Advertisement
Polres Kulonprogo Ubah Lahan Gersang Jadi Produktif, Hasilkan Padi 6,7 Ton per Hektare
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Lahan gersang yang belasan tahun tak produktif untuk pertanian di Padukuhan Sidorejo, Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur akhirnya bisa menghasilkan bahan pangan lagi. Panen raya dilakukan di lahan yang kerap disebut warga sekitar sebagai Bulak Nglatak tersebut berupa padi pada Rabu (5/9/2024) sore.
Lahan yang dikelola Polres Kulonprogo dalam program ketahanan pangan itu kini menghasilkan 6,7 ton padi per hektarnya. Bekerja sama dengan warga sekitar untuk menggarap pertanian di lahan seluas 9, 6 hektar itu, jajaran kepolisian berhasil memproduktifkan lagi sawah tersebut.
Advertisement
Kapolres Kulonprogo, AKBP Wilson Bugner F. Pasaribu menjelaskan program pertanian di Galur tersebut penting dilakukan untuk memastikan kedaulatan pangan terus terjaga. “Daerah Galur diproyeksikan menjadi wilayah berdaulat pangan atau swasembada pangan. Bulak Sawah ini sangat luas, mencapai 9,6 hektar, dengan hasil panen diperkirakan mencapai 6,27 ton per hektar," jelasnya.
Lahan yang dulunya kritis dan kini sudah produktif lagi itu, jelas Wilson, dikerjakan bersama warga sekitar dengan menanam berbagai varietas padi. Terdapat padi jenis Ciherang, Supadi, Inpan 32, dan IR 64 pada Juni lalu.
Perawatan dan pemeliharaan dilakukan oleh para petani setempat, lanjut Wilson, termasuk pemupukan dua kali, pemberian herbisida untuk memberantas gulma. "Pengairan menggunakan pompa air karena irigasi yang kurang memadai. Selain itu, penyemprotan insektisida juga dilakukan untuk mengatasi hama wereng yang mengancam tanaman," paparnya.
Wilson menyebut hasil pertanian itu diserahkan ke warga sekitar dan petani penggarapnya. Melalui program tersebut diharapkan penghasilan masyarakat dapat meningkat lewat sektor pertanian ini.
BACA JUGA: Lumbung Mataraman di Kulonprogo Kenalkan Pangan Lokal
Melihat suksesnya program tersebut di Kapanewon Galur, Wilson berniat meneruskannya. "Tidak hanya padi, akan dicoba komoditas lain, seperti tanaman hortikultural yang dapat dibudidaya sepanjang tahun," ungkapnya.
Selain menguatkan kedaulatan pangan, sabung Wilson, program ini juga menguatkan hubungan kepolisian dan masyarakat. "Sebagai bentuk investasi keamanan dan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa kepolisian bermitra dengan masyarakat dalam segala aspek kehidupan. Ini adalah terobosan kreatif yang memanfaatkan lahan tidur agar produktif kembali," jelasnya.
Sementara itu Lurah Banaran, Haryanta mengapresiasi kerja sama dan bantuan dari Polres Kulonprogo dalam menghidupkan lagi lahan kritis di wialyahnya tersebut. "Kami berterima kasih, selain menghidupkan lahan kritis program ini juga meningkatkan kesejahteraan warga kami yang menggarapnya," ujarnya.
Haryanta menyebut dengan tingkat produktivitas lahan sebanyak 6,7 ton padi perhektar itu sangat membanggakan. "Ini jadi motivasi bagi kami untuk terus memanfaatkan peluang yang ada, hal ini membuktikan dari lahan tandus dapat produktif," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
DPR-MPR Dukung Rencana Retret Kepala Daerah Terpilih Hasil Pilkada 2024
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Kodim Bangun Dapur Umum untuk Makan Bergizi Gratis di Bantul
- Kuota Haji DIY 2025 Tetap, Biaya Diprediksi Turun
- Gembira Loka Zoo Raih Apresiasi atas Pengelolaan Satwa dan Upaya Konservasi Gajah Sumatera
- Pelaku Penjambretan di Gamping Sleman Ditangkap, Diduga Sempat Minum Miras Sebelum Beraksi
- Teras Malioboro 2 Mulai Dikosongkan, 375 Pedagang Belum Ambil Undian
Advertisement
Advertisement