Advertisement
Kepala Satpol PP Kota Jogja Octo Noor Arafat Menegakkan Aturan Secara Humanis
Advertisement
JOGJA—Sebagai Kepala Satpol PP Kota Jogja, Octo Noor Arafat bertugas menegakkan aturan yang sudah ditetapkan menjadi peraturan daerah (Perda) di Kota Jogja. Dalam menjalankan tugasnya tersebut, ia mengedepankan prinsip humanis.
"Tidak semua kasus di lapangan diselesaikan secara yustisi. Kami mengedepankan humanis dalam penanganan kasus-kasus yang ditemui," jelas Octo Noor Arafat, saat menemui tim Harian Jogja di kantornya, Rabu (11/9/2024).
Advertisement
Satpol PP Kota Jogja saat ini memiliki slogan Humanis, Tegas, Profesional yang diterapkan oleh semua personel dalam menjalankan tugasnya. Sifat humanis menjadi yang pertama untuk diterapkan.
Slogan profesional mengarah pada peningkatan kapasitas kemampuan para personelnya. Adapun tegas merupakan pemahaman terhadap aturan dan SOP pekerjaan yang dijalankan.
Octo mencontohkan seperti pada kasus yang viral beberapa waktu sebelumnya, yaitu saat seorang manusia silver datang ke kantor Satpol PP, karena mencari istrinya yang diamankan oleh Satpol PP saat razia gelandangan.
"Jadi mereka sama-sama di jalan, tetapi terpisah. Saat istrinya dibawa petugas, ia informasinya melarikan diri. Nah malamnya ia tidur sendiri dan mengatakan terbiasa ada istrinya lalu ini tidak ada, lalu mengaku kangen, jadi esok harinya datang ke kantor minta ditangkap supaya bisa bertemu istrinya," jelas Octo.
Mantan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jogja ini kemudian meminta petugasnya agar menangani kasus tersebut secara humanis.
Si manusia silver tidak ditangkap karena tidak melakukan pelanggaran. Sebaliknya, pria yang diketahui merupakan pendatang asal Banten tersebut diminta untuk mandi, makan dan minum.
BACA JUGA: Sampah Liar Muncul di Lokasi Renovasi Pasar Terban Jogja
Kemudian ia diantarkan ke Camp Asesmen Dinas Sosial (Dinsos) DIY di Brontokusuman, Mergangsan, Kota Jogja yang menjadi tempat penampungan istrinya.
Octo Noor Arafat menegaskan penegakan aturan menjadi prinsip utama dalam menjalankan tugas. Hasil nyata dari penegakan aturan yang dilaksanakan bersama personelnya yaitu penertiban pengemis dan gelandangan seperti manusia silver yang beredar di Kota Jogja.
"Saat ini sudah tidak ada lagi kan? Kalaupun ada, itu pasti orang yang benar-benar baru dan dia pendatang di Kota Jogja. Saat kami amankan, ada yang baru sehari atau seminggu di Jogja, jadi belum tahu aturannya," jelas Octo.
Adapun masyarakat Kota Jogja dan yang sudah lama tinggal di Jogja, menurutnya sudah paham aturan gelandangan dan pengemis tersebut.
Bahkan di titik tertentu, kalau ada gelandangan baru, masyarakat sekitar sudah langsung melapor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kabinet Baru, Jokowi: Nama-Nama Calon Menteri Sudah Dipegang Sekjen Gerindra
Advertisement
Patung Gajah Mada Diletakkan di Dasar Laut untuk Tarik Minat Wisatawan
Advertisement
Berita Populer
- Resmi Dibuka, FKY 2024 Jadi Ruang Refleksi Semua Pihak
- BEDAH BUKU: Cetak Generasi Muda Unggul, Anak Wajib Dilatih Disiplin Sejak Dini
- Jadwal Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 11 Oktober 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Terbaru! Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Jumat 11 Oktober 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 11 Oktober 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement