Advertisement

Sempat Dirawat di RSUD Wonosari, Bocah Penderita Gagal Ginjal Kini Dirujuk ke Sardjito

Triyo Handoko
Selasa, 20 Agustus 2024 - 21:07 WIB
Arief Junianto
Sempat Dirawat di RSUD Wonosari, Bocah Penderita Gagal Ginjal Kini Dirujuk ke Sardjito Ilustrasi ginjal - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Seorang anak berusia 14 tahun dari Gunungkidul menderita gagal ginjal akut. Anak tersebut pernah dirawat di RSUD Wonosari tetapi kini sudah dirujuk dan ditangani RSUP dr. Sardjito.

“Gagal ginjal akut yang diidap anak tersebut disebabkan oleh infeksi. Perawatan terhadap anak yang mengidap gagal ginjal tersebut belum pada tahap cuci darah,” kata Direktur RSUD Wonosari, Diah Prasetyorini, Selasa (20/8/2024).

Advertisement

Diah menerangkan gagal ginjal yang disebabkan infeksi itu pada anak yang mestinya menginjak usia SMP ini berlangsung secara mendadak. “Kalau akut itu sifatnya mendadak. Pasien itu datang dalam kondisi gagal ginjalnya mendadak,” terangnya.

Kondisi gagal ginjal akut, jelas Diah, berbeda dengan gagal ginjal kronis yang butuh cuci darah seumur hidup. Dia menyebut gagal ginjal akut yang tidak tertangani dengan baik bisa menjadi kronis.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Ismono memaparkan kasus gagal ginjal di wilayahnya terjadi secara fluktuatif. 

Data Dinkes mencatat pada 2022 silam terdapat dua kasus, sedangkan pada 2023 nihil kasus, lalu pada 2024 ini ada satu kasus yang diidap seorang anak.

Ismono menjelaskan gagal ginjal pada anak secara umum disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain bawaan atau turunan dari orang tua, kekurangan cairan tubuh selama jangka panjang, hingga mengidap gangguan ginjal lainnya seperti radang ginjal sehingga memicu gagal ginjal.

Selain itu penyebab gagal ginjal pada anak, lanjut Ismono, dapat disebabkan karena keracunan hingga efek samping obat yang dikonsumsi. "Akibat dari gagal ginjal tersebut dapat menyebabkan aliran darah pada tubuh anak terganggu, sehingga bisa mengalami serangan jantung, pendarahan, dan lainnya," katanya.

BACA JUGA: Apa Ciri-ciri Sakit Pinggang Karena Kanker Ginjal? Simak Penjelasannya

Dinkes Gunungkidul meminta para orang tua, jelas Ismono, agar lebih berhati-hati terhadap fenomena gagal ginjal pada anak ini. "Imbauan kami agar menjaga pola hidup sehat, langkah pencegahan perlu ditingkatkan lagi," terangnya.

Para orang tua di Bumi Handayani juga diminta memeriksakan kesehatan anaknya secara rutin, khususnya jika mengalami gejala-gejala gagal ginjal. "Gejalanya seperti menunjukan perubahan tekanan darah yang tinggi, air kencing makin sedikit, hingga kaki mengalami pembengkakan," tandas Ismono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pelabuhan di Kawasan Industri Terpadu Batang Ditarget Beroperasi Awal 2025

News
| Sabtu, 14 September 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Kawah Ijen Mulai Dibuka Kembali, Ini SOP Pendakiannya

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement