Advertisement

Promo November

Sudah Diperluas, TPAS Wukirsari Dikembangkan Pakai Rp50 Miliar

Triyo Handoko
Rabu, 21 Agustus 2024 - 16:57 WIB
Sunartono
Sudah Diperluas, TPAS Wukirsari Dikembangkan Pakai Rp50 Miliar Suasana TPAS Wukirsari yang menunjukan sudah manggungnya tumpukan sampah disana yang luasnya sudah diperlebar dan akan dibangun pengelolaan dengan teknologi mutakhir.

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Setelah memperluas TPAS Wukirsari, Pemkab Gunungkidul akan meningkatan pengelolaan dan pengangkutan sampah di lokasi tersebut. Rencananya pengelolaan sampah akan menggunakan teknologi mutakhir dan tepat guna yang dianggarkan Rp50 miliar.

Pembangunan pengelolaan sampah yang dianggarkan puluhan miliar itu akan dilakukan di area yang sudah diperluas. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul yang mengelola tempat tersebut menybut tujuan pengambangan ini untuk memaksimalkan pengelolaan sampah di wilayahnya yang tiap hari volumenya meningkat.

Kepala DLH Gunungkidul Hary Sukmono menjelaskan pada Rabu (21/8/2024) bahwa sumber pendanaan dari pengembangan TPAS Wukirsari itu tak terbatas pada APBD saja. "Ada kemungkinan dari sumber lain yang masih terus kami godok," katanya.

Hary menyebut teknologi yang akan digunakan untuk mengelola sampah yang dianggarkan Rp50 miliar itu juga belum final dibahas. "Masih terus kemi godok, ada kemungkinan pakai RDF [Refuse Derived Fuel] seperti daerah lain, tapi juga kemungkinan pakai teknologi lain juga terbuka," terangnya.

Teknologi pengelolaan sampah dengan sistem RDF sendiri menjadikan sampah yang ada jadi bahan bakar yang mirip seperti batu bara. Bahan bakar ini dapat digunakan untuk kebutuhan industri yang bisa menggantikan atau mengurangi penggunaan batu bara.

Sementara jumlah sampah yang masuk ke TPAS Wukirsari sendiri kini mencapai 50 ton perharinya. Melalui penggunaan teknologi mutakhir pengelolaan sampah diharapkan volume sampah yang masuk di tempat tersebut dapat meningkat.

Pengelolaan sampah di TPAS Wukirsari saat ini masih menggunakan sistem sanitary landfil atau pengurugan sampah dengan tanah agar mempercepat pembusukan. "Sekarang sebelum ditimbun dilakukan pemilahan terlebih dahulu," ujar Hary.

Peningkatan layanan persampahan, jelas Hary, jadi salah satu prioritasnya agar tak terjadi kondisi darurat sampah. Hal ini ditunjukan dengan rencana pembangunan tempat pengelolaan sampah lain di Kalurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari.

Hary menyebut lokasi di Banjarejo tersebut sudah dilakukan pembebasan lahan. "Supaya kalau sewaktu-waktu dibutuhkan bisa langsung digunakan juga, ini untuk meningkatkan layanan persampahan dan antisipasi kedaruratan," tandasnya.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement