Advertisement

Kekeringan Kian Parah di Gunungkidul, Layanan Air Bersih PDAM Dibatasi

Triyo Handoko
Selasa, 20 Agustus 2024 - 15:57 WIB
Sunartono
Kekeringan Kian Parah di Gunungkidul, Layanan Air Bersih PDAM Dibatasi Ilustrasi. - Antara foto/ Okky Lukmansyah

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Musim kemarau di Bumi Handayani membuat sebagian besar wilayah mengalami krisis air, seperti di Kapanewon Saptosari dan Purwosari yang berada di pesisir selatan Gunungkidul. Di Saptosari krisis air diperparah dengan pembatasan layanan air dari PDAM.

Panewu Saptosari, Eka Prayitno menjelaskan pembatasan layanan air bersih ini menyebabkan peningkatan dampak krisis air sebesar 30%. Akibatnya permintaan droping air dari warga juga meningkat sebanyak 30%.

BACA JUGA : Belasan Hektare Lahan Pertanian di Kulonprogo Berpotensi Kekeringan

Advertisement

Pembatasan layanan air ini, jelas Eka, terjadi saat kemarau ini yang menyebabkan warga Saptosari mesti antri mendapat jatah aliran emas biru tersebut. "Kalau keluarga pelanggan air PDAM memiliki tampungan besar dapat menyimpan air lebih banyak, kalau yang tampungannya kecil maka kebanyakan minta droping air untuk memenuhi kebutuhan," terangnya, Selasa (20/8/2024).

Eka menjelaskan meskipun terdapat pembatasan jam operasional layanan air tapi tidak ada pembatasan volume debit. Ia menyebut seluruh kelurahan di Saptosari setidaknya terdapat satu padukuhan yang mengalami krisis air.

Sementara di Kapanewon Purwosari krisis air terjadi di dua kalurahan, yaitu Giricahyo dan Giripurwo. Warga di dua kalurahan ini kebanyakan mengatasi kekeringan dengan membeli air secara mandiri.

Panewu Purwosari, Baryono Buang Prasetyo menjelaskan harga untuk beli air vareatif tergantung lokasi pengiriman. Harga untuk pengiriman air yang lokasinya jauh sekitar Rp150 ribu per tangki, sedangkan lokasi yang pengirimannya dekat adalah Rp130 ribu. "Satu tangki sekitar 5.000 liter," tuturnya.

Baryono menyebut satu tangki air dapat digunakan warganya untuk satu minggu hingga satu bulan. "Habsinya tergantu penggunaan, untuk keluarga yang besar bisa satu minggu sedangkan keluarga kecil bisa satu bulan untuk satu tangki air ini," paparnya.

Pembelian air di Purwosari ini, sambung Baryono, dipergunakan untuk seluruh kebutuhan dari konsumsi, mandi dan cuci, sampai untuk minum hewan ternaknya. "Kami juga koordinasi dengan BPBD Gunungkidul, supaya dapat membantu untuk warga yang mengalami krisis air khususnya kelompok keluarga tidak mampu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Meminta Keterangan ke Kaesang Terkait Kronologi Pelaporan Penerimaan Gratifikasi

News
| Rabu, 18 September 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Wisata Kampung Belgia di Jember Tawarkan Agrowisata Heritage

Wisata
| Minggu, 15 September 2024, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement