Advertisement

Jadi Calon Bupati Bantul, Untoro Gandeng Wahyudi Anggoro Hadi

Media Digital
Selasa, 10 September 2024 - 18:17 WIB
Maya Herawati
Jadi Calon Bupati Bantul, Untoro Gandeng Wahyudi Anggoro Hadi Bakal Calon Bupati Bantul dalam Pilkada 2024 Untoro Hariadi. / ist

Advertisement

BANTUL—Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bantul, Untoro Hariadi sempat menghebohkan publik karena pasangan ini sebelumnya nyaris tidak mendapat dukungan partai politik. Namun berkat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menurunkan ambang batas suara dalam pemilu menjadikan paslon ini didukung oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Bulan Bintang (PBB)

Jumlah total suara sah yang dimiliki oleh paslon Untoro-Wahyudi adalah sebanyak 58.803 suara sah, yang terdiri dari PAN dengan 43.750 suara sah, dan PBB 11.053 suara sah.

Advertisement

Jumlah ini sudah di atas minimal partai maupun gabungan partai untuk mengusulkan bakal paslon untuk Kabupaten Bantul adalah sebanyak 47.210 suara sah. Akhirnya paslon ini mendaftar ke KPU Bantul beberapa jam sebelum ditutup.

Sebelum diusung PAn dan PBB, Untoro juga sudah melakukan komunikasi dengan berbagai partai politik sejak empat bulan terakhir, bahkan ia sempat daftar dalam proses penjaringan di partai politik, hingga akhirnya hanya PAN dan PBB yang mendukungnya pasca keluarnya putusan MK.

“Saya melihatnya kata kunci setelah merenung ini pertolongan Allah melalui keputusan MK yang tidak lagi mendasarkan pada dukungan ambang batas kursi tapi ambang batas suara. Saya memaknainya putusan ini betapa pentingnya suara rakyat bahkan satu suara pun itu adalah aspirasi yang harus diakomodir. Kalau hitungan [aturan] lama kan misalnya PBB ini kan dapat 11.053 suara tapi tidak dapat kursi itu kan muspro [jadi percuma] maka dengan aturan baru suaranya jadi berarti,” ucapnya.

BACA JUGA: Kasus Korupsi Eks Gubernur Maluku Utara, KPK Melacak Jejak Pengurusan Tambang

“Saya kira putusan MK ini merupakan pertolongan Allah bukan hanya buat saya tapi juga bagi daerah lainnya yang menggelar Pilkada,” sambungnya.

Ia memutuskan untuk mencalonkan diri setelah melalui berbagai pertimbangan dari keluarga, kolega, guru, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga sejumlah elemen yang memintanya untuk mengabdi melalui jalur politik lewat Pilkada agar bisa berkiprah lebih luas lagi.

Untoro merupakan putra asli Bantul yang dilahirkan di Dusun Nogosari, Kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul.

Pendidikan dasar hingga menengah dihabiskan di sekolah yang tak jauh dari rumahnya, yakni TK Jebugan, SDN Bantul Timur, SMPN 1 Bantul, SMAN 2 Bantul.

Ia kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM) dari sarjana Filsafat dan pascasarjana Ilmu Lingkungan hingga S3 Fakultas Geografi.

Sejak mahasiswa Untoro sudah terlibat dalam gerakan mahasiswa 1988. Ia lebih banyak membela lingkungan dan HAM terutama masyarakat yang terdampak penggusuran atas nama pembangunan seperti di Boyolali, Solo, Cianjur, dan lainnya. Ia merasa apa yang diperjuangkannya adalah membela keadilan

“Sejak mahasiswa saya sadar inti hidup berbangsa dan bernegara yang dimerdekakan itu memberi rasa keadilan bagaimana penyelenggaraan negara memberikan rasa keadilan bagi seluruh bangsa,” katanya. Setelah itu bagaimana menjadikan masyarakat sejahtera melalui pendidikan, sosial, dan ekonomi.

Menurutnya, pemimpin jangan hanya membangun bangunan megah namun juga harus menampung keluhan masyarakat dan mencarikan solusinya secepat mungkin.

Dalam hal kepemimpinan, dosen aktif Universitas Janabadra ini mengaku banyak belajar dari mantan bupati, Mohammad Idham Samawi paa 2005-2008.

Menurutnya, Idham banyak melakukan program pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, pemberdayaan ekonomi kerakyatan, dan penanggulangan bencana.

Salah satu prestasi Idham Samawi sebagai bupati adalah berhasil memimpin Kabupaten Bantul dalam menghadapi gempa bumi yang melanda daerah tersebut pada tahun 2006. Ia berhasil mengkoordinasikan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat sipil, dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa.

 

Idham Samawi patut dicontoh dalam hal menampung berbagai masalah dan mencarikan solusinya segera. Bahkan Idham Samawi lebih banyak terjun ke masyarakat untuk mendengarkan keluhan, dan mencarikan solusinya.

Kebiasaan Idham itu ia terapkan sampai saat ini. “Kalau ada masalah, langsung musyawarah dan putuskan solusinya,” kata dia.

Dari hasil penjaringan aspirasi di masyarakat, kata dia, masyarakat membutuhkan pemimpin yang tegas, ngayomi, dan mencarikan solusi tepat untuk kemajuan Bumi Projotamansari. Bersama Wahyudi Anggoro Hadi sebagai calon wakilnya, Untoro bertekad mewujudkan itu.

Wahyudi Anggoro Hadi merupakan mantan Lurah Panggungharjo yang namanya menasional berkat gebrakan dan inovasinya dalam memimpin Kalurahan Panggungharjo.

Seabrek penghargaan tingkat nasional dan internasional diraih oleh Wahyudi selama memimpin Panggungharjo. Selain itu Wahyudi juga merupakan aktivis Nahdlatul Ulama (NU).

Penentuan Wahyudi pasangannya di Pilkada ini, kata Untoro juga bukan tanpa alasan, namun sudah melalui berbagai pertimbangan dan masukan sejumlah pihak.

Ia melihat Wahyudi adalah sosok yang sukses membawa Panggungharjo sampai tingkat nasional hingga Internasional. Banyak gebrakan dan inovasi yang dilakukan Wahyudi di Panggungharjo.

Inovasi yang dilakukan Wahyudi itu diakuinya bisa diterapkan di tingkat kabupaten, seperti dalam pengelolaan sampah yang selama ini menjadi masalah.

Di Panggungharjo, sampah justru membawa berkah karena dikelola dengan baik. “Pak Wahyudi ini adalah figur yang memiliki visi jauh ke depan yang bisa diterapkan di tingkat kabupaten,” katanya sehingga dirinya tidak salah bergandengan dengan Wahyudi.

Usaha

Selain sebagai dosen dan pendampingan masyarakat, Untoro ternyata memiliki minat bisnis dan kewirausahaan yang kuat, baik skala mikro, kecil dan menengah yang berasal dari pengalaman pribadi yang telah menjalankan bisnis keluarga sejak tahun 1993.

Ia juga memiliki minat riset yang kuat di bidang kewirausahaan sosial, meliputi pemberdayaan masyarakat melalui bisnis dan merumuskan bentuk bisnis model kewirausahaan sosial. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kelola Tambang, Muhammadiyah Tekankan Unsur Profesionalitas

News
| Selasa, 17 September 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement