Advertisement

Hujan Mulai Turun, BPBD DIY Belum Cabut Status Siaga Darurat Kekeringan

Yosef Leon
Rabu, 11 September 2024 - 17:27 WIB
Maya Herawati
Hujan Mulai Turun, BPBD DIY Belum Cabut Status Siaga Darurat Kekeringan Foto ilustrasi La Nina - Foto dibuat oleh AI - StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY belum mencabut status siaga darurat kekeringan di wilayahnya meski hujan sudah turun di beberapa wilayah di DIY. Fenomena hujan di DIY disebut masih akan berlangsung sampai hari ini 11 September 2024.

Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad mengatakan, berdasarkan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) disebutkan bahwa musim hujan akan tiba pada dasarian ketiga Oktober mendatang. Hujan beberapa hari terakhir sifatnya masih ringan dan sementara.

Advertisement

"Sekarang belum musim hujan sehingga status siaga darurat kekeringan masih dipertahankan," kata Noviar, Rabu (11/9/2024).

Menurut Noviar, turunnya hujan di saat musim kemarau merupakan hal yang biasa. Namun secara resmi musim hujan yang sebenarnya akan datang pada dasarian 3 Oktober mendatang. Itu berdasarkan hasil koordinasi BPBD DIY dengan BMKG setempat.

"Fenomena hujan di tiga hari ini itu biasa dan memang belum masuk musim hujan sekarang, resminya baru akan datang pada akhir Oktober mendatang," katanya.

Noviar menambahkan aktivitas penyaluran air bersih di sejumlah daerah yang mengalami kekeringan masih terjadi.

BACA JUGA: Kulonprogo Kekurangan 173 Dokter Spesialis untuk Rumah Sakit

Terutama di Gunungkidul yang dampaknya sangat serius, beberapa kecamatan atau kapanewon di wilayah itu disebut masih membutuhkan bantuan air bersih.

"Karena hujan beberapa hari ini kan belum bisa mencukupi kebutuhan air terutama di Gunungkidul, beberapa kecamatan masih kekeringan," ungkapnya.

Di sisi lain, rencana rekayasa cuaca yang sebelumnya direncanakan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa waktu lalu masih dipertimbangkan. Sebab di beberapa daerah Indonesia terutama DIY sudah mulai muncul titik hujan. Maka BNPB masih mempertimbangkan rencana tersebut.

"Rencana itu kan juga mahal, maka BNPB mempertimbangkan apalagi titik hujan sudah muncul apakah diperlukan atau tidak itu dipertimbangkan dulu dan dari sana belum menyetujui," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kian Santer, Begini Utak Atik Nama Menteri di Kabinet Prabowo

News
| Selasa, 17 September 2024, 19:47 WIB

Advertisement

alt

Wisata Kampung Belgia di Jember Tawarkan Agrowisata Heritage

Wisata
| Minggu, 15 September 2024, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement