Advertisement

BEDAH BUKU: DPAD DIY, Kerek Minat Baca Dorong Budaya Literasi

Media Digital
Selasa, 17 September 2024 - 22:17 WIB
Arief Junianto
BEDAH BUKU: DPAD DIY, Kerek Minat Baca Dorong Budaya Literasi Masyarakat nampak antusias mengikuti program bedah buku inisiasi DPAD DIY yang digelar di Balai RT 06/RW21 Pereng Kembang, Balecatur, Gamping pada Selasa (17/9/2024). - Harian Jogja // Catur Dwi Janati 

Advertisement

SLEMAN—Program Bedah Buku yang diinisiasi Dinas Perpustakaan dan Arsip (DPAD) DIY tidak hanya mampu mengerek minat baca masyarakat. Melalui program ini, DPAD DIY ingin mendorong budaya literasi di lingkungan masyarakat.

Pustakawan Ahli Muda DPAD DIY, Trilastiti Suryaningtyas mengungkapkan agenda bedah buku digelar untuk meningkatkan minat baca masyarakat, sekaligus mendorong budaya baca dan literasi di masyarakat yang kini cenderung lebih dekat pada budaya lisan. "Salah satunya dengan bedah buku demi meningkatkan minat baca agar masyarakat mengerti tidak hanya budaya lisan tetapi budaya literasi, membaca bisa dilakukan dari kelompok kecil yaitu dari keluarga," kata perempuan yang akrab disapa Asti tersebut, dalam acara Bedah Buku bertajuk Stunting Penanganan & Pencegahan yang digelar di Balai RT 06/RW21 Dusun Pereng Kembang, Kalurahan Balecatur, Kapanewon Gamping, Sleman.

Advertisement

Dijelaskan Asti, dari 222 titik sasaran bedah buku, hingga pertengahan September ini bedah buku telah digelar di 164 titik di seluruh DIY. Harapannya, program ini bisa meningkatkan minat baca di DIY yang pada dua tahun terakhir telah menempati posisi paling tinggi di Indonesia. "Pada 2022 DIY menempati peringkat tertinggi tingkat kegemaran membaca dan indeks literasi masyarakat, dan kembali berada di peringkat pertama pada 2023 untuk tingkat kegemaran membaca," katanya.

Tema buku yang dibedah bersama masyarakat pun tak asal. Biasanya buku yang dibedah berkaitan dengan potensi wilayah. Selain itu, tema yang dibawa juga dekat dengan latar situasi suatu desa atau kalurahan, seperti latar sosial, kesehatan, bonus demografi dan banyak lagi. "Disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan di desa," katanya.

Di Balai RT 06/RW21 Dusun Pereng Kembang, Balecatur, masyarakat diajak membedah buku berjudul Stunting Penanganan & Pencegahan.

Dari buku ini, masyarakat diharapkan memperoleh pengetahuan bagaimana memenuhi kebutuhan gizi ibu sejak hamil, termasuk bagaimana memberikan ASI eksklusif kepada bayi sampai berusia 24 bulan.

Anggota DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai, mengatakan program kerja sama DPRD dan DPAD DIY ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Sekalipun minat baca di DIY sudah tinggi, Anton menilai capaian ini harus terus dijaga "Harus terus diperbaiki dan dijaga supaya animo untuk literasi digital maupun dari buku tetap tinggi, sehingga warga DIY terus bertambah ilmunya," katanya.

Terkait dengan persoalan stunting, Anton menilai persoalan ini tengah hangat dibahas di masyarakat. Sayangnya, sosialisasi tentang stunting, cara penanganan dan pencegahannya sering diabaikan. Ketidaktahuan soal stunting ini dinilai memengaruhi kejadian stunting di masyarakat.

Dengan tahu seluk beluk stunting dan cara pencegahannya, kasus stunting dapat dicegah sejak masa kehamilan hingga pasca kelahiran anak. "Buku ini bisa menjadi handbook masyarakat," katanya.

Anton juga mengingatkan masyarakat, pemenuhan gizi anak dalam upaya pencegahan stunting tak melulu dikaitkan dengan bahan makanan mahal. Bahan pangan di sekitar rumah bisa dimanfaatkan untuk mencegah stunting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Prediksi BMKG: Sejumlah Kota Terjadi Hujan

News
| Minggu, 06 Oktober 2024, 09:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Jogja lewat Diorama

Wisata
| Rabu, 02 Oktober 2024, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement