Advertisement

Promo November

Ancaman Megathrust, Pemda DIY Mengaku Tak Perlu Mengeluarkan Surat Edaran Kewaspadaan

Yosef Leon
Senin, 02 September 2024 - 14:47 WIB
Ujang Hasanudin
Ancaman Megathrust, Pemda DIY Mengaku Tak Perlu Mengeluarkan Surat Edaran Kewaspadaan Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad memberikan keterangan kepada wartawan, Senin (2/9/2024). - Harian Jogja / Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Pemda DIY mengaku tak perlu mengeluarkan surat edaran soal kewaspadaan menghadapi ancaman Megathrust seperti halnya daerah lain. Sebab diklaim masyarakat setempat sudah paham soal mitigasi kebencanaan termasuk gempa dan tsunami. 

Beberapa daerah diketahui telah mengeluarkan surat edaran dan meminta masyarakat di wilayahnya masing-masing untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman Megathrust merespons informasi BMKG yang menyebut soal peringatan gempa di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. 

Advertisement

Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad mengatakan, masyarakat setempat terutama di wilayah pesisir sudah dibekali dengan pemahaman untuk menghadapi bencana. Sejak 2023 pihaknya sudah melakukan simulasi yang diikuti 15 negara dengan latihan mitigasi bersama. 

"Artinya masyarakat di Jogja sudah lebih siap menghadapi, tetapi bukan lantas mengabaikan peringatan BMKG. Perlu kerja sama multipihak untuk memberikan simulasi, edukasi dan sosialisasi terutama masyarakat pesisir," katanya, Senin (2/9/2024). 

BACA JUGA: Ancaman Gempa Megathrust, BPBD Bantul Ingatkan Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Menurut Noviar masyarakat harus terus siap siaga lantaran Megathrust tidak bisa diprediksi kapan bakal terjadi. Belum ada satupun teknologi yang bisa memprediksi kapan bencana itu akan berlangsung. Oleh karenanya sejumlah titik di zona yang bakal terdampak terus diperkuat. 

"Masyarakat pesisir tahun 2023 sepanjang Glagah sudah dilakukan simulasi. Enam kelurahan juga sudah dipasang jalur evakuasi dan kemudian BMKG pada 2022-2023 di sepanjang pantai Gunungkidul juga diikuti pemasangan jalur evakuasi," jelasnya. 

Hanya saja mitigasi oleh masyarakat harus terus dilakukan. Misalnya dengan menyiapkan tas bencana yang sewaktu-waktu bisa dibawa ketika terjadi bencana. Selanjutnya perlu juga mengetahui jalur evakuasi dan titik kumpul serta menjauhi bangunan yang tidak kuat gempa. 

"Ketika berada di dalam ruang dan terjadi gempa, mencari tempat berlindung yang kuat dan jangan lupa memperhatikan peringatan yang dikeluarkan BMKG dan BPBD," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina

News
| Jum'at, 22 November 2024, 07:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement