungkidul yang berusia produktif, yakni berusia antara 15–64 tahun. Hanya saja, masih banyak di antara mereka mengalami hambatan dalam mencari pekerjaan.

Itulah sebabnya, Pemkab Gunungkidul terus berupaya menggelar bermacam acara dan pelatihan untuk membekali dan membuka ruang pekerjaan. “Kalau angka pengangguran di Gunungkidul kan 2,09 persen. Kami usahakan semaksimal mungkin agar saudara-saudara kita mendapat pekerjaan. Job fair jadi salah satu cara kami,” kata Sunaryanta ditemui di Gor Siyono, Playen, Rabu (14/8/2024).

Advertisement

Pernyataan Sunaryanta juga telah ditegaskan Badan Pusat Statistik (BPS) Gunungkidul melalui laporan keadaan angkatan kerja 2023 di Gunungkidul.

Berdasarkan laporan itu, kalangan anak muda berusia 15–24 tahun atau jamak disebut Generasi Z menjadi kategori pengangguran paling tinggi. Adapun penyumbang angka pengangguran terbanyak adalah lulusan SMA.

Pada 2023, jumlah penduduk Kabupaten Gunungkidul baik pria maupun wanita yang berumur 15 tahun ke atas ada 611.794 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 468.976 orang masuk dalam angkatan kerja dan 142.818 orang tidak masuk angkatan kerja.

Angkatan kerja terdiri dari dua unsur yaitu bekerja dengan jumlah 459.186 orang dan pengangguran terbuka dengan jumlah 9.790 orang.

Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja (DPKUKMTK) Gunungkidul, Supartono membenarkan bahwa banyak pengangguran pada 2023 merupakan Generasi Z. “Soalnya memang kemarin lulusan SMA/SMK banyak sekali,” kata Supartono.

BACA JUGA: Banyak Pengangguran Terdidik di Jogja

Selain itu, kata dia perbandingan jumlah lowongan pekerjaan dan lulusan SMA/SMK terdapat kesenjangan/ gap. Jumlah lulusan lebih banyak dibandingkan loker di Gunungkidul. Dia mengaku survei yang dilakukan BPS terhadap ihwal jumlah pengangguran tahun lalu juga akibat dampak siklon.

Kemarau panjang menyebabkan mayoritas masyarakat Gunungkidul yang berprofesi sebagai petani kehilangan pekerjaan. Sawah mereka mengalami gagal panen.

Sebab itu, selain Job Fair, DPKUKMTK juga terus menggelar pelatihan melalui UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Gunungkidul. Program pelatihan yang ada pun juga diupgrade. Hal ini untuk mengakomodasi situasi terkini termasuk pencari kerja yang banyak merupakan Gen Z.

“Sekarang kan zamannya online, sehingga memang hal seperti itu dimungkinkan bisa pekerjaan bisa dari rumah atau tempat manapun. Perlu upgrading program di BLK yang sebenarnya juga sudah kami lakukan melalui pelatihan pemrograman dan pemasangan digital,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Didukung Koalisi Besar, RK-Suswono targetkan Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta

News
| Senin, 16 September 2024, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement